Liputan6.com, Jakarta - Kualitas tidur termasuk salah satu aspek penting dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Tidur berkualitas membantu tubuh dan otak anak berkembang dengan baik, serta memperkuat sistem imun.
"Banyak riset menunjukkan bahwa tidur berkualitas berperan penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan kestabilan emosi anak. Oleh karena itu, menciptakan rutinitas sebelum tidur yang baik sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang," terang Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id dr. Celestina Hardiman-Yap, M.Res di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin, 28 April 2025.
Menurut Tina, durasi tidur yang dibutuhkan oleh anak per harinya berbeda, tergantung dari usia masing-masing. Misalnya, pada anak usia 0-3 bulan butuh waktu 14-17 jam per hari, 4-11 bulan butuh tidur 12-15 jam per hari dan 1-2 tahun 11 hingga 14 jam per hari.
"Jadi, jika seseorang tidak mendapatkan jumlah tidur yang seharusnya dia butuhkan, dalam beberapa hari akan disebut punya hutang tidur," kata Tina. Anak yang kurang tidur biasanya akan rentan tantrum, impulsif, mudah marah dan lebih hiperaktif. Salah satu penyebabnya adalah siklus tidur yang belum tercipta sempurna atau masih berkembang
Untuk mencegah dampak-dampak yang tidak diinginkan, orangtua dapat membantu anak tidur nyenyak dengan menjalankan rutinitas sebelum tidur yang baik seperti membacakan dongeng, memijat lembut dengan minyak telon yang memiliki aroma lavender untuk mendukung proses sleep training dan meningkatkan kualitas tidur anak.
"Semua aktivitas ini merupakan bentuk love language orang tua melalui quality time dan physical touch yang memperkuat emotional security si Kecil dan mengisi 'tangki cinta' mereka setiap hari," jelasnya.
Terlelap Tidur Lewat Sleep Training
Sleep Trainer Expert & Founder MimpiOfficial.id dr. Inda Tasha Bastaman, M.Res menambahkan, orangtua juga bisa melatih anak untuk menggali kemampuannya bisa terlelap tidur tanpa bantuan apapun melalui sleep training. Namun, metode ini lebih baik dilakukan jika dokter spesialis anak menganjurkannya, cara tidur yang biasa dilakukan sudah tidak efektif dan muncul gangguan tidur serta situasi keluarga yang mengharuskan untuk anak belajar sleep traning.
"Gangguan tidur itu bisa berupa anak sering terbangun di malam hari, sulit terlelap tidur, bangun subuh sebelum pukul 05.30, mengalami masalah transisi tidur siang atau tumbuh kembangnya, hingga terbiasa harus disusui atau ditimang sebagai pengantar tidur," ujar Tasha.
Dengan penerapan rutinitas tidur yang tepat dan perhatian terhadap kualitas tidur anak, diharapkan tumbuh kembang anak dapat berjalan optimal dan masalah tidur dapat dihindari.
Kualitas tidur anak yang baik melibatkan kenyamanan dan perhatian orangtua karena memiliki peran dalam memastikan anak mendapatkan perawatan fisik dan emosional yang seimbang.
Membacakan Dongeng Sebelum Tidur
Beberapa waktu lalu, selebgram Rachel Vennya membagikan aktivitas bersama kedua anaknya, Xabiru dan Chava, di media sosial. Mereka suka melakukan beragam kegiatan, termasuk ritual sebelum tidur.
Sebagai ibu, Rachel Vennya ternyata suka memberi pertanyaan tentang perasaan anak-anaknya sebelum tidur. Ia seolah mengulas emosi apa saja yang dirasakan Xabiru dan Chava seharian.
"Abang (panggilan akrab Xabiru) hari ini happy enggak? Ada yang bikin sedih?" tanya Rachel dalam unggahan Instagram Stories,. "Iya. Enggak ada," jawab Xabiru dengan raut wajah bahagia. "Happy? Semua baik?" tanya Rachel lagi yang dijawab Chava dengan "happy."
Mantan istri Niko Al Hakim ini kemudian membacakan dongeng untuk kedua anaknya, dilanjutkan dengan membaca doa sebelum tidur. Ia pun menemani kedua anaknya sampai tertidur pulas. Momen Rachel bersama dua anaknya kemudian jadi bahasan cukup menarik di TikTok. Pemilik akun @content.nm membagikan ulang video tersebut pada 6 Juli 2021.
Sejumlah warganet mengaku terinspirasi menerapkan cara yang sama ketika jadi ibu nantinya. Mereka ingin mendidik anak dengan penuh kasih sayang. Tak hanya sekali, Rachel kedapatan sempat berbagai video serupa.
Kegiatan Sebelum Tidur
Ia kembali menanyakan hal yang sama pada kedua anaknya sebelum tidur. Ia mengungkapkan alasan suka menanyakan perasaan anaknya tepat sebelum tidur.
Rachel mengaku saat masih kecil terkadang menangis sebelum tidur karena memendam sendiri masalah yang sedang dihadapi. Ia tak mau hal itu terulang pada anak-anaknya.
Rachel berharap kebiasaan itu bisa diterapkan sampai anak-anaknya beranjak dewasa nanti, sehingga setiap ada masalah, mereka bisa terbuka dan bercerita pada dirinya atau keluarga, bukan ke orang lain. Ia juga ingin anak-anaknya selalu bersyukur pada Tuhan.
Rachel mengungkap, ia mendapat tips dari guru anaknya, yaitu waktu terbaik untuk menanyakan isi hati anak adalah saat mereka bangun tidur, baru pulang berkegiatan, dan sebelum tidur. Dengan menanyakan perasaan dan pendapat mereka, ia berharap bisa lebih dekat dengan anak-anaknya, terutama saat mereka tak bisa bertemu secara fisik karena kesibukan dirinya.
"Walau mereka tidak sedang main atau jalan-jalan sama aku, mereka akan tetap cerita sama aku karena aku harus jadi yang paling tahu tentang mereka meski tidak selalu bertemu secara fisik," tulisnya.