Vicky Pattison dan Suami Tidur Terpisah, Ternyata Ada Manfaatnya

5 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Bintang reality show Vicky Pattison sempat blak-blakan tentang pernikahannya dengan Ercan Ramadan, dengan mengungkap bahwa mereka memilih tidur terpisah. Pasangan yang telah berhubungan sejak 2019 itu bertunangan di Dubai pada 2022 ketika Ercan, yang pernah membintangi "TOWIE," melamarnya.

Pasangan ini mengucapkan janji pernikahan di hadapan 150 sahabat dan keluarga di Balai Kota Marylebone, London, Agustus tahun lalu, sebelum terbang ke Puglia, Italia, untuk menggelar pernikahan impian di Kastil Elvira. "Sejujurnya, saya tidak pernah merasakan kebahagiaan seperti ini. Hari paling istimewa dalam hidup kami," tulisnya di sebuah unggahan Instagram, kala itu.

Pada OK! Magazine, dikutip Rabu (30/4/2025), bintang berusia 37 tahun itu secara terbuka membahas pernikahannya dengan Ercan, rencana keluarga mereka, dan perjuangan berkelanjutan melawan gangguan disforik pramenstruasi (PMDD). Vicky mengatakan bahwa meski teman-teman mereka menantikan kabar kehamilan segera setelah mereka menikah, pasangan itu memiliki rencana yang berbeda.

Vicky membekukan sel telurnya di usia 35 tahun dan berharap mulai mencoba punya anak dalam satu atau dua tahun ke depan. Ia bercanda, "Ibu saya melahirkan saya di usia 30 tahun, jadi jika saya bisa punya anak sebelum usia 40 tahun, saya akan sangat senang."

"Semua orang mengira kami akan segera mencoba punya anak, begitu juga kami! Namun kami menikmati pernikahan ini, setidaknya selama satu tahun. Saya ingin bulan madu dulu! Seminggu di Karibia akan menyenangkan. Kami sangat ingin tidur di ranjang yang sama. Saya sekarang tidur dengan anjing-anjing dan dia tidur di kamar tamu!"

Manfaat Tidur Terpisah bagi Pasangan

Faktanya, para ahli mengatakan bahwa ada manfaat bagi pasangan yang tidur terpisah. Mendengkur, perubahan suhu, mencuri selimut, dan berguling-guling sering kali menyebabkan pasangan tidur terpisah.

Masalah lain juga ikut berperan, termasuk penyakit, shift kerja yang berbeda, serta pasangan yang tidur dan bangun pada waktu yang berbeda. Dr. Seema Khosla, seorang dokter spesialis paru-paru, mengatakan bahwa tidur yang cukup, yang biasanya tujuh hingga delapan jam bagi orang dewasa, penting untuk hubungan yang sehat.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang terus-menerus mengalami kurang tidur lebih mungkin mengalami konflik dengan pasangannya, kata Khosla, yang merupakan direktur medis North Dakota Center for Sleep, di Fargo. "Ini benar-benar masalah orang yang memprioritaskan tidur mereka," sebut dia.

"Saya memiliki pasien yang telah menikah selama 60 tahun dan mereka bersumpah bahwa kamar tidur yang terpisah adalah alasannya." Tidur terpisah, katanya, "mungkin lebih umum daripada yang kita kira."

Hal yang sama berlaku untuk sleep apnea, penyebab utama dengkuran keras, kata Khosla. Pria yang sudah menikah selama 42 tahun, Michael Solender, mengatakan bahwa dia pergi ke spesialis tidur setelah menyadari dampak kurang tidur terhadap dirinya dan istrinya.

Kunci Mandapat Manfaat Tidur Terpisah

Kunci untuk membuat ruang tidur terpisah berhasil adalah membicarakannya terlebih dahulu, seperti yang dilakukan Solender pada istrinya. "Ini bukan tentang menghindari keintiman. Ini tentang menyadari bahwa Anda bisa memiliki keintiman, Anda bisa memiliki waktu bersama, tapi kemudian Anda tidur terpisah," kata Khosla.

Dia telah melihat beberapa pasiennya enggan ketika dia menyarankan tidur terpisah. "Biasanya, seseorang yang mendengkur atau seseorang yang memiliki alarm milik pasangan yang membangunkannya pada pukul empat pagi atau semacamnya. Kami akan membicarakannya, dan orang-orang akan langsung menolak dengan berkata, oh, tidak, tidak, itu tidak akan berhasil untuk saya," katanya.

Beberapa orang, kata Khosla, "akan memikirkannya sebentar dan berpikir, dan Anda dapat melihat bahwa mereka seperti berkata, saya ingin melakukan ini, tapi bagaimana cara memberi tahu pasangan saya?"

Dr. Phyllis Zee, kepala kedokteran tidur di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern dan direktur klinik tidur di Rumah Sakit Northwestern Memorial di Chicago, mengatakan pemisahan tidur adalah hal yang umum dalam praktiknya.

"Akan menjadi ide yang bagus untuk mendiskusikan kecocokan tidur sebelum Anda menikah. Saya cenderung melihatnya ketika pasangan telah menikah dan/atau mereka bersama selama beberapa waktu dan telah mencoba menegosiasikan hal ini selama beberapa waktu," katanya.

Pakai Bantuan Teknologi

Menjelang usia paruh baya, kata Zee, tidur jadi kurang nyenyak. "Secara umum, Anda lebih rentan mengalami hal-hal seperti insomnia atau sleep apnea, dan itu mulai mengganggu," katanya.

Meski tidak ada salahnya tidur terpisah, Zee mengatakan, teknologi telah membantu membuat berbagi tempat tidur jadi lebih mudah dalam beberapa hal. Mesin white noise, bantal dan seprai pendingin, kasur dengan kontrol suhu ganda, serta selimut listrik kontrol ganda dapat membantu.

Beberapa pasangan telah berhenti berbagi selimut, menggunakan selimut mereka sendiri, untuk membuat tidur lebih mudah. "Ada banyak cara untuk mengatasi beberapa masalah ini," katanya.

Pemisahan waktu tidur kini lebih diterima karena orang-orang mjadi lebih sadar akan pentingnya tidur berkualitas bagi kesehatan secara keseluruhan, kata Zee.

"Di sisi lain, ada penelitian yang menunjukkan bahwa tidur bersama memiliki manfaat," katanya. "Secara umum, mungkin hal terpenting adalah mencari bantuan profesional sebelum membuat keputusan. Apakah masalah tersebut merupakan tanda gangguan tidur yang dapat diobati?"

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |