Libur Panjang May Day 2025, Indonesia Tidak Jadi Destinasi Wisata Incaran Turis China

7 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu dari tiga hari libur terpanjang di China, libur May Day diperkirakan akan mencatat lonjakan perjalanan bagi turis Tiongkok, baik domestik maupun internasional. Namun, Indonesia diprediksi tidak akan terciprat cuan dari momen ini.

Melansir China Daily, Kamis (1/5/2025), turis China diperkirakan akan mengunjungi lebih dari 1.300 kota di seluruh dunia, naik lebih dari 290 kota selama periode liburan yang sama tahun lalu, menurut Qunar, agen perjalanan daring yang berbasis di Beijing. Didorong kebijakan visa yang menguntungkan yang dikeluarkan banyak negara untuk pelancong Tiongkok dan peluncuran lebih banyak penerbangan internasional, beberapa tujuan luar negeri jarak pendek dan menengah telah jadi pilihan utama mereka.

Untuk liburan May Day, Jepang, Hong Kong, Korea Selatan, Thailand, dan Singapura telah mencatat pemesanan hotel yang kuat dari wisatawan China daratan. Destinasi-destinasi wisata yang sedang naik daun, seperti Qatar, Austria, Kazakhstan, Nepal, dan Norwegia telah melihat pertumbuhan yang cepat dalam pemesanan hotel, berkat sumber daya pariwisata mereka yang unik, lapor Trip.com.

Wisatawan Tiongkok juga tertarik mengambil tur carter dan keseluruhan volume pemesanan tur carter tumbuh hampir 25 persen dari tahun ke tahun. Khususnya, pemesanan untuk tur semacam itu ke Jepang telah melonjak hingga 60 persen setiap tahunnya, kata Trip.com.

Namun, banyak wisatawan cenderung memesan produk perjalanan mereka pada menit terakhir untuk libur panjang May Day 2025. Pasar pariwisata kemungkinan akan mengalami perubahan yang lebih signifikan, menurut Tuniu Corp, sebuah agen perjalanan daring yang berbasis di Nanjing, Provinsi Jiangsu.

Agenda Tenar di Kalangan Turis China

Melihat bunga sakura jadi kegiatan utama tahun ini bagi sejumlah besar wisatawan Tiongkok. "Melihat bunga sakura di Jepang telah populer sejak awal musim semi ini. Meski musim (bunga sakura) akan segera berakhir di sebagian besar wilayah Jepang, wisatawan Tiongkok tetap bersemangat bepergian ke sana," kata Qi Chunguang, wakil presiden Tuniu.

Lily Wang, seorang karyawan kantoran berusia 30 tahun di Shanghai, berencana terbang dengan maskapai penerbangan domestik bertarif rendah Spring Airlines ke Saga, Jepang, selama liburan May Day. Ia mengaku telah mengunjungi Jepang beberapa kali dan menemukan pesonanya yang unik di setiap kunjungan.

"Penerbangan langsung tambahan telah diluncurkan antara China dan Jepang, terutama antara Shanghai dan beberapa tujuan khusus Jepang, dan paket perjalanan tersebut hadir dengan harga yang bagus, sehingga cukup nyaman untuk bepergian," kata Wang.

Sementara itu, permintaan konsumen Tiongkok untuk wisata domestik juga meningkat tajam. Penduduk dari kota-kota papan atas tetap jadi tulang punggung mereka yang berencana untuk bepergian.

Dengan hari-hari musim semi yang cerah dan suhu yang meningkat di seluruh Tiongkok, kota-kota di bagian selatan negara itu, seperti Wuxi, Provinsi Jiangsu; Hangzhou dan Shaoxing di Provinsi Zhejiang; dan Wuhan, Provinsi Hubei diperkirakan akan menyambut lebih banyak wisatawan, kata Tuniu.

Destinasi-Destinasi Populer

Sementara itu, kota-kota pesisir utara Tiongkok, seperti Qingdao dan Weihai di Provinsi Shandong, dan Dalian, Provinsi Liaoning, juga diperkirakan akan menyambut lebih banyak wisatawan, kata Tuniu. Selama liburan lima hari tersebut, volume harian pertukaran personel lintas wilayah diperkirakan akan mencapai 260 juta perjalanan penumpang, menurut perkiraan Kementerian Transportasi China.

Kebijakan menguntungkan yang memungkinkan pengunjung luar negeri mendapat pengembalian pajak segera setelah pembelian di toko-toko yang ditunjuk di seluruh negeri mendorong lebih banyak orang mengunjungi negara tersebut. Untuk liburan May Day, volume pemesanan untuk produk perjalanan telah melonjak lebih dari 170 persen dari tahun ke tahun, menurut Trip.com.

"Pariwisata China telah memasuki tahap baru pertumbuhan yang makmur, didorong meningkatnya keterbukaan Tiongkok terhadap dunia luar. Lebih banyak tempat budaya dan rekreasi publik di negara tersebut telah jadi tempat baru yang memenuhi beragam permintaan yang dipersonalisasi dari wisatawan asing," kata Dai Bin, Presiden Akademi Pariwisata Tiongkok.

"Data menunjukkan bahwa faktor-faktor, seperti pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang berkelanjutan, populasi negara yang besar, serta sumber daya alam dan budaya yang melimpah akan mendukung pertumbuhan ekonomi pariwisata jangka panjang, dan pasar pariwisata domestik terus bergerak menuju siklus baru pembangunan yang makmur," kata Dai.

Wisatawan Asing di Tiongkok

Sebagai bagian dari langkah terbarunya untuk meningkatkan konsumsi, Tiongkok berencana memperluas kebijakan bebas visa unilateral. Pihaknya juga akan memanfaatkan peran toko pengembalian pajak dan kebijakan pengembalian pajak dengan lebih baik untuk menarik wisatawan asing.

Tiongkok akan mempercepat transformasi lima kota besar: ​​Shanghai, Beijing, Guangzhou, Tianjin, dan Chongqing, jadi pusat konsumsi global yang setara dengan New York dan London. Tahun lalu, jumlah pelancong asing yang datang mengunjungi lima kota tersebut meningkat dua kali lipat dari tahun 2023, kata Administrasi Imigrasi Nasional China.

Untuk liburan May Day, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Rusia, Malaysia, Thailand, dan Amerika Serikat telah terdaftar di antara negara-negara sumber utama wisatawan asing yang masuk ke China. Tujuan utama mereka meliputi Shanghai; Beijing; Guangzhou dan Shenzhen di Guangdong; Chengdu, Provinsi Sichuan; dan Chongqing, menurut temuan Trip.com.

"Pada akhir April dan awal Mei, Jepang juga merayakan beberapa hari libur umum dan karyawan mendapat hari libur tersebut. Selama liburan May Day tahun ini, volume pemesanan produk perjalanan yang dilakukan wisatawan Jepang hampir dua kali lipat dari tahun ke tahun," kata Shen Jiani, peneliti senior di Trip.com.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |