Liputan6.com, Jakarta - Musisi Sabrina Carpenter tampil beda di kampanye terbaru Versace sejak merek itu diakusisi Prada. Ia terlihat jauh lebih pucat bak karakter vampir cantik Rosalie Hale di film Twilight dengan mata biru dan bibir merah pekat.
Mengutip Byrdie, Kamis (1/5/2025), dalam sederetan foto yang dijepret Carlijn Jacobs dan diunggah ke akun Instagramnya, ia menghapus lipstik nude klasiknya yang menjadi ciri khas riasannya selama ini. Sebagai pengganti, bibirnya dipulas dengan lipstik warna ungu tua dan bayangan smoky yang senada.
Itu bukan satu-satunya perubahan pada figur Sabrina. Alih-allih warna cokelat lembut biasanya, alis Carpenter diwarnai dengan warna gelap yang menonjol dari rambut pirang putihnya yang semakin mengingatkan pada karakter vampir Twilight.
Potret menggoda itu menandai kampanye kedua Carpenter dengan rumah mode asal Italia tersebut. Setelah kacamata, ia kali ini mempromosikan koleksi tas La Vacanza.
"Saya selalu merasa bersemangat saat mengenakan Versace. Itulah arti Versace bagi saya; pakaian luar biasa yang memberdayakan individu untuk mengekspresikan diri mereka dalam berbagai cara. Koleksi La Vacanza ini tepat seperti itu dan terasa sangat bebas dan menyenangkan untuk dikenakan," kata Sabrina terkait kerja sama keduanya tersebut.
Sementara, The Sun melaporkan bahwa pelantun lagu Espresso itu menenteng tas tangan senilai 920 pound sterling, sekitar Rp20,2 juta, sebagai bagian dari kampanye Versace La Vacanza. Ia mengikuti jejak penyanyi lain yang meraih kesepakatan besar untuk berpose dengan tas desainer dalam beberapa bulan terakhir.
Charli XCX, pemenang lima Brit Award, berpose topless dengan tas dari Acne Studios. Dua Lipa juga menjalin kesepakatan dengan Chanel, sementara Raye bekerja sama dengan Stella McCartney untuk mempromosikan tas Ryder-nya yang bebas dari kekejaman terhadap hewan.
Prada Resmi Akuisisi Versace
Sebelumnya, Prada resmi mengakuisisi merek fesyen Versace seharga €1.25 miliar (sekitar Rp23,5 triliun) dari konglomerat fesyen Capri Holdings. Pengumuman ini muncul setelah berbulan-bulan spekulasi tentang potensi kesepakatan untuk menggabungkan kedua brand mewah Italia tersebut di dalam satu rumah.
Rumor terbaru sebelum kesepakatan tercapai adalah proses akuisisi kedua brand Italia itu akan gagal karena terjadinya gejolak pasar sebagai respons terhadap kebijakan tarif Trump. Mengutip Guardian, Jumat, 11 April 2025, sumber mengatakan bahwa harga awal yang ditawarkan diperkirakan mencapai 1,43 miliar euro, tetapi harganya berhasil diturunkan sekitar 180 juta euro karena gejolak pasar dan ketidakpastian perdagangan yang baru-baru ini terjadi sangat memukul industri ritel.
Capri, yang juga memiliki Michael Kors dan Jimmy Choo, awalnya membeli Versace seharga USD2,1 miliar pada 2018. Setelah usaha akuisisi Capri senilai USD8,5 miliar oleh Tapestry - grup Amerika yang memiliki Coach dan Kate Spade - diblokir tahun lalu oleh Komisi Perdagangan Federal AS, Capri berada di bawah tekanan untuk menjual Versace untuk mengurangi utangnya.
Upaya Memperluas Jangkauan Merek Italia
Menurut sumber yang mengetahui soal kesepakatan, Prada adalah salah satu penawar awal. Dalam sebuah pernyataan yang mengonfirmasi berita tersebut, ketua grup Prada dan direktur eksekutif Patrizio Bertelli mengatakan bahwa pihaknya siap dan berada dalam posisi yang baik untuk menulis halaman baru dalam sejarah Versace. Bertelli menambahkan bahwa kedua perusahaan berkomitmen kuat terhadap kreativitas, keterampilan, dan warisan.
Meskipun Capri gagal menciptakan grup mewah Amerika untuk menyaingi perusahaan fesyen seperti LVMH dan Kering, akuisisi ini mengisyaratkan upaya Prada untuk memperkuat posisinya sebagai kekuatan Italia. Versace akan bergabung dengan merek fesyen Prada dan Miu Miu, merek sepatu Church's, Car Shoe, dan Luna Rossa, tim berlayar Piala Amerika Luna Rossa, dan merek pastry Marchesi.
Ini bukan upaya pertama Prada untuk menambah portofolionya. Pada 1999, mereka mengakuisisi Jil Sander dan Helmut Lang dan, pada 2000, mereka menambahkan Alaia ke dalam jajaran mereka.
Namun pada 2007, setelah serangkaian perselisihan dan tantangan keuangan, mereka memutuskan berpisah dengan ketiga merek tersebut. Sekarang, akuisisi Versace memberi mereka kesempatan lain untuk mengintensifkan jangkauan global dari grup Made in Italy.
Terjadi Kurang dari Sebulan dari Mundurnya Donatella Versace
Meskipun pasar fesyen mewah menghadapi perlambatan yang signifikan, Grup Prada menikmati kesuksesan langka. Mereka melaporkan raihan pendapatan 5,4 miliar euro pada 2024, naik 17 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini sebagian didorong oleh Miu Miu - merek di balik rok mini dan sepatu balet satin yang viral - yang telah mendekati dua kali lipat keuntungannya tahun ini, dengan nilai penjualan mencapai hampir 1 miliar poundsterling.
Pengumuman itu terjadi kurang dari sebulan setelah Donatella Versace memutuskan mundur sebagai direktur kreatif brand fesyen yang didirikan mendiang kakaknya, Gianni, setelah memegang jabatan itu sejak 1997. Keputusannya tersebut menandai berakhirnya salah satu era paling berpengaruh dalam dunia mode.
Perancang tersebut mengonfirmasi berita ini dalam sebuah unggahan Instagram pada Kamis, 13 Maret 2025, sekaligus mengumumkan nama suksesornya. Dario Vitale akan menduduki jabatan kepala direktur kreatif Versace mulai 1 April 2025.
"Mendorong generasi desainer berikutnya selalu penting bagi saya. Saya senang bahwa Dario Vitale akan bergabung dengan kami, dan saya tidak sabar melihat Versace melalui mata baru. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim desain saya yang luar biasa dan semua karyawan di Versace yang telah saya miliki kesempatan untuk bekerja sama selama lebih dari tiga dekade," tulis Donatella dalam unggahannya, dikutip dari People, Jumat, 14 Maret 2025.