Liputan6.com, Jakarta - Apa yang Anda ingat tentang Swiss selain Pegunungan Alpen? Jika wisata kereta terbersit di benak, jawabannya benar. Negara netral yang jadi bagian sistem Schengen itu ternyata memiliki rute kereta sepanjang 122 kilometer yang tercatat sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Membentang dari Thusis, Swiss, hingga Tirano, Italia, rel kereta itu melewati 55 terowongan dan 196 jembatan, termasuk viaduct alias jembatan layang yang berdiri kokoh sejak 1889 atau berusia sekitar 136 tahun. Dua viaduk yang paling terkenal adalah Brusio dan Landwasser.
Viaduk Brusio merupakan jembatan layang yang melingkar 360 derajat. Struktur yang dibangun sekitar 100 tahun lalu itu sengaja dirancang demikian untuk memperlambat kecepatan kereta agar tidak menukik tajam mengingat elevasinya yang tinggi.
Sementara, Viaduk Landwasser sepanjang 142 meter memiliki ciri khas yang tak mudah ditemukan di tempat lain. Jembatan layang yang menghubungkan Desa Schmitten dan Filisur itu berdiri tepat di dekat gunung tinggi sehingga kereta seolah keluar langsung dari mulut gunung menuju mulut gunung berikutnya.
"Landwasser Viaduct ini tingginya 65 meter dan kereta masuk secara langsung dari jembatan ke terowongan. Jadi, tempat ini Instagramable," kata Market Manager Rhaetian Railways Asia-Pasifik, Patrick Miescher, ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, pemandangan unik tersebut tak akan bisa dilihat sepenuhnya oleh penumpang dari dalam kereta. Mereka perlu untuk turun dan memandang dari titik tertentu agar bisa melihat keindahannya. Itulah yang melatari perusahaan kereta Swiss tersebut mengembangkan destinasi wisata baru bernama Landwasser World.
"Kami ingin membuat Landwasser World ini di sekeliling viaduk. Apa yang kami lakukan sekarang adalah memasukkan banyak elemen atraksi di sekeliling karena kami ingin orang-orang datang dan tinggal di sana untuk beberapa jam, setengah hari, sehari, dan mereka bisa melakukan banyak hal yang berbeda seperti di Disneyland," ia menerangkan.
Dari Kereta Uap Bersejarah hingga Kereta Choo Choo nan Imut
Atraksi utama Landwasser World yang baru akan dibuka pada 10 Mei 2025 itu adalah wisata kereta. Setidaknya ada tiga jenis kereta yang bisa dijajal dengan titik keberangkatan utama dari Filisur.
Pertama adalah kereta bersejarah yang ditarik dengan lokomotif uap berbahan bakar batu bara bernama Krokodil. Lokomotif itu sudah beroperasi sejak 1929.
Gerbongnya pun tak kalah unik karena sebagian atap terbuka atau disebut juga sebagai cabrio sehingga penumpang bisa merasakan langsung embusan angin saat kereta melintasi rel. "Kalau hujan, Anda bisa masuk ke gerbong yang tertutup," kata Patrick.
Dibutuhkan 40 menit untuk perjalanan dari Filisur ke Davos Platz dan sebaliknya dengan jadwal keberangkatan masing-masing dua kali untuk pulang dan pergi setiap hari. Penumpang akan dibawa melewati pemandangan romantis Zugen Gorge dan Viaduk Wiesner yang terkenal.
Perjalanan selanjutnya dilakukan dengan menaiki Choo Choo Train, semacam kereta imut yang biasa beroperasi di mal-mal mewah Jakarta. Bedanya dengan kereta bersejarah, penumpang akan diajak melewati rute di bawah Jembatan Layang Landwasser sehingga bisa melihat kereta melintas dari jauh.
Rutenya dari Stasiun Fillisur kembali ke Stasiun Fillisur dengan kesempatan berhenti bawah Viaduk Landwasser selama sekitar 45 menit. Anda bisa berfoto dari titik ini sepuasnya.
Layanan Kereta Terbaru
Ketiga sekaligus yang terbaru adalah Viaduct Shuttle yang bakal mengangkut penumpang dari Filisur ke Alvaneau dan sebaliknya menggunakan kereta cabrio. Waktunya hanya enam menit saja dan tersedia sekitar 20 menit sekali.
Lewat kereta ini, penumpang akan singgah di titik pandang untuk menikmati kereta melintasi Viaduk Landwasser yang menakjubkan. Jika sudah puas, Anda bisa kembali ke Filisur dengan menggunakan kereta atau trekking di rute Ansaina Water Trail atau singgah di desa setempat yang tak kalah indah.
"Ada beberapa peternakan dan perkebunan di mana Anda bisa membeli hasil ternak dan hasil kebun organik," katanya.
Jika masih memiliki waktu, Anda bisa mencoba ikut Filitour, tur interaktif di Desa Filisur. Tur itu memungkinkan pengunjung menemukan rumah-rumah Engadin yang bernilai nasional, gereja abad pertengahan, hingga fasa sgraffito yang artistik. Ada pula Museum Lokal Bergun dan kereta miniatur untuk melihat koleksi resplika skala jalur kereta Bergun--Preda yang sangat detail.
"Untuk Museum Kereta Api Albula, saat ini kita sedang ada penambahan koleksi kereta api yang ada di museum," imbuh Patrick.
Atraksi tak kalah seru adalah kursi gantung Darlux yang akan membawa Anda melintasi hutan menuju restoran gunung – titik awal yang luar biasa untuk pendakian menyusuri jalur panorama. "Kami juga akan segera menambahkan atraksi Ela Fly tree glider, semacam flying fox, untuk memperkaya," tambahnya.
Akses Menuju Landwasser World dan Harga Paket Perjalanan
Sebagai kota kecil, tidak banyak penginapan tersedia di Filisur. Menurut Patrick, hanya ada 1--2 hotel kecil dan 1-2 hotel yang memadai di Bergun. Karena itu, ia merekomendasikan agar tamu menginap di Zurich, St. Moritz, atau Davos untuk kemudian melakukan perjalanan sehari untuk menjajal Filisur.
Perjalanan dari Zurich memakan waktu sekitar dua jam, sementara St. Moritz sekitar satu jam, dan Davos sekitar 40 menit. Perjalanan menuju Landwasser World bisa dijangkau dengan menggunakan mobil atau bus atau menggunakan kereta api seperti Bernina Express.
Menjelajahi Landwasser World dengan layanan kereta tersebut bisa dilakukan dengan membeli tiket secara eceran. Namun, Patrick merekomendasikan membeli paket perjalanan agar lebih murah.
Kategorinya terbagi menjadi Landwasser World Pass Mini dan Landwasser World Pass Midi. Harga paket mininya berkisar 18--28 franc Swiss (sekitar Rp360ribu hingga Rp560ribu) untuk dewasa, sementara harga paket midi berkisar 29--45 franc Swiss (Rp580 ribu hingga Rp901 ribu).
Paket mini sudah mencakup tiket perjalanan dengan Kereta Rhaetian yang menghubungkan Dalvos Glaris/Alvaneu/Bergun, choo choo train, layanan shuttle, dan masuk ke Museum Ilusi Filusio di Filisur. Sementara, paket midi adalah seluruh layanan paket mini ditambah kesempatan naik kereta bersejarah dan tiket masuk Museum Kereta Albula di Bergun.
"Dengan satu produk (wisata), jika mereka memiliki sedikit waktu, 2--3 jam atau setengah hari, itu sudah bagus. Lalu berikutnya, mereka bisa melakukan 3--4 hal sekaligus saat berkunjung," sambungnya.