Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan maskapai Aeroflot dari Bangkok menuju Moskow yang mengangkut lebih dari 400 penumpang terpaksa mendarat darurat di Delhi India pada Rabu, 7 Mei 2025. Keputusan diambil setelah kru mendeteksi bau yang mencurigakan, memicu kekhawatiran akan adanya asap di kabin.
Penerbangan Aeroflot SU273 yang menggunakan Boeing 777-300ER dengan nomor registrasi RA-73142 berangkat dari Bangkok pada Selasa, 6 Mei pada pukul 13.40, waktu setempat, menuju Bandara Sheremetyevo Moskow, Rusia. Situasi berubah dramatis ketika di tengah penerbangan, pilot menghubungi Pengendali Lalu Lintas Udara Delhi, melaporkan bau plastik yang terbakar di kabin.
Darurat penuh diumumkan pada pukul 3.50 sore IST (5.20 sore waktu Thailand) dan pesawat tersebut diizinkan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Indira Gandhi, India. Pesawat tersebut mendarat dengan selamat pada pukul 4.30 sore IST dan langsung diarahkan ke area isolasi. Petugas pemadam kebakaran, kru darurat, dan staf bandara siaga penuh sebagai tindakan pencegahan.
Mengutip The Thaiger, Kamis (8/5/2025), semua penumpang turun dengan selamat, kata seorang pejabat bandara. Tiga mobil pemadam kebakaran dan hampir 20 petugas pemadam kebakaran dikerahkan dalam keadaan siaga, tetapi tidak ada kebakaran atau cedera yang dilaporkan.
Aeroflot kemudian mengkonfirmasi insiden tersebut dalam sebuah pernyataan, menyatakan bahwa meskipun tidak ada asap yang terlihat, kru telah bertindak sesuai dengan protokol keselamatan standar setelah mendeteksi bau plastik yang singkat. Situasi itu ditangani tanpa insiden dengan 425 orang di pesawat, termasuk penumpang dan kru kabin, selamat.
Meski begitu, penerbangan selanjutnya ke Moskow akhirnya dibatalkan, mengutip persyaratan inspeksi teknis dan batasan waktu tugas kru.
Insiden Pendaratan Darurat Kedua yang Dilaporkan dalam 3 Bulan Terakhir
Pihak maskapai kemudian berkoordinasi dengan otoritas imigrasi India untuk mengatur akomodasi hotel dan pembebasan perbatasan bagi penumpang yang terdampar. Sementara itu, staf maskapai di lapangan menyediakan makanan, minuman, dan dukungan berkelanjutan, menurut laporan Aviation24 dan Times of India.
Ini menandai satu lagi pengalihan darurat ke Bandara IGI Delhi, yang telah mengalami serangkaian insiden serupa dalam beberapa bulan terakhir. Dari masalah ban hingga peringatan teknis di tengah udara, IGI telah menjadi tempat umum untuk keadaan darurat dalam penerbangan.
Dengan meningkatnya perjalanan internasional, pertanyaan diajukan tentang standar pemeliharaan pesawat dan kesiapsiagaan respons darurat, terutama karena semakin banyak penerbangan jarak jauh melintasi langit Asia yang sibuk.
Sementara bagi Aeroflot, insiden ini menjadi yang kedua dialami dalam tiga bulan terakhir. Sebelumnya, pesawat Boeing 777-300ER tujuan Moskow Rusia yang dioperasikan maskapai tersebut dengan 346 orang di dalamnya, mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi pada Senin malam, 10 Februari 2025, setelah mengalami masalah roda pendaratan.
Roda Hidung Pesawat Tertarik
Penerbangan SU277 tujuan Moskow berangkat dari Bandara Phuket pada Senin, pukul 03.20, dan berputar-putar di atas Laut Andaman dan Teluk Thailand selama lima jam, lalu mendarat darurat di Bandara Suvarnabhumi di Provinsi Samut Prakan.
Laporan yang beredar menyebut bahwa setelah lepas landas roda hidung pesawat tertarik, tetapi penutupnya gagal menutup. Pilot kemudian memutari pesawat di atas Laut Andaman dan Teluk Thailand untuk membakar bahan bakar sebelum mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Suvarnabhumi.
Manajer umum Bandara Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn, mengatakan pesawat mendarat pukul 21.11 dan berhenti di tempat parkir 115. Kittipong Kittikachorn mengutip Aeroflot Airlines yang melaporkan bahwa 15 awak pesawat dan 331 penumpang akan menginap di sebuah hotel di luar bandara sambil menunggu penerbangan pengganti.
Beda lagi cerita dengan kasus pendaratan darurat pesawat United Airlines dengan nomor penerbangan UA198 yang mengangkut 257 penumpang. Mengutip The Independent, Selasa, 25 Maret 2025, pesawat itu terpaksa mendarat darurat di San Francisco di tengah perjalanan menuju China karena pilot lupa membawa paspor.
Pilot Lupa Bawa Paspor
Mengutip The Independent, Selasa (25/3/2025), pesawat itu berangkat dari Bandara Internasional Los Angeles pada Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 2 siang waktu setempat untuk penerbangan 13,5 jam menuju Shanghai. Setelah hampir dua jam di udara, pesawat mendadak berbalik arah dan mendarat di San Francisco, lebih jauh ke utara dari tempat keberangkatannya, tepat sebelum pukul 5 sore.
Data pelacakan dari FlightRadar24 menunjukkan Boeing 787-9 terbang keluar dari Los Angeles melintasi Samudra Pasifik sebelum berbalik kembali ke California. Setelah insiden tersebut, seorang penumpang United pada penerbangan tersebut mengunggah di X, "UA198 dialihkan ke SFO karena pilot lupa paspornya?"
"Sekarang terjebak enam jam lebih. Benar-benar tidak dapat diterima. United, kompensasi apa yang Anda tawarkan untuk penanganan yang buruk ini?"
Juru bicara United Airlines menanggapi protes penumpang dengan menjawab, "Kami dengan tulus meminta maaf atas gangguan perjalanan yang tidak terduga ini dan menawarkan bantuan kepada penumpang dengan agen."
Penumpang tersebut kemudian mengatakan bahwa semua penumpang berhak atas kompensasi, yang kemudian direspons oleh maskapai dengan memberikan tautan tentang cara mengajukan kompensasi.