Liputan6.com, Jakarta - Tunik adalah salah satu pakaian yang banyak dipilih untuk menciptakan tampilan stylish. Seiring berkembangnya tren, busana tunik juga dimodifikasi dalam beragam model.
Namun dalam esensinya, potongan longgar membuat busana ini jadi pilihan favorit banyak wanita untuk aktivitas sehari-hari maupun acara formal. Namun, tidak semua model tunik cocok untuk setiap bentuk tubuh. Memilih tunik juga jadi tantangan tersendiri, terutama bagi wanita bertubuh gemuk.
Berikut enam tips memilih tunik untuk wanita gemuk agar terlihat lebih ramping. Tips ini mencakup pemilihan motif, model, warna, panjang, bahan, hingga padu padan yang tepat yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (8/5/2025).
1. Perhatikan Model dan Aksen
Mengutip laman Hijup, model tunik penting diperhatikan. Tunik model asimetris, bergaris pinggang dengan belt, atau desain terintegrasi dan A-line sangat direkomendasikan untuk Anda yang tubuhnya berisi.
Model-model ini membantu menyamarkan lekukan tubuh dan menciptakan siluet yang lebih proporsional. Garis pinggang yang tegas akan menonjolkan bagian tertipis tubuh, sehingga menciptakan kesan langsing. Lengan balon dengan kerutan juga dapat memberikan aksen menarik tanpa menambah volume pada tubuh.
2. Pilih Motif yang Tepat
Tunik garis vertikal bisa jadi pilihan yang bagus untuk tampilan badan gemuk. Sebaiknya, hindari motif garis horizontal yang dapat membuat tubuh terlihat lebih lebar.
Selain vertikal, Anda bisa memilih motif diagonal atau motif kecil, seperti polkadot maupun bunga, tapi jangan terlalu ramai. Motif-motif ini menciptakan ilusi garis yang memanjang, sehingga tubuh tampak lebih ramping dan tinggi.
3. Pilih Warna yang Tepat
Warna tunik juga berperan penting dalam penampilan. Warna gelap, seperti hitam dan navy, akan cenderung membuat tubuh terlihat lebih kecil. Namun, jangan membatasi diri atau takut bereksperimen dengan warna terang.
Kombinasi warna yang baik justru akan membuat penampilan Anda lebih ceria dan menarik. Kuncinya, tunik berwarna terang sebaiknyadipadukan dengan potongan ramping dan motif-motif kecil.
4. Pilih Bahan yang Tepat
Bahan tunik juga sangat memengaruhi penampilan. Pilihlah bahan yang jatuh dengan baik dan tidak terlalu menempel ke tubuh. Bahan flowy akan memberikan kesan lebih ramping dan elegan.
Bahan kaus yang terasa ringan dan memberi kesan santai dan kasual pun cocok untuk wanita bertubuh gemuk. Hindari bahan yang kaku atau tebal karena dapat menambah volume dan terkesan berat pada tubuh pemakainya.
5. Pilih Potongan Leher V
Ada banyak trik yang bisa dipraktikkan untuk menyamarkan bentuk tubuh yang gemuk. Salah satunya adalah memilih tunik berbahan kaos yang punya kerah v neck yang akan membuat pemakainya terlihat jenjang.
Panjang yang Sesuai
Panjang tunik juga harus diperhatikan. Tunik dengan panjang hingga dua per tiga panjang kaki umumnya cocok, asalkan potongan lurus.
Hindari tunik yang terlalu pendek karena dapat memberi kesan pendek pada kaki dan membuat tubuh terlihat lebih berisi. Pilih panjang yang tepat agar tubuh terlihat lebih proporsional.
6. Perhatikan Padanan Baju dan Aksesoris
Terakhir, padanan busana juga penting diperhatikan untuk menciptakan keseimbangan proporsi tubuh. Anda bisa membuat tubuh terlihat lebih terbentuk dengan menambahkan ikat pinggang.
Pemasangan belt sebaiknya dilakukan di bagian bawah dada atau di atas perut. Selain belt, tunik dengan tali di bagian atas perut atau bawah dada juga dapat memberikan efek pinggang lebih ramping tanpa perlu menambahkan ikat pinggang secara terpisah.
Sebagai padanan, pilih bawahan yang lebih ramping, seperti rok plisket, celana pensil, atau celana lurus nan ramping. Boyfriend jeans juga bisa jadi pilihan menarik, karena bentuk celana ini akan memberi agar kaki yang lebih ramping.
Apa Itu Tunik?
Menurut Hijup, tunik merupakan pakaian yang biasanya didesain secara simpel dengan panjang ke bawah, mulai dari pinggul hingga betis. Kebanyakan orang sering rancu dan bingung membedakan antara baju kurung dengan tunik, karena bentuknya hampir sama.
Baju tunik saat ini memiliki beragam bentuk, desain, dan aksen. Inilah yang membedakannya dengan baju kurung yang cenderung sama dan memiliki siluet lurus. Koleksi tunik biasanya berupa atasan tertutup dengan panjang dari bawah pinggul hingga betis. Beberapa variasi yang ditawarkan tunik adalah variasi pada kerah, lengan, dan bagian bawahnya.
Dalam sejarahnya, tunik mulai digunakan bangsa Romawi sebagai pakaian formal bagi pria pada tiga tahun sebelum Masehi. Kala itu, panjang tunik menunjukkan status sosial seseorang.
Prajurit dan pekerja biasanya mengenakan tunik dengan panjang selutut, sedangkan kalangan yang lebih tinggi biasanya memakai tunik sebetis. Jika baju kurung memiliki aturan khusus dalam pemakaian, pengunaan tunik di era modern ini cenderung lebih fleksibel.