Liputan6.com, Jakarta - Usaha Pangeran Harry yang disebut ingin melakukan rekonsiliasi atau berdamai dengan keluarga kerajaan Inggris masih terus berlanjut. Namun usaha Harry kabarnya justru membuat ayahnya, Raja Charles III merasa kesal bahkan frustrasi.Raja Charles menyoroti reaksi Pangeran Harry atas hilangnya permohonan perlindungan keamanannya, termasuk klaim publik bahwa raja “tidak mau berbicara” kepadanya.
Sebelum wawancara mengejutkan Pangeran Harry dengan BBC News pada Jumat, 2 Mei 2025, seorang teman Raja Charles mengatakan bahwa akan "tidak pantas secara konstitusional" bagi raja untuk terlibat dalam permohonan banding tersebut, yang akan memulihkan keamanan yang didanai publik untuk keluarga Duke of Sussex.
"Yang membuatnya kesal pada tingkat yang lebih pribadi adalah kegagalan Duke untuk menghormati prinsip ini," kata orang dalam itu kepada The Sun, dilansir dari news.com.au, Sabtu, 3 Mei 2025.
"Dia sangat prihatin bahwa dibutuhkan sumber daya dan biaya yang sangat besar bagi Pemerintah untuk mempertahankan posisi mereka," sambung orang dalam itu.
Seorang juru bicara istana juga membela hasil banding tersebut dalam sebuah pernyataan: "Semua masalah ini sudah diperiksa berulang kali dan dengan cermat oleh pengadilan, dengan kesimpulan yang sama dicapai pada setiap kesempatan."
Kekecewaan Raja Charles pada Harry semakin bertambah setelah suami Meghan Markle itu duduk bersama BBC untuk wawancara kejutan. Harry mengklaim beberapa anggota keluarga kerajaan Inggris "tidak akan pernah memaafkannya" atas sejumlah dugaan pelanggaran yang dilakukannya, seperti menulis memoarnya ‘Spare’ di tahun 2023.
Alasan Harry Ingin Berdamai dengan Ayahnya
Walaupun memiliki perbedaan pandangan dengan keluarganya, Harry mengaku hal itu tidak ada gunanya karena ia ingin berdamai. Salah satu alasannya, karena ia tidak tahu berapa lama lagi ayahnya yang kini berusia 76 tahun, akan hidup setelah didiagnosis terkena kanker prostat pada awal 2024 lalu.
"Dia tidak mau bicara dengan saya karena masalah keamanan ini," kata Harry kepada media berita tersebut. "Namun, situasinya akan lebih baik jika kita berdamai." Ayah dua anak ini menambahkan, jika anggota keluarga kerajaan “tidak menginginkannya,” maka itu sepenuhnya ada;aj hak mereka.
Meski begitu, ia tidak berharap untuk membawa anak-anaknya, Pangeran Archie (6) dan Putri Lilibet (3), serta istrinya Meghan Markle kembali ke negara asalnya dalam waktu dekat.
"Saya tidak bisa membayangkan dunia di mana saya akan membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris saat ini," ujarnya.
Mengenai kasus pengadilan keamanan, Harry mengatakan semuanya bisa diselesaikan melalui Raja (Charles). "Tidak harus dengan campur tangan, tetapi dengan minggir dan membiarkan para ahli melakukan apa yang diperlukan, ucapnya.
Belum Mau Membawa Keluarga ke Inggris
Harry kembali menelan kekalahan di Pengadilan Inggris pada Jumat, 2 Mei 2025. Pengadilan Banding Inggris memutuskan untuk menolak permohonan Harry atas kasus ugatan pengembalian fasilitas keamanan yang didanai negara untuk keluarga Sussex.
Fasilitas itu ditarik pemerintah Inggris sebagai konsekuensi atas keputusan Harry dan Meghan Markle untuk mundur sebagai anggota senior kerajaan yang bekerja. Keputusan majelis hakim yang terdiri dari Sir Geoffrey Vos, Lord Justice Bean dan Lord Justice Edis itu menjadi pukulan telak bagi Harry yang hingga kini belum membawa pulang keluarganya ke Inggris dengan alasan keamanan.
Dalam pembacaan putusan tersebut, Hakim Geoffrey mengatakan argumen Harry menyentuh hati, tetapi tidak merupakan tantangan hukum yang sebenarnya. "Mustahil untuk mengatakan bahwa penalaran ini tidak logis atau tidak pantas, bahkan tampak masuk akal," katanya.
Konsekuensi yang tidak disengaja dari keputusannya untuk mundur dari tugas kerajaan dan menghabiskan sebagian besar waktunya di luar negeri adalah dia diberikan tingkat perlindungan yang lebih khusus dan umumnya lebih rendah dari saat dia berada di Inggris. Hal itu dengan sendirinya tidak menimbulkan keluhan hukum.
Hubungan Harry dengan William
Duke of Sussex tidak berada di Inggris saat putusan dibacakan. Dengan keputusan tersebut, Harry harus membayar biaya hukum untuk kedua belah pihak yang jumlahnya diperkirakan lebih dari 1,5 juta poundsterling, hampir Rp33 miliar. Meski begitu, Harry masih dapat mengajukan banding ke Mahkamah Agung Inggris.
Seusai putusan itu, Harry pun curhat lewat wawancara dengan BBC. "Saya hancur," ujarnya. "Bukan karena kekalahan itu sendiri, tetapi lebih kepada orang-orang di balik keputusan ini, yang merasa hal ini baik-baik saja. Apakah ini kemenangan bagi mereka?"
Ia juga menyinggung pertengkaran itu dan dampaknya terhadap hubungannya dengan sang kakak, Pangeran William. "Ada begitu banyak perselisihan, perbedaan pendapat antara saya dan sebagian keluarga saya. Situasi saat ini yang telah berlangsung selama lima tahun terkait dengan kehidupan dan keselamatan manusia adalah titik kritis. Itulah satu-satunya hal yang tersisa," katanya.
Di sisi lain, ia mengakui bahwa keputusannya menerbitkan biografi, beberapa waktu lalu, benar-benar merusak hubungannya dengan keluarganya. "Tentu saja, beberapa anggota keluarga saya tidak akan pernah memaafkan saya karena menulis buku. Tentu saja, mereka tidak akan pernah memaafkan saya atas banyak hal."