Menguatkan Posisi Candi Borobudur Sebagai Pusat Spiritualitas dan Kebudayaan Dunia Lewat Perayaan Waisak 2025

1 day ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Candi Borobudur di Jawa Tengah bukan sekadar tempat wisata, tapi termasuk ekosistem pariwisata spiritual yang inklusif. Ini merupakan upaya untuk menguatkan posisi Candi Borobudur sebagai pusat spiritualitas dan kebudayaan dunia yang dapat dijangkau oleh seluruh kalangan.

Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney telah menyelenggarakan serangkaian kegiatan dan program, untuk mewujudkan inisiasi ini. Mereka menggelar berbagai festival budaya, spiritual tourism, hingga penataan kawasan candi agar lebih ramah pengunjung dan kontemplatif.

Menurut Direktur Utama InJourney Maya Watono, dalam keterangan tertulis pada Lifestyle Liputan6.com, Senin, 5 Mei 2025, komitmen InJourney ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional dan melestarikan cagar budaya sebagai bagian dari pembangunan yang berkelanjutan, sejalan dengan UU Pemajuan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2017.

Komitmen tersebut juga disampaikan Menteri Kebudayaan Fadli Zon pada pertemuan dengan komunitas Buddhis dalam rangka menyambut bulan suci Waisak tahun 2025 yang berlangsung pada Minggu, 4 Mei 2025.

"Komitmen ini bukan hanya tentang menjaga warisan masa lalu, tetapi juga menghadirkan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat hari ini dan masa depan," jelas Menteri Kebudayaan Fadli Zon.

"Tentunya butuh kolaborasi dan kerja sama seluruh pihak untuk merealisasikan harapan ini sehingga dapat terwujud ekosistem yang tangguh dan berkelanjutan sehingga budaya dapat membawa dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat," sambungnya.

Pertemuan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai organisasi keagamaan dan kebudayaan Buddha seperti Walubi, Permabudi, Buddha Suci, serta akademisi dan budayawan Buddha. Maya Watono juga berkesempatan mengikuti dialog yang membahas berbagai inisiatif untuk menjadikan Borobudur sebagai situs yang inklusif, hidup, dan terus berkembang secara kultural.

Ekosistem Pariwisata yang Inklusif di Borobudur

Untuk lebih mendorong pengembangan ekosistem pariwisata yang inklusif di Candi Borobudur, InJourney telah menjalin kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Dimulai dari penataan kawasan candi yang inklusif, sehingga lebih ramah untuk para pengunjung dengan tetap menjaga nilai-nilai budaya dan spiritualitas melalui penerapan sistem kuota dan jalur khusus naik stupa.

Membangun ekosistem dengan melibatkan masyarakat dan UMKM sekitar juga menjadi komitmen InJourney. Selain memberikan tempat untuk hasil karya UMKM setempat, InJourney juga memberikan berbagai dukungan sehingga para pedagang dan UMKM di Candi Borobudur bisa naik kelas.

Harapannya, kehadiran Candi Borobudur akan memberikan multiplier effect yang luas pada perekonomian daerah. Kehadiran Borobudur turut menopang ekonomi daerah hingga mampu menciptakan pertumbuhan secara tahunan lebih dari 4,7%.

"InJourney berkomitmen untuk terus mengembangkan ekosistem pariwisata yang inklusif di Candi Borobudur. Kami berterima kasih kepada Menteri Kebudayaan yang telah membuka komunikasi ini, sehingga InJourney mendapatkan berbagai masukan untuk pengembangan Candi Borobudur ke depan," tutur Maya Watono.

Menjelang Waisak, InJourney juga siap menyambut puluhan ribu umat Buddha yang bakal datang ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Berkolaborasi dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, pengurus Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), dan para pemangku kepentingan, InJourney siap menyukseskan rangkaian acara Waisak 2569 BE Tahun 2025. 

Rangkaian Acara Waisak 2025

Rangkaian acara Waisak 2025 di Candi Borobudur diselenggarakan mulai 4 Mei sampai 12 Mei 2025. Waisak 2025 akan kembali menghadirkan perjalanan 34 Bhikkhu Thudong dari berbagai negara seperti Thailand, Kamboja, AS, dan Malaysia.

Mereka sudah memulai perjalanan sejak 6 Februari 2025 dari Thailand, melintasi berbagai negara di Asia Tenggara, dan saat ini telah mencapai Jawa Tengah. Perjalanan Bhikkhu Thudong akan mencapai puncaknya di Borobudur pada 10 Mei 2025 mendatang.

Para Bhikkhu akan beristirahat hingga perayaan Hari Waisak pada 12 Mei 2025. Total perjalanan yang ditempuh mencapai lebih dari 2.600 km dengan penuh keteguhan hati dan dedikasi.

"Candi Borobudur sebagai destinasi pariwisata spiritual akan kembali menjadi tuan rumah untuk menyambut kedatangan puluhan ribu Umat Buddha dari berbagai negara dan daerah yang akan merayakan Hari Tri Suci Waisak 2569 BE. InJourney berharap rangkaian acara Waisak tahun 2025 berlangsung dengan khidmat dan lancar dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh umat," kata Maya Watono dalam rilis yang diterima tiim Lifestyle Liputan6.com, Mingg, 4 Mei 2025.

Pelepasan 2.569 Lampion di Borobudur

"Perayaan Waisak bukan hanya jadi momen keagamaan, tetapi juga membawa kebermanfaatan, terutama bagi masyarakat lokal di sekitar destinasi Borobudur, melalui pergerakan wisata, UMKM, serta keterlibatan masyarakat secara langsung. Waisak ini jadi cerminan dari semangat kolaboratif dan inklusif karena semua lapisan masyarakat dapat menjadi bagian dari perayaan ini," lanjut Maya.

Detik-detik Waisak tahun ini akan jatuh pada Senin, 12 Mei pukul 23.55.29 WIB, yang akan diakhiri dengan pradaksina atau berjalan mengelilingi Candi Borobudur sebanyak tiga kali. Pada puncak acara akan dilakukan pelepasan 2.569 Lampion sebagai simbol cahaya perdamaian.

Pelepasan lampion ini biasanya menjadi magnet yang menarik masyarakat untuk menghadiri perayaan Waisak di Borobudur. Perayaan Waisak 2569 BE juga akan dimeriahkan dengan bakti sosial kesehatan pengobatan gratis, bedah minor, operasi gigi, hingga pembagian kacamata baca untuk masyarakat di sekitar Borobudur.

Penjualan tiket Festival Lampion Waisak Nasional telah dibuka pada 4 Maret 2025. Peserta diwajibkan mengenakan busana serba putih dan sopan. Peserta juga dilarang memakai celana pendek, rok pendek, baju tanpa lengan ataupun transparan.

Menurut Direktur InJourney Destination Management (IDM), Febrina Intan, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan para stakeholder untuk memastikan semua rangkaian acara hingga puncak peringatan berlangsung dengan lancar dan aman.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |