Terinspirasi Kesuksesan Jumbo, Sandiaga Uno Ungkap Alasan Utama Berinvestasi di Bidang Film

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Keberhasilan film animasi Indonesia, "Jumbo," bukan hanya mengundang pujian dari banyak pihak, tapi jadi inspirasi bagi sebagian orang, termasuk Sandiaga Uno. Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) ini mengaku, kesuksesan film Jumbo yang disutradarai Ryan Adriandhy itu membuatnya yakin berinvestasi di bidang film karena film Indonesia semakin disukai penonton.

"Film Indonesia yang sangat dekat dengan keseharian kita, dengan kebudayaan kita, terbukti sangat diminati penonton. Sejauh ini, (film Jumbo) kabarnya sudah mencapai 9 juta penonton. Tentunya ini sebagai pemicu saja, karena proyek ini sudah saya dan tim saya rencanakan sejak lama," terang Sandi saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa, 6 Mei 2025.

"Dari beberapa tahun lalu, saya memang sudah tertarik berkecimpung di dunia film agar bisa lebih banyak diproduksi lagi film-film karya sineas lokal yang berkualitas dan bisa ditonton siapa saja," lanjutnya.

Produksi film yang notabene bisa menyerap banyak tenaga kerja, sekaligus menggerakkan roda ekonomi, terutama pihak-pihak yang berkaitan dengan produksi film, jadi alasan utama Sandi mau berinvestasi di sektor ini.

"Satu produksi film itu bisa melibatkan lebih dari 300 pekerja. Itu baru untuk kru dan pemain saja. belum lagi pihak-pihak lain yang terlibat, sebelum maupun sesudah produksi. Saya juga banyak belajar sewaktu masih di Kemenparekraf, bagamana bidang film ini bisa melibatkan banyak pekerja," ungkap Sandi.

"Bukan itu saja, pasarnya atau penontonnya juga termasuk besar. Kalau filmnya bagus, umumnya pasti diserbu penonton dan promosi dari mulut ke mulut juga sangat berpengaruh, selain promosi yang menarik lewat berbagai media," tambahnya.

Dukungan Menbud Fadli Zon

Dalam proyek terbarunya, Sandi menggandeng United Media Asia (UMA), dengan berinvestasi senilai kurang lebih Rp5 triliun untuk subsektor ekonomi kreatif di bidang film. Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik langkah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2020-2024 itu menanamkan modal di bidang film.

"Pak Sandiaga Uno setelah berdedikasi dan aktif di pemerintahan, sekarang kembali jadi pengusaha nasional. Saya kira, beliau sangat tepat untuk berinvestasi di bidang kebudayaan, di bidang ekonomi kreatif, di bidang pariwisata," ujar Menbud di kesempatan yang sama.

"Film ini termasuk platform media, satu instrumen budaya, bahkan ekspresi budaya yang sangat dekat dengan publik dunia. Sangat dekat dengan globalisasi," ucapnya.

Fadli bersyukur, kini film Indonesia kian berjaya di negeri sendiri. Ia mencatat, penonton film produksi Indonesia kini mencapai 67─70 persen di bioskop.

Sandi menambahkan, hingga kini, sejumlah investor asing dan domestik yang berkomitmen untuk berinvestasi di Indonesia pada bidang perfilman mencapai 200─250 juta dolar AS. Nilai ini diperkirakan masih akan terus meningkat hingga maksimal 300 juta dolar AS.

Mempertahankan Produksi Film Lokal

Harapan lainnya, dana ini mampu meningkatkan dan mempertahankan capaian film lokal yang menghiasi layar bioskop sebesar 65 persen. Pihaknya juga membuka kemungkinan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak agar film-film besar luar negeri dapat berproduksi di beberapa lokasi yang berpotensi mengangkat budaya, seperti di Bali, Lombok, dan Jawa Barat.

Chief Commercial Officer UMA, Anka Zumi, mengatakan bahwa dana ini bukan hanya mendorong lahirnya karya kreatif berkelas dunia, tapi juga memperkuat pendidikan, infrastruktur, dan tenaga kerja kreatif yang akan menentukan masa depan bangsa.

Dalam pengelolaannya, dana ini akan melibatkan BUMN, seperti PFN dan Danantara, dalam berbagai proyek berdampak tinggi, dengan rincian lebih lanjut akan diumumkan setelah 20 Mei 2025.

Dana ini diklaim akan difokuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat inovasi budaya dan ekonomi kreatif yang mampu bersaing secara global. Investasi akan diarahkan pada produksi konten lokal, pengembangan talenta, pendidikan, teknologi, serta pembangunan infrastruktur, mulai dari film dan serial televisi berkualitas tinggi, platform digital, pelatihan vokasi, hingga pusat inovasi. 

Nobar Film Jumbo Bareng Sandi

Beberapa hari lalu, ratusan anak-anak mengikuti nonton bareng (nobar) film animasi Jumbo bersama Yayasan Abang Mpok Sahabat Anak (YAMSA) dan Sandiaga Uno. Dihadiri Dewan Pembina YAMSA, Nur Asia Uno serta Kak Seto, selaku pengawas YAMSA, anak-anak senang dapat menyaksikan film animasi produksi lokal Indonesia di layar lebar.

"Nonton film ini kita rasanya seperti nano-nano, mulai dari rasa haru, ketawa-ketawa, ada rasa penasaran juga. Saya ga banyak cerita, nanti kita nonton sama-sama ya," ucapnya di Planet Holywood, Jakarta Pusat, 2 Mei 2025, melansir kanal News Liputan6.com.

Tidak hanya itu, hadir juga Produser Film Jumbo, Novia Puspa Sari. Novia berperan dalam memastikan produksi film berlangsung lancar sampai akhirnya ditonton oleh masyarakat.

Film Jumbo digarap 420-an animator tanah air yang saling berkolaborasi dengan proses hingga 5 tahun. Film animasi produksi Visinema Studios langsung mencuri perhatian publik setelah pertama kali tayang di bioskop pada 31 Maret 2025.

Hanya dalam waktu 11 hari, Jumbo berhasil menembus angka lebih dari 2 juta penonton dan ditayangkan di lebih dari 2.600 layar bioskop di seluruh Indonesia. Menutup kegiatan, Sandiaga memberikan pantun penutup,"Jangan hanya omdo, kita harus kerja keras sekali, terimakasih Visinema dan Jumbo, termakasih juga kepada Yayasan dan Blibli”.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |