Turis China Ditemukan Tewas di Pulau Kakaban Kalimantan, Diduga karena Mengambil Kameranya yang Jatuh

17 hours ago 8

Samarinda - Kabar duka datang dari turis asing yang berwisata ke Indonesia. Tim Search and Rescue (SAR) gabungan dari berbagai unsur baru-baru ini menemukan seorang warga negara asing (WNA) asal China atas nama Zhang Xiao Han dalam keadaan meninggal, yang sebelumnya menyelam di perairan Pulau Kakaban, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

"Korban atas nama Zhang Xiao Han (30), seorang penyelam asal China, ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada pukul 14.55 Wita di kedalaman 87 meter di jalur penyelaman Kelapa Dua, dekat lokasi kejadian awal," terang Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Balikpapan Endrow Sasmita dihubungi dari Samarinda, Sabtu, 3 Mei 2025, dikutip dari Antara.

Ia juga menyampaikan ucapan belasungkawa terhadap rekan dan keluarga korban. Kemudian memberi apresiasi atas kinerja seluruh unsur yang terlibat dalam operasi pencarian ini sampai berhasil.

"Setelah ditemukan korban dalam kondisi meninggal dunia, maka Operasi SAR kami usulkan ditutup pada pukul 15.45 Wita. Selanjutnya seluruh unsur kami kembalikan ke kesatuan masing-masing untuk melanjutkan kesiapsiagaan," kata Endrow.

Ia menjelaskan bahwa sejak pagi hari, tim SAR gabungan melakukan pertemuan kecil untuk mengatur strategi untuk melanjutkan pencarian turis China tersebut, yakni melalui penyelaman di sekitar lokasi kejadian serta pencarian di permukaan dengan dukungan peralatan seperti perahu karet milik Basarnas, speed boat Polairud, dan dua unit speed boat dari Green Nirvana Resort.

"Lokasi pencarian cukup sulit dan menantang, tapi berkat dukungan dari sama semua pihak, korban berhasil ditemukan. Ini merupakan hasil kerja solid tim," ungkapnya.

Korban kemudian dievakuasi ke Posko SAR gabungan di Jetty Green Nirvana untuk penanganan awal dari tim medis, sebelum diberangkatkan ke RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb, Berau.

Kamera Terlepas dari Tangan

"Operasi ini melibatkan berbagai unsur mulai dari Tim Rescue Kantor SAR Balikpapan, Unit Siaga SAR Berau, TNI, Polri, BPBD, tenaga medis, hingga penyelam lokal dan warga sekitar," ucap Endrow.

Sebelumnya, Zhang bersama rombongan menyelam di sekitar Pulau Kakaban pada Jumat pagi, 2 Mei 2025. Sekitar pukul 09.00 waktu setempat, ada instruksi untuk semua penyelam agar naik ke permukaan laut, dengan instruksi diberikan oleh salah seorang guide diving, yakni Willy. Namun saat berada sekitar 5 meter di bawah permukaan air, kamera yang dibawa oleh korban (Zhang) terlepas dari tangannya dan jatuh.

Zhang kemudian kembali menyelam untuk mengambil kamera tersebut, tapi setelah ditunggu beberapa menit oleh tim, Zhang tidak kunjung muncul kembali ke permukaan laut, sehingga kemudian dilakukan pencarian.

Di tahun lalu, seorang turis Amerika Serikat (AS) bernama Colleen Monfore tewas saat menyelam di perairan Maluku, Indonesia. Tubuhnya ditemukan di dalam perut hiu.

Namun, teman keluarganya, Rick Sass, meyakini bahwa perempuan pensiunan dari Holland, Michigan, itu bukan meninggal karena dimakan hiu. Ia diyakini meninggal karena 'masalah medis' saat menyelam karena Monfore dikenal sebagai penyelam berpengalaman.

Turis AS Ditemukan di Perut Hiu di Maluku

Insiden bermula saat Monfore bersama suaminya, Mike, mengunjungi Maluku untuk menikmati liburan impiannya. Ia sedang mengikuti tur menyelam selama tujuh minggu saat ia mendadak menghilang pada 26 September 2024. Monfore (68) menghilang saat menyelam berkelompok di sekitar Pulau Reong yang berada di antara utara Timur Leste dan lepas pantai Kabupaten Maluku Barat Daya.

Dua minggu kemudian, sejumlah nelayan di Timor Leste menangkap hiu di lokasi yang berjarak lebih dari 112km dari tempat menghilangnya Monfore. Mereka membelek tubuh hewan itu dan menemukan potongan tubuh manusia di perut hiu tersebut.

"Kami tidak percaya ini adalah serangan hiu. Mike menduga dia menderita masalah medis di dalam air," kata Sass pada The Post Monday, dikutip dari NY Post, Selasa (8/10/2024).

Sass dan istrinya Kim, yang mengelola toko selam bersama selama lebih dari 40 tahun, memeriksa foto-foto penyelaman, berbicara panjang lebar dengan Mike tentang kejadian tersebut dan meninjau data dari komputer selamnya. Teman-temannya bersikeras bahwa Monfore, yang menurut Rick Sass tampaknya telah terpisah dari kelompoknya ketika arus deras memaksa mereka untuk berbalik, tidak dibunuh oleh hiu.

Serangan Hiu Terhadap Penyelam

Mike Monfore sudah jadi seorang penyelam ketika dia bertemu Colleen di sekolah menengah di negara bagian asal mereka, South Dakota. Dia pun segera jatuh cinta dengan laut. Mereka dikaruniai dua anak dan empat cucu. Setelah pensiun, mereka tidak pernah berhenti berkeliling dunia dan menjelajahi lautan bersama.

"Mereka berdua sudah pensiun dan sangat menikmati hidup," kata Rick Sass. "Kami biasa memanggilnya 'Saint Colleen.' Dia wanita yang luar biasa. Dia mencintai alam dan binatang. Saya tahu dia tidak ingin hiu disalahkan atas tragedi ini."

Rick menegaskan bahwa kasus serangan hiu terhadap penyelam sangat jarang terjadi. "Kami menyelam dengan hiu martil, hiu macan, hiu banteng. Anda harus memberi mereka rasa hormat dan berhati-hati, tapi mereka tidak akan menyerang Anda begitu saja," ucapnya.

Hanya ada 69 kasus gigitan hiu yang tidak beralasan yang dikonfirmasi di seluruh dunia pada tahun lalu, menurut International Shark Attack File dari Museum Sejarah Alam Florida. Sebanyak 94 persen di antaranya terjadi pada perenang snorkel, penyeberang, dan peselancar. Sisanya dikategorikan sebagai "lain-lain."

Belum jelas bagaimana tepatnya Monfore meninggal. Foto-foto mengerikan dari tempat kejadian menunjukkan hiu tersebut dibelah, dengan sisa-sisa tubuh manusia dalam pakaian selam hitam di dekatnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |