Tidak Sekadar Cantik, Simak 6 Tren Skincare di Kalangan Gen Z dan Milenial Indonesia

6 days ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Tren skincare di kalangan Gen Z dan Milenial melampaui semata mendapatkan kulit cantik. Setidaknya itu menurut studi "Millennials & Gen Z Report: Local vs Global Skincare Trends and Market Shifts" oleh Populix yang melibatkan 1.100 milenial dan Gen Z di seluruh Indonesia.

VP of Research Populix, Indah Tanip, mengatakan melalui rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Kamis, 5 Juni 2025, "Produk skincare kini tidak hanya diharapkan mengikuti perkembangan teknologi dan klinis, namun juga dapat memenuhi aspek etis dan ekologis, seperti gaya hidup vegan dan sustainable living.

"Penelitian terbaru Populix mengungkap enam tren skincare yang dirasa tetap akan dicari beberapa tahun ke depan, khususnya bagi para konsumen muda," imbuhnya. Tren-tren ini berpusat pada kebutuhan gaya hidup anak muda yang ingin serba praktis, persona lebih kritis, sadar akan lingkungan, serta perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

1. Produk dengan Formula Vegan dan Cruelty-Free (11 Persen)

Tren ini sangat dipengaruhi gaya hidup vegan, yang menghindari semua produk hewani, termasuk telur, susu, madu, bahkan bahan-bahan, seperti gelatin. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesejahteraan hewan juga turut andil dalam membentuk tren ini.

2. Produk Mengandung Bahan Fermentasi dan Probiotik (15 Persen)

Bahan fermentasi dan probiotik dikenal memiliki manfaat signifikan bagi kesehatan. Tidak hanya menyehatkan dari dalam, produk ini juga memiliki manfaat bagi kulit. Beberapa di antaranya adalah memperkuat lapisan kulit dan mengurangi jerawat dan peradangan.

Uniknya, tren ini cenderung lebih populer di kalangan laki-laki dan konsumen yang tinggal di Pulau Sumatra (20 persen), disusul Jawa (15 persen), dan pulau-pulau lain (8 persen).

3. Skincare yang Didukung AI (22 Persen)

Merujuk laporan BEAUTYSTREAMS1, AI akan berperan penting dalam menghadirkan pengalaman yang lebih consumer-centric. Ini termasuk analisis kulit dan rambut secara personel, peracikan produk skincare sesuai kebutuhan, serta mencoba makeup secara virtual.

4. Produk Berbasis Sains dan Dermatologi (26 Persen)

Konsumen kini lebih kritis terhadap apa yang mereka konsumsi sehari-hari, termasuk penggunaan produk perawatan kulit. Konsumen muda cenderung memilih produk perawatan yang didukung temuan saintifik dari uji laboratorium dan ahli dermatologi daripada produk berbasis mitos dan kepercayaan.

5. Hybrid Skincare (37 Persen)

Kepraktisan kombinasi produk skincare dan makeup masih jadi solusi bagi generasi muda yang dituntut lebih sat-set. Pasalnya, mereka bisa menghemat waktu berdandan tanpa mengompromikan kesehatan kulit.

Beberapa di antaranya hybrid skincare yang masih akan dilirik adalah foundation dengan kandungan SPF untuk menghalau sinar UV, lipstik yang menjaga kelembapan bibir, blush on dengan kandungan Niacinamida, serta bronzer yang mengandung berbagai manfaat minyak esensial.

6. Clean Beauty (54 Persen)

Bahan-bahan "hijau" dipilih karena dinilai lebih ramah lingkungan. Tren ini sangat digemari kaum milenial, khususnya perempuan, seiring populernya gaya hidup berkelanjutan. Mayoritas responden berpendapat bahwa tren ini masih akan tenar beberapa tahun ke depan, melihat terus meningkatnya kesadaran ekologis publik.

Refleksi Sebuah Pola

Indah berkata, "Meski di masa depan tren bisa saja berubah, temuan Populix merefleksikan sebuah pola bahwa pengguna skincare dari generasi milenial dan Z lebih kritis dengan produk yang sedang maupun akan dipakai. Mereka tidak sekadar ikut-ikutan saja."

"Karena itu, kami merasa para pelaku bisnis skincare harus terus melek terhadap tren masa kini dalam berinovasi agar produk yang dikembangkan tetap relevan bagi para konsumennya, takhtanya dari sisi teknologi, tapi juga aspek emosional," tandasnya.

Populix sendiri merupakan perusahaan riset berbasis teknologi yang menghubungkan bisnis, institusi, dan individu dengan responden berkualitas, beragam, dan tepat sasaran di seluruh Indonesia. Dengan pendekatan berbasis data dan dukungan teknologi terkini, pihaknya menyediakan riset end-to-end, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, analisis, hingga pelaporan, untuk kebutuhan riset pasar maupun studi kebijakan publik dan sosial.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |