Menanti Keseruan JICAF 2025, 85 Ilustrator Terpilih dari Indonesia dan Malaysia

9 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Berkonsep "Supermarket Artwork," Jakarta Illustration & Creative Arts Fair (JICAF) akan kembali terselenggara. Edisi ke-3 acara tahunan ini akan digelar pada 18 September--5 Oktober 2025 di The Space, Senayan City, Jakarta.

Fair Director, sekaligus Co-Founder JICAF, Sunny Gho, berkata dalam rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 3 Mei 2025, "JICAF 2025 menghadirkan karya dari para kreator di seluruh dunia. Kami sangat senang melihat adanya peningkatan yang signifikan dalam jumlah karya yang disubmisi."

"Hal ini menunjukkan bahwa JICAF telah berhasil jadi wadah yang menyatukan beragam ide kreatif, memperluas jaringan, dan membuka peluang bagi para seniman untuk berkembang. Dengan adanya konsep 'Supermarket Artwork,' kami ingin memberi pengalaman lebih interaktif dan kesempatan pada pengunjung untuk memiliki karya seni dalam bentuk yang lebih praktis dan personal."

Tahun ini, ada 764 karya yang disumbisi ke JICAF, naik 41 persen dari tahun lalu dengan 570 submisi karya. Menariknya, 80 persen dari karya yang disubmisi tahun ini berasal dari wajah-wajah baru. Karya-karya tersebut kemudian melewati proses kurasi yang sangat ketat, hingga akhirnya terpilih 85 ilustrator yang akan memamerkan dan menjual karya mereka di JICAF 2025.

Proses kurasi dilakukan General Manager EXSPORT, Angel Lukito; illustrator dan motion designer, Ardhira Putra; Group CEO Hakuhodo International Indonesia, Devi Attamimi; Co-Founder Plainsong Live dan Direktur Joyland Festival, Ferry Dermawan; penyanyi dan penulis lagu, Isyana Sarasvati; Founder Afterhours Book, Lans Brahmantyo; seniman dan CEO Machali Sport International, Mochtar Sarman; desainer mainan asal Filipina, Quiccs; aktris Sheila Dara; dan gallerist, Windi Salomo.

Kreator Terpilih JICAF 2025

Beberapa kreator terpilih berasal dari Indonesia, termasuk Kendra Ahimsa (Ardneks), ilustrator yang menggabungkan musik, budaya, dan warna psikedelik, serta berkolaborasi dengan musisi dunia. Lalu, ada Lala Bohang, penulis dan seniman visual yang mengeksplorasi tema identitas dan memori dalam karya-karyanya, termasuk buku terlaris dan pameran internasional.

Juga, ada Radio Woon dari Malaysia, seorang ilustrator dan desainer grafis yang kini fokus pada proyek LALACOMPANY dan telah berkolaborasi dengan merek-merek ternama, seperti adidas dan Marshall. Konsep "Supermarket Artwork" memungkinakn pengunjung membeli karya kreator dalam berbagai bentuk, mulai dari art print, wearable art, trinket, hingga toys.

Tahun lalu, mereka menghadirkan Wedha Abdul Rasyid sebagai ikon JICAF 2024 setelah ia "menghilang" dari publik selama 15 tahun. Ia adalah ilustrator Lupus, karakter rekaan penulis Hilman Hariwijaya yang muncul di novel, layar lebar, serta tayangan televisi.

Dijelaskan bahwa sebelum novelnya populer, Lupus lebih dulu muncul sebagai cerita episodik mingguan di Majalah HAI pada akhir 80an hingga 90an. Wedha adalah sosok yang membuat ilustrasi karakter yang dikenal cuek, konyol, kadang jahil, tapi baik hati itu.

Ikon JICAF 2024

Wedha menggambarkan Lupus lengkap dengan jambul, balon permen karet, seragam sekolah, dan tas selempang berinisial huruf kanji. Visualisasi karakter dan logo Lupus sempat begitu populer di kalangan Gen X dan milenial awal, seiring popularitas ceritanya.

Wedha juga dijuluki sebagai Bapak Ilustrasi Indonesia. Dia merupakan pencipta gaya gambar yang merupakan gabungan gaya kubisme dan pop art pada awal era 90an. Gaya gambar itu banyak disukasi dan menginspirasi sejumlah ilustrator generasi baru. Aliran itulah yang dikenal sebagai Wedha's Pop Art Portrait (WPAP).

"Saya melihat ada kebutuhan akan adanya sebuah ajang di mana para perupa ilustrasi bisa langsung berinteraksi dengan publik. Sebagai ilustrator, selama ini saya kebanyakan berkarya di belakang layar tanpa tahu bagaimana persisnya karya-karya saya diterima oleh publik," ucap Wedha ditemui di sela jumpa pers di Jakarta, 19 September 2024.

Sejak pensiun dari HAI pada 2008, kemunculan Wedha di JICAF 2024 merupakan pertama kalinya ia kembali ke tengah publik. Selama ini, ia hanya berinteraksi secara terbatas dengan anggota komunitas WPAP yang tersebar hingga mancanegara.

JICAF 2024

Selain Wedha, JICAF 2024 menampilkan karya-karya 100 seniman grafis dari Indonesia dan mancanegara. Acara itu digelar pada 19 September hingga 6 Oktober 2024 di The Space Senayan City, Jakarta Pusat.

Selain dipamerkan, karya-karya itu dijual dan bisa didapatkan langsung selama acara berlangsung. Pengunjung juga berinteraksi langsung dengan perupa lewat sederet program talkshow dan in-booth signing yang diadakan bergantian tiap harinya.

JICAF hadir untuk menepis persepsi bahwa dunia seni adalah sesuatu yang eksklusif, hanya untuk kalangan elit, dan harganya mahal. "Kita coba patahkan bahwa seni bisa dinikmati semuanya dan affordable juga. Lukisan mungkin harganya bisa ratusan juta, tapi stiker sebagai karya seni original bisa dibeli seharga Rp300 ribu, Rp500 ribu," ujar Co-Founder JICAF, Novrizal Pratama.

Saat itu, Sunny berharap, keberadaan JICAF 2024 bisa memfasilitasi masyarakat mengenal lebih jauh para ilustrator Indonesia dan mendukung mereka sebagai potensi duta budaya. "Selain itu, tentunya semoga JICAF 2024 dapat jadi ruang bagi seniman, kolektor, dan publik dari berbagai latar belakang untuk bertemu, berbagi, dan terinspirasi," tuturnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |