Sosok Shafira, Siswi SMP yang Sukses Lolos ke Piala Dunia Catur 2025

Liputan6.com, Jakarta - Kabar membanggakan datang dari dunia catur Indonesia dengan prestasi yang diraih Herfesa Shafira Devi. Ia baru saja berhasil mengalahkan para pecatur dunia di ajang Asian Zone 3.3 Chess Championship 2025 yang digelar di Mongolia.

Dara yang akrab disapa Shafira ini membuat lawannya di babak final, Turmunkh Munkhzul kewalahan dengan strateginya. Ada beberapa fakta yang membuat pencapaian Shafira patut diacungi jempol. Pertama, ia berhasil mengalahkan Munkhzul yang punya peringkat lebih tinggi dan bergelar Woman Grandmaster atau WGM.

Shafira juga memainkan bidak hitam kala melawan Munkhzul, yakni bidak dengan keuntungan yang lebih kecil ketimbang bidak putih. Selain itu, Shafira juga berhasil lolos ke Piala Dunia Catur 2025 di usianya yang relatif muda karena ia masih berusia di bawah 20 tahun.

Melansir laman resmi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY), Minggu (4/5/2025), Herfesa Shafira Devi berasal dari Sleman, Yogyakarta. Ia masih menempuh pendidikan di SMPN 4 Depok Sleman. Shafira sendiri merupakan pecatur yang tidak diunggulkan. Karenanya, keberhasilan Shafira mewakili Indonesia pada Kejuaraan Dunia Catur 2025 menjadi kejutan membahagiakan bagi kontingen Indonesia.

Siswi SMP ini menjadi pecatur putri Indonesia kedua, sekaligus pecatur Indonesia keempat yang pernah lolos ke ajang catur paling bergengsi di dunia tersebut. Terakhir kali, Indonesia meloloskan pecaturnya ke Piala Dunia Catur adalah pada 2019 yaitu Susanto Megaranto.

"Keberhasilan ini sangat mengejutkan sekaligus menggembirakan. Dunia catur putri Indonesia punya peluang besar untuk lebih bersinar di tingkat dunia," kata Manajer Tim Catur Indonesia, Henry Hendratno.

Shafira juga menjadi satu-satunya pecatur non-gelar internasional yang berhasil menembus tiga besar Asian Zone 3.3 dan lolos ke Piala Dunia. Selain berhak atas tiket lolos ke Piala Dunia Catur 2025, ia berhak membawa pulang trofi dan hadiah uang sebesar USD1.500 atau sekitar Rp24,5 juta.

Shafira menjadi pecatur putri yang paling pesat kemajuannya dalam setahun terakhir. Ia pernah meraih dua medali emas dalam Pekan Olahraga Daerah (Porda) DIY tahun 2022, Juara Kejuaraan Catur Nasional U-19 kategori putri, serta menjuarai PON Aceh-Sumut 2024 pada nomor catur standar perseorangan.

Dengan beragam prestasi gemilang tersebut, Shafira tentunya diharapkan bisa menorehkan hasil membanggakan di Piala Dunia Catur 2025. Ajang itu akan digelar di India pada Oktober-November 2025.

Selain Shafira, belum lama ini ada -pecatur muda lainnya, Zach Alexander Tjong yang mampu meraih titel bergengsi sekaligus mengharumkan nama Indonesia di kancah Asia. Di akhir 2024, Zach mencatatkan prestasi membanggakan di Asian School Chess Championship 2024 yang digelar di Bangkok, Thailand, pada 1 hingga 11 Desember 2024. Sebuah prestasi luar biasa untuk anak yang masih berusia 7 tahun.

Melansir kanal Bola Liputan6.com, Minggu, 4 Mei 2025, pada ajang tersebut Zach menjadi wakil Indonesia di kategori umur 7 tahun. Tak tanggung-tanggung, Zach menjadi satu-satunya atlet catur di kategori umur 7 yang berhasil menyabet medali di semua kategori.

Zach sukses meraih medali emas pada kategori blitz, dengan mengalahkan juara nasional Kazakhstan di babak terakhir. Kemudian, ia juga mengamankan gelar perunggu pada kategori rapid dan standard.

Padahal, Zach saat itu harus bersaing dengan peserta dari berbagai negara kuat dalam dunia catur seperti Kazakhstan, India, China dan Mongolia. Ini menjadi sebuah pencapaian luar biasa yang memperkuat posisinya sebagai salah satu pecatur muda paling berbakat di Indonesia.

Turnamen ini sangat kuat karena diikuti oleh 39 negara termasuk Rusia yang sudah resmi menjadi anggota Federasi Catur Asia pada 1 Mei 2023. Negara paling banyak mengirimkan pecaturnya adalah Kazakhstan (65), Mongolia (46), India (45), Rusia (27) dan China (26).

Sebelumnya, Zach juga mencatatkan raihan menggembirakan di Kejuaraan Catur Nasional 2024 KU7 dengan meraih skor sempurna, 9 poin dari 9 babak.Zach Alexander Tjong merupakan seorang pecatur muda berbakat asal Indonesia yang kini berusia 7 tahun. Ia mulai mengenal catur sejak usia sangat dini, bahkan sebelum menginjak usia 5 tahun.

Minatnya terhadap catur tumbuh secara alami ketika ia mulai tertarik pada permainan strategi yang menantang. Zach pun semakin bersemangat setelah meraih perunggu pada kategori blitz pada kejuaraan catur nasional yang diadakan di jakarta tahun 2023 lalu saat dia berusia 6 tahun.

Minatnya terhadap catur tumbuh secara alami ketika ia mulai tertarik pada permainan strategi yang menantang. Zach pun semakin bersemangat setelah meraih perunggu pada kategori blitz pada kejuaraan catur nasional yang diadakan di jakarta pada 2023 lalu saat dia berusia 6 tahun.

Sejak kecil, Zach telah rutin mengikuti berbagai kompetisi catur. Ia sering bertanding menghadapi lawan yang usianya jauh lebih tua. Tantangan ini justru membuat Zach semakin berkembang dan menunjukkan mental juara, sebuah karakteristik yang jarang dimiliki anak seusianya. Seiring waktu, Zach menunjukkan kemampuan luar biasa dalam memahami permainan, menguasai strategi, dan membaca gerakan lawan.

Perjalanan Zach di dunia catur tidak lepas dari dukungan luar biasa coach dan keluarganya, khususnya sang ayah. Sang ayah tidak hanya menjadi pendamping setia di setiap turnamen, baik di dalam maupun luar negeri, tetapi juga menjadi sumber motivasi dan pembimbing mental.

Dukungan sang ayah meliputi segala aspek, mulai dari pengaturan jadwal latihan, strategi, hingga memastikan Zach tetap semangat dan percaya diri, bahkan di tengah persaingan internasional yang ketat. Komitmennya untuk mendukung Zach tanpa henti mencerminkan pentingnya peran keluarga dalam mendukung bakat anak.

Zach adalah bukti nyata bahwa Indonesia mampu melahirkan talenta berbakat di bidang catur. Prestasi yang diraih Zach menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing dengan negara-negara kuat dalam dunia catur.