Liputan6.com, Jakarta - Puluhan tahun berkiprah dan sukses di dunia hiburan, Luna Maya akrab dengan kehidupan glamor. Namun popularitas dan pencapaian yang dia raih sejak muda membuatnya sempat terjebak dalam pola pikir bahwa standar kesuksesan harus dilihat dari kemewahan.
Seiring bertambahnya usia, pandangannya berubah. Wanita yang baru saja menikah dengan Maxime Bouttier ini mulai mempertanyakan nilai dari gaya hidup yang hanya berorientasi pada penampilan luar dan citra sosial.
Luna Maya mengungkapkan bahwa dulu dia pernah punya impian untuk memiliki semua hal yang terlihat mewah. Dia mengaku sempat merasa harus selalu mengikuti tren demi terlihat sukses di mata orang lain.
"Waktu umur gue masih mudaan gitu ya, kayak cita-cita tuh punya rumah yang besar. Mobil yang bagus, tas yang pokoknya dibeli tiap ada update biar banyak dilihat," ungkapnya dalam kanal YouTube AllPlay Entertainmet, dikutip pada Selasa, 10 Juni 2025.
Luna Maya Terpengaruh Kondisi Sosial
Tak sulit bagi Luna buat melakukan itu semua, karena sukses di bidang film, model dan presenter. Baru dalam beberapa tahun belakangan ini mulai muncul kesadaran bahwa keinginan tersebut bukan berasal dari kebutuhan pribadi. Dia justru menyadari bahwa keinginan itu lebih karena pengaruh lingkungan yang memicu rasa ingin bersaing secara material.
"Semakin ke sini tuh gue ngerasa kayak bego aja gitu. Padahal kan tangan cuma dua, kenapa tas banyak-banyak. Mobil juga, apa aja yang penting kan lancar dan nyampe tempat tujuan," terangnya.
Menurut Luna, dorongan untuk terlihat mewah seringkali muncul karena tekanan sosial. Dia melihat banyak orang di sekitarnya memamerkan keberhasilan lewat barang-barang mahal, yang membuatnya merasa harus punya hal serupa agar bisa mendapat pengakuan.
Perubahan pola pikir ini tidak terjadi begitu saja. Luna mengaku ada proses panjang yang membuatnya akhirnya sadar bahwa mengejar barang-barang mewah tidak akan ada habisnya.
Sikap Reflektif Luna Maya
"Pertama udah tahu, kedua juga setelah dipikir-pikir barang tuh nggak akan ada habisnya. Pasti bakalan ada yang bar uterus," ujarnya.
Sikap reflektif Luna ini pun menuai pujian dari penggemar. Banyak yang menilai bahwa kejujurannya dalam mengakui masa lalu dan upaya untuk menjadi lebih bijak adalah contoh kedewasaan yang pantast ditiru.
Luna yang menikah dengan Maxime pada bulan Mei lalu masih dalam masa penyesuain sebagai pasangan suami istri (pasutri). Salah satunya, Maxime Bouttier mengaku, menerapkan aturan khusus untuk sang istri,. Dia ingin, bintang film Suzanna: Bernapas dalam Kubur itu punya batas tegas untuk pekerjaannya.
Alasan itu membuat dia menerapkan aturan ‘jam malam’ untuk sang istri. "Pesan aku, dia sebaiknya sudah harus pulang dan di rumah pukul 8 malam," ungkap Maxime dikutip dari akun YouTube TS Media, pada Sabtu, 7 Juni 2025.
Maxime Khawatirkan Kondisi Luna Maya
Maxime punya alasan kuat menerapkan aturan tersebut dalam rumah tangganya. Dia melihat, Luna Maya terlalu tenggelam dalam pekerjaan hingga waktu istirahatnya terbilang sangat sedikit.
"Luna itu punya banyak kerjaan dan kegiatan. Dalam sehari, dia bisa ke banyak tempat dan acara. Semua memang terstruktur, tapi aku melihatnya kok melelahkan ya. Itu pendapat aku yang melihatnya, apalagi dia yang menjalankan," imbuhnya.
Menurut Maxime, Luna bisa pulang ke rumah larut malam dan harus kembali bangun untuk menjalankan kegiatannya pukul 4 atau 5 pagi. Minimnya waktu istirahat sang istri diakuinya, agak mengkhawatirkan.
"Aku ingin menjaga istriku supaya dia bisa istirahat yang proper. Sesekali pulang malam boleh," katanya menambahkan. Menariknya, Luna hanya tersenyum mendengar ‘aturan’ sang suami. Tanpa mendebat, dia terlihat hanya menanggapinya dengan bilang, "Waduh!"
Luna Maya dan Maxime Bouttier menggelar pernikahan eksklusif di Bali, pada 7 Mei 2025. Rangkaian pernikahan mereka yang digelar mewah dan meriah juga dikelilingi keluarga dan para sahabat.