Lukisan Gustav Klimt dan Toilet Emas di Pelelangan Sotheby's, Guncang Pasar Seni Dunia

6 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah peristiwa yang sangat kontras namun monumental terjadi pada Selasa malam, 18 November 2025, di markas besar baru Sotheby’s di New York. Acara ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian bagi pasar seni yang sempat lesu, tetapi juga menjadi panggung bagi pertemuan dua objek yang sangat berbeda: sebuah lukisan Gustav Klimt yang bersejarah dan toilet emas murni yang provokatif.

Malam itu menjadi penanda dimulainya era baru bagi rumah lelang tersebut dengan serangkaian rekor penjualan yang mencengangkan. Atmosfer di ruang lelang Sotheby’s terasa sangat intens ketika lot utama malam itu ditampilkan.

Sorotan tertuju pada karya agung Gustav Klimt yang bertajuk "Portrait of Elisabeth Lederer". Setelah melalui perang penawaran yang menegangkan selama 20 menit, lukisan tersebut akhirnya terjual dengan harga yang sangat fantastis, yakni mencapai USD 236,4 juta (sekitar Rp3,75 triliun). 

Angka penjualan ini disambut dengan tepuk tangan meriah dan kagum dari para kolektor dan hadirin di ruangan tersebut. Pencapaian ini secara resmi menobatkan "Portrait of Elisabeth Lederer" sebagai karya seni modern termahal yang pernah terjual dalam sejarah pelelangan, mengalahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh karya Andy Warhol pada 2022. Angka ini juga mencatatkan rekor sebagai karya seni termahal yang pernah dijual oleh Sotheby’s di seluruh dunia.

Nilai istimewa lukisan ini tidak terlepas dari sejarahnya yang dramatis dan kelangkaannya yang luar biasa. Lukisan ini adalah potret putri kerabat Klimt yang dikerjakan pada tahun-tahun terakhir kehidupan sang seniman. 

Keistimewaan utamanya terletak pada fakta bahwa karya ini selamat dari kehancuran total selama Perang Dunia II. "Portrait of Elisabeth Lederer" secara ajaib terpisah dari koleksi karya Klimt lainnya yang nasibnya berakhir tragis, terbakar habis dalam kebakaran di Kastil Immendorf, Austria.

Kesuksesan Koleksi Lauder dan Dinamika Lelang

Oliver Barker, ketua Sotheby’s Eropa yang memandu jalannya lelang, menekankan betapa langkanya kesempatan ini. Ia mencatat bahwa penjualan ini adalah 'sungguh salah satu kesempatan terakhir untuk mendapatkan (potret) dengan signifikansi sebesar ini oleh sang seniman'. Sebagai perbandingan konteks pasar, pada 2023, potret terakhir Klimt yang berjudul "Dame mit Fächer" (Lady with a Fan) terjual seharga USD 108,4 juta (sekitar Rp1,72 triliun).

Kunci utama kesuksesan malam itu didorong oleh penjualan koleksi pribadi mendiang Leonard A. Lauder, pewaris kekayaan Estée Lauder yang wafat awal tahun ini. Koleksi Lauder menjadi tulang punggung acara dengan mayoritas karya seni yang ditawarkan berhasil mencapai atau bahkan melampaui estimasi harga tertinggi mereka. 

Secara keseluruhan, koleksi Lauder berhasil meraup total penjualan sebesar USD 527,5 juta (sekitar Rp8,36 triliun), jauh melampaui perkiraan awal yang dipatok sebesar USD 400 juta (sekitar Rp6,34 triliun). Momentum positif ini bahkan sudah terasa sejak lot pertama dibuka, yaitu sebuah patung karya Alexander Calder. Patung tersebut langsung memicu minat sembilan penawar yang antusias dan akhirnya terjual hampir tiga kali lipat dari estimasi tertingginya, mencapai angka USD 889.000 (sekitar Rp14,1 miliar).

Pembeli Misterius Toilet Emas

Di tengah kemewahan lukisan klasik, objek yang paling tidak biasa dan memicu perbincangan hangat adalah sebuah toilet emas 18 karat seberat 220 pon (hampir 100 kg) karya seniman konseptual Maurizio Cattelan. Karya berjudul "America" ini memiliki sejarah yang panjang, termasuk pernah dicuri dari tempat kelahiran Winston Churchill di Istana Blenheim dan tidak pernah ditemukan kembali (karya yang dilelang adalah "saudara" dari versi yang hilang tersebut). Mekanisme pelelangan untuk toilet ini dirancang sangat unik. 

Penawaran awal ditetapkan sebagai "target bergerak" yang didasarkan pada nilai berat emas murninya saat ini, yakni sekitar USD 9,9 juta (sekitar Rp156,9 miliar) yang kemudian dibulatkan menjadi USD 10 juta (sekitar Rp158,5 miliar). David Galperin, kepala seni kontemporer Sotheby’s, menjelaskan langkah ini diambil untuk 'bersandar pada esensi dasar konseptual di balik karya seni tersebut, yang sebagian besar bertujuan menarik perhatian pada perbedaan antara nilai artistik sebuah karya, dan nilai material yang melekat pada karya tersebut'.

Sayangnya, pasar merespons dengan dingin. Hanya ada satu pembeli yang mengajukan penawaran, dan tidak ada perang harga yang terjadi. Hal ini menyiratkan bahwa para penawar menilai karya tersebut tidak jauh lebih berharga daripada bahan baku emasnya. Dengan biaya tambahan, toilet tersebut terjual seharga total USD 12,1 juta (sekitar Rp191,8 miliar).

Sinyal Kebangkitan Pasar Seni yang Melesu

Identitas pembeli misterius tersebut akhirnya terungkap melalui sebuah unggahan di media sosial Instagram. Pemenang lelang adalah Ripley’s Believe It or Not!, sebuah perusahaan waralaba Amerika yang terkenal dengan museum artefak anehnya.

Dalam pengumuman mereka, Ripley’s menulis dengan nada jenaka, "Kami sangat bersemangat."

Toilet emas tersebut kini akan menjadi bagian dari koleksi pameran mereka yang eksentrik. Meski demikian, tim Ripley’s menyatakan bahwa mereka masih “menjelajahi berbagai kemungkinan” terkait apakah pengunjung akan diizinkan untuk menggunakan toilet emas tersebut selayaknya fungsinya, atau hanya sekadar dipajang sebagai objek visual semata.

Pelelangan ini memiliki makna strategis karena menandai debut markas besar baru Sotheby’s yang berlokasi di Gedung Breuer. Pelelangan malam itu juga memberi harapan baru di tengah masa-masa sulit bagi pasar seni global.

Secara total gabungan, Sotheby’s berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar $706 juta (sekitar Rp11,19 triliun) pada malam tersebut, yang merupakan rekor terbaik bagi rumah lelang global ini. Sementara berdasarkan Laporan Pasar Seni tahunan terbaru oleh Art Basel dan UBS, penjualan seni dan barang antik global tercatat mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut pada 2024.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |