Hadirkan Lab Penerjemah dan Promotor Sastra, Menbud Ungkap Tantangan Besar Industri Sastra Indonesia

3 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menjaring talenta sastra dari generasi muda, Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) menghadirkan dua program bernama Laboratorium Penerjemah Sastra dan Laboratorium Promotor Sastra. Program ini juga untuk mendukung karya-karya sastra nasional agar dapat mendunia.

"Kita menginisiasi program laboratorium penerjemah sastra dan laboratorium promotor sastra sebagai upaya untuk penguatan ekosistem dan internasionalisasi sastra Indonesia," terang Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam acara diskusi publik bertajuk "Sastra Mendunia" di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan pada dasarnya sastra dan buku bisa menjadi aset diplomasi strategis bagi Indonesia mengenalkan beragam budaya di kancah global. Namun tidak dipungkiri, menurutnya industri sastra Indonesia masih mengalami tantangan yang besar yaitu belum optimalnya keterhubungan antara ekosistem sastra dan perbukuan Indonesia dalam lanskap global.

Hal ini juga mengacu pada kurangnya talenta penerjemah untuk mentranslasikan skrip ke lebih banyak bahasa maupun agen sastra sebagai promotor ke penerbit global.

Situasi itu akhirnya membuat karya sastra yang ada di dalam negeri tidak mendapatkan pengenalan yang optimal khususnya untuk khalayak global. Untuk itu, salah satu upaya pemerintah adalah menggalang talenta sastra dari sisi penerjemah yang menerjemahkan karya dari bahasa lokal ke lebih banyak bahasa di dunia maupun dari sisi agen sastra untuk menjadi penghubung bagi penulis menawarkan karya ke penerbit di kancah global.

"Ini termasuk bagian yang penting bagaimana kedua program ini membuka kesempatan baik bagi pemula maupun pelaku industri termasuk editor, pegiat literasi, untuk ikut serta membangun ekosistem agen sastra di Indonesia dan berperan aktif dalam promosi karya sastra Indonesia di kancah global," jelas Menbud.

Manajer Program Laboratorium Penerjemah Sastra Dhianita Kusuma Pertiwi menyebutkan program yang tengah disiapkannya ini diharapkan bisa menumbuhkan talenta-talenta penerjemah sastra.

Membawa Sastra Indonesia Mendunia

Melalui program ini, para penerjemah muda tersebut tidak hanya diajarkan berbagai teori untuk menerjemahkan karya sastra tapi juga diasah softskill-nya seperti kemampuan berkomunikasi hingga manajemen produktivitas.

Harapannya dari program ini, para penerjemah yang dilatih nantinya bisa menjadi penghubung melalui bahasa mengenalkan kisah-kisah menarik dari sastra Indonesia ke lebih banyak penikmat sastra global. "Kita ini punya banyak cerita bagus, dan karya bagus, jadi mari kita sama-sama melahirkan penerjemah-penerjemah baru untuk bisa membawa sastra Indonesia mendunia," kata Dhianita.

Sementara itu, Manajer Program Laboratorium Promotor Sastra Yani Kurniawan menyebutkan untuk Program Laboratorium Promotor nantinya talenta sastra yang terjaring akan dilatih dari dasar mengenal peran penting agen sastra sebagai penghubung penulis ke penerbit global hingga memahami teknis kerja agen sastra. Dengan para mentor yang punya pengalaman dan jejaring internasional tersebut, harapannya ini bisa dimanfaatkan bersama juga oleh peserta.

Menjadi Penerjemah dan Agen Sastra

Nantinya ada beberapa orang pembimbing yang merupakan agen sastra dengan pengalaman tingkat internasional seperti Jeremy Bouchaud dari Prancis, Anna Soler-Pont dari Spanyol, hingga Emre Can Patek dari Turki . Dua program yang diinisiasi Kemenbud ini masih menjaring peminat untuk menjadi penerjemah dan agen sastra, kedua program ini masih membuka pendaftaran hingga 16 Juni 2025.

Untuk masyarakat yang tertarik dengan Laboratorium Penerjemah Sastra dapat mendaftarkan diri melalui https://bit.ly/formlabpenerjemahsastra2025, sementara untuk program Laboratorium Promotor Sastra pendaftaran dapat dilakukan melalui https://bit.ly/LabPromotorSastra.

Kurasi akan dilakukan oleh tim Kemenbud, dan disiapkan kuota sebanyak 15 peserta untuk masing-masing program dan diumumkan di akhir Juni 2025.Para peserta yang terpilih akan menjalankan pelatihan intensif selama periode Juli-September 2025 dan berkesempatan terlibat langsung dalam proyek untuk penerjemahan maupun untuk menjadi agen sastra.

Peserta dengan performa terbaik berkesempatan untuk menjadi bagian dari festival-festival sastra dan pameran buku sastra yang akan dilangsungkan di Indonesia.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |