Demo Pecah di Bandara Los Angeles, Protes Larangan Perjalanan Presiden AS Donald Trump untuk 12 Negara

5 days ago 16

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan demonstran memenuhi Bandara Internasional Los Angeles (LAX), Senin, 9 Juni 2025, setelah larangan perjalanan baru Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terhadap 12 negara mulai berlaku. Ketegangan meningkat di kota tersebut, dengan aksi unjuk rasa berlangsung di berbagai titik.

Melansir Mirror US, Selasa (10/6/2025), para pengunjuk rasa berkumpul di LAX sambil memegang plakat bertuliskan, "Tidak ada larangan bagi Muslim, tidak ada larangan bagi Afrika" dan meneriakkan, "Imigran diterima di sini." Peristiwa ini terjadi delapan tahun setelah kekacauan meletus di beberapa bandara ketika Trump memberlakukan larangan perjalanan serupa dalam upaya menghentikan "teroris Islam radikal" datang ke AS.

Penyelenggara aksi protes, Council on American-Islamic Relations (CAIR), menggambarkan perintah Donald Trump sebagai "tidak perlu, terlalu luas, dan bermotif ideologis." "Kami berkomitmen untuk secara gigih membela hak-hak yang dijamin Konstitusi (AS), dan martabat semua orang yang terdampak kebijakan negara kita yang tidak adil," kata Direktur Eksekutif CAIR-LA, Hussam Ayloush, di aksi protes tersebut.

Larangan Perjalanan bagi 12 Negara

Perintah baru Trump yang ditandatangani minggu lalu melarang warga negara Afghanistan, Myanmar, Chad, Republik Kongo, Guinea Ekuatorial, Eritrea, Haiti, Iran, Libya, Somalia, Sudan, dan Yaman untuk mengunjungi AS. Tujuh negara lain: Burundi, Kuba, Laos, Sierra Leone, Togo, Turkmenistan, dan Venezuela, menghadapi pembatasan perjalanan lebih ketat.

Berbicara di tengah demonstrasi tersebut, Direktur Eksekutif Pusat Kebijakan Imigran California (CIPC) Masih Fouladi menggambarkan perintah tersebut sebagai "larangan diskriminatif." "Ini ditujukan untuk memisahkan keluarga. Kita tidak bisa membiarkan itu ... kita tidak akan membiarkan itu terjadi di Los Angeles. Kita tidak akan membiarkan kebencian mengalahkan kita," katanya. "Kita akan terus melawan."

Larangan perjalanan ini dikeluarkan setelah Trump merilis perintah eksekutif pada Januari 2025 yang mengharuskan badan-badan pemerintah untuk menyusun laporan mengenai "sikap bermusuhan" terhadap AS dan apakah masuknya beberapa negara menimbulkan risiko keamanan nasional.

Ada Pengecualian

Sejumlah orang dikecualikan dari larangan tersebut, termasuk pemegang kartu hijau, warga Afghanistan yang memegang visa imigran khusus, dan warga Iran yang melarikan diri dari penganiayaan. Pelancong dengan visa yang telah dikeluarkan sebelumnya seharusnya tetap dapat memasuki AS, bahkan setelah larangan tersebut berlaku.

Trump mengatakan, beberapa negara memiliki pemeriksaan paspor yang "kurang" dan/atau secara historis menolak menerima kembali warga negaranya sendiri. Hal ini terjadi setelah Presiden AS mengerahkan Garda Nasional pada Minggu, 8 Juni 2025, setelah para pengunjuk rasa imigrasi turun ke jalan di Los Angeles.

Sekitar 300 pasukan Garda Nasional tiba di LA, yang memicu kemarahan dan ketakutan di antara banyak warga. Bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa dan otoritas imigrasi federal pada Sabtu, 7 Juni 2025. Petugas melepaskan gas air mata, bahan peledak flash-bang, dan bola merica, sementara pengunjuk rasa melemparkan batu ke mobil Patroli Perbatasan.

Mengajukan Gugatan

Gubernur California Gavin Newsom mengatakan bahwa ia berencana mengajukan gugatan terhadap keputusan Trump untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional. "Memerintahkan Garda Nasional suatu negara bagian tanpa berkonsultasi dengan gubernur negara bagian tersebut adalah tindakan ilegal dan tidak bermoral," kata Newsom pada MSNBC.

Aksi protes yang sebagian besar terjadi di sekitar pusat kota LA, Paramount, dan Compton, dimulai pada Jumat malam, 6 Juni 2025, sebagai respons terhadap penggerebekan agresif oleh Imigrasi dan Bea Cukai AS, termasuk lebih dari 40 penangkapan, lapor USA TODAY.

Ketegangan meningkat saat pihak berwenang menyatakan beberapa demonstrasi sebagai "pertemuan yang melanggar hukum," dengan polisi setempat mengenakan perlengkapan antihuru-hara. Orang-orang memblokir Jalan Tol 101, melemparkan barang-barang ke polisi, dan membakar mobil tanpa pengemudi Waymo.

Saat konferensi pers Minggu malam, Kepala Kepolisian Los Angeles Jim McDonnell mengatakan, demonstrasi tersebut dimulai dengan damai, dan Kepolisian Los Angeles akan melalui "sejumlah langkah" sebelum mengerahkan Garda Nasional.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |