7 Cara Memasak Daging Agar Tidak Alot dan Tetap Segar Tanpa Bau Prengus, Anti Gagal

7 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Memasak daging seringkali menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang ingin mendapatkan tekstur empuk dan rasa yang lezat. Salah satu masalah umum yang sering dihadapi adalah daging menjadi alot atau berbau prengus setelah dimasak, yang tentu bisa mengurangi kenikmatan hidangan. Padahal, dengan teknik dan tips yang tepat, daging bisa dimasak empuk, aromanya segar, dan siap diolah menjadi berbagai masakan lezat.

Beberapa faktor seperti pemilihan potongan daging, cara marinasi, dan teknik pemasakan memegang peranan penting dalam menjaga kualitas daging. Mulai dari merendam dengan bumbu atau bahan alami hingga metode pemasakan yang tepat, semua langkah ini bisa membuat daging tetap juicy dan bebas bau prengus. Artikel ini akan membahas cara memasak daging agar tidak alot dan tetap segar, sehingga setiap hidangan daging yang Anda sajikan akan selalu menggugah selera.

1. Pilih Potongan Daging yang Tepat 

Memilih potongan daging yang tepat menjadi langkah awal agar hasil masakan empuk dan lezat. Potongan daging sapi, kambing, atau ayam memiliki tekstur dan tingkat keras yang berbeda-beda; misalnya, bagian has dalam atau tenderloin cenderung lebih empuk dibanding bagian pundak atau paha. Selain itu, perhatikan juga warna daging: daging segar biasanya berwarna merah cerah untuk sapi dan merah muda untuk ayam, dengan sedikit lemak yang tersebar merata.

Memilih potongan yang tepat akan memudahkan proses memasak, karena daging yang empuk lebih cepat matang dan teksturnya lebih nyaman saat dikonsumsi. Hindari membeli daging yang terlihat gelap atau berbau tidak segar, karena meskipun dimasak lama, bau prengus dan rasa alot bisa tetap muncul.

2. Rendam Daging dengan Bumbu atau Marinade

Merendam daging sebelum dimasak membantu memperlembut serat dan menghilangkan aroma prengus. Anda bisa menggunakan campuran bumbu alami seperti bawang putih, jahe, atau bawang merah, yang mengandung enzim alami untuk memecah protein daging. Lama perendaman bisa disesuaikan: 30 menit untuk potongan kecil dan hingga 2 jam untuk potongan besar, tergantung jenis daging.

Selain bumbu, bahan asam ringan seperti air perasan jeruk nipis, cuka, atau yoghurt juga efektif untuk melembutkan daging. Bahan-bahan ini tidak hanya membantu empuk tetapi juga menetralisir bau prengus, sehingga daging tetap segar dan siap dimasak tanpa aroma menyengat.

3. Gunakan Teknik Memukul Daging

Memukul daging dengan alat pemukul khusus (meat tenderizer) dapat membantu memecah serat otot dan jaringan ikat, membuat tekstur lebih lembut saat dimasak. Teknik ini sangat efektif untuk potongan daging yang cenderung keras, seperti paha atau bagian sandung lamur. Lakukan pemukulan secara merata, jangan terlalu keras agar daging tidak hancur.

Selain pemukulan, teknik “scoring” atau membuat sayatan tipis pada permukaan daging juga membantu bumbu meresap lebih cepat. Dengan cara ini, setiap tusukan garpu atau potongan pisau akan terasa empuk dan rasa bumbu lebih meresap ke dalam serat daging, sehingga hidangan semakin lezat dan aromanya segar.

4. Masak dengan Api yang Tepat

Pemilihan api saat memasak memengaruhi tekstur dan aroma daging. Memasak dengan api besar terlalu cepat bisa membuat daging keras di bagian luar namun belum matang di dalam, sedangkan api terlalu kecil tanpa teknik yang tepat dapat membuat daging kehilangan jus alami. Cara terbaik adalah menyesuaikan api: api sedang hingga kecil saat merebus atau mengungkep agar daging matang merata dan tetap empuk.

Untuk metode panggang atau bakar, gunakan teknik “reverse sear” atau memasak terlebih dahulu dengan api kecil hingga hampir matang, kemudian bakar sebentar di atas api besar untuk mendapatkan aroma smoky tanpa membuat tekstur daging alot. Teknik ini juga membantu mencegah bau prengus muncul karena proses matang merata di seluruh permukaan daging.

5. Rebus atau Kukus Daging Sebelum Diolah

Merebus atau mengukus daging sebelum digoreng atau ditumis sangat efektif untuk menghasilkan tekstur lembut. Panaskan air atau kaldu dengan bumbu sederhana, kemudian masukkan daging hingga setengah matang. Proses pemasakan awal ini memecah serat dan jaringan ikat, sehingga saat diolah lebih lanjut, daging tidak keras dan mudah dikunyah.

Selain melembutkan, teknik rebus/kukus juga membantu mengurangi aroma prengus, terutama pada daging kambing atau sapi. Bumbu rebusan seperti daun salam, sereh, atau jahe mampu menetralisir bau yang khas, sehingga daging terasa lebih segar dan siap diolah menjadi berbagai hidangan favorit keluarga.

6. Gunakan Bahan Alami untuk Menetralisir Bau

Beberapa bahan alami terbukti efektif menghilangkan bau prengus pada daging, seperti jahe, bawang putih, jeruk nipis, atau cuka. Saat dimasak bersama daging, bahan ini bekerja menetralkan aroma yang kurang sedap sekaligus menambah cita rasa. Campurkan bahan-bahan ini ke dalam bumbu atau rebusan agar efeknya maksimal.

Selain itu, penggunaan yogurt atau susu juga bisa membantu melembutkan daging sekaligus menetralkan bau. Cara ini sangat populer pada masakan daging kambing, karena membantu aroma khas kambing yang terlalu tajam menjadi lebih lembut dan enak dinikmati tanpa mengurangi keaslian rasanya.

7. Jangan Memasak Terlalu Lama

Meski dimasak lama dapat melembutkan daging tertentu, memasak berlebihan terutama pada daging tanpa lemak dapat membuatnya keras dan kering. Perhatikan waktu masak sesuai jenis potongan: misalnya, daging sapi has dalam cukup dimasak 20–30 menit untuk tumisan atau 45–60 menit untuk direbus, sedangkan bagian keras perlu waktu lebih lama namun tetap harus dikontrol.

Selain itu, setelah matang, diamkan daging beberapa menit sebelum dihidangkan agar jus alami meresap kembali ke serat daging. Teknik resting ini membantu tekstur tetap empuk, mencegah kering, dan menjaga aroma bumbu lebih segar sehingga setiap suapan terasa lembut, juicy, dan bebas bau prengus.

Pertanyaan Umum Seputar Topik

1. Mengapa daging bisa alot dan berbau prengus?

Daging bisa alot karena serat otot keras atau dimasak terlalu lama, sedangkan bau prengus muncul dari sisa darah dan enzim alami pada daging yang belum diolah dengan benar.

2. Bagaimana cara memilih daging yang empuk?

Pilih potongan daging segar dengan warna cerah dan sedikit lemak merata; bagian has dalam atau tenderloin cenderung lebih empuk dibanding bagian pundak atau sandung lamur.

3. Apakah merendam daging efektif untuk melembutkan?

Ya, merendam dengan bumbu alami atau bahan asam ringan seperti jeruk nipis, cuka, atau yoghurt bisa memecah serat daging dan mengurangi bau prengus.

4. Teknik memasak apa yang membuat daging tetap empuk?

Teknik seperti rebus, kukus, atau slow cooking dengan api sedang hingga kecil membantu serat daging tetap lembut dan meresap bumbu secara merata.

5. Adakah tips agar daging tidak kehilangan rasa saat dimasak lama?

Gunakan bumbu alami dan jangan overcook; setelah matang, diamkan daging beberapa menit sebelum dihidangkan agar jus alami meresap kembali ke serat daging.   

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |