Liputan6.com, Jakarta - Gunung Hkakabo Razi merupakan salah satu gunung paling terkenal dunia yang menyabet gelar gunung tertinggi Myanmar sekaligus di Asia Tenggara. Gunung ini memiliki ketinggian 5881 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Mengutip laman superlive, Selasa, 10 Juni 2025, dengan status itu, tak heran kalau banyak pendaki gunung yang bermimpi buat menaklukan puncak Hkakabo Razi. Ketinggiannya yang lebih dari 5.000 mdpl juga membuat Gunung Hkakabo Razi yang berlokasi di Kota Kachin, bagian utara Myanmar bersalju.
Masih banyak hal mengenai Gunung Hkakabo Razi selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Hkakabo Razi yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com dari berbagai sumber.
1. Lokasi Gunung Berbatasan dengan China dan India
Gunung ini terletak di negara bagian Kachin di Myanmar utara di subrentang terpencil dari sistem pegunungan Himalaya Raya dekat titik perbatasan dengan India (Arunachal Pradesh) dan Tiongkok (Daerah Otonomi Tibet). Kota ini berbatasan langsung dengan China di bagian utara dan timur, sementara di bagian selatan berbatasan dengan negara bagian Shan, dan India di bagian baratnya.
2. Ketinggian Gunung Diukur Beberapa Kali
Pada 1996, Takashi Ozaki, seorang pendaki asal Jepang berhasil mencapai puncak gunung Hkakabo Razi. Sayangnya, saat itu Ozaki nggak membawa perangkat GPS sehingga dia nggak bisa mengetahui ketinggian gunung ini.
Tapi 17 tahun kemudian, tepatnya pada 2013 tim gabungan Amerika dan Myanmar melakukan pendakian di gunung ini dan berhasil mencapai puncaknya. Saat itu, mereka membawa alat pengukur ketinggian, berdasarkan alat tersebut diketahui ternyata tinggi gunung Hkakabo Razi mencapai angka 5870 meter diatas permukaan laut.
Meski begitu, hasil ini masih belum dianggap meyakinkan. Karenanya pada November 2014, tim National Geographic dan The North Face kembali melakukan ekspedisi untuk mengukur ketinggian Gunung Hkakabo Razi.
Dari percobaan yang ketiga ini, diketahui bahwa ketinggian Hkakabo Razi mencapai 5.881 mdpl. Sejak itu, angka terakhir ini dijadikan patokan resmi sekaligus membawa puncak Hkakabo Razi sebagai yang tertinggi di Asia Tenggara.
3. Medan Pendakian Sulit
Medan pendakian Gunung Hakakbo Razi sangat sulit buat dilalui. Bahkan buat mencapai puncak, pendaki harus melalui hutan tropis lebat yang lembap, gelap, dan dipenuhi hewan-hewan liar. Ozaki sendiri mengatakan gunung ini mempunyai banyak misteri.
Banyak pendaki yang menyebut gunung ini sebagai "Anti-Everest" karena memiliki medan paling sulit di dunia. Buat mencapai kaki gunungnya saja, para pendaki harus menghabiskan waktu sebulan. Di sana tidak ada porter sama sekali, jadi manajemen logistik dan berbagai hal lainnya harus dilakukan oleh pendaki sendiri.
4. Dianggap Sebagai Tempat Tinggal Roh Misterius
Masyarakat setempat gunung Hkakabo Razi disebut sebagai Ahtanbum atau tempat tinggal roh misterius. Tapi Hkakabo Razi tetap diimpikan oleh pendaki gunung yang ingin menyelesaikan misinya. Terutama bagi para pendaki yang merindukan pendakian tradisional yang merasa sulit dengan fasilitas seadanya dan justru melihatnya sebagai tantangan.
5. Lapisan Es dan Gletser di Puncaknya
Puncaknya tertutup dalam Taman Nasional Khakaborazi. Taman ini sepenuhnya bergunung-gunung dan dicirikan oleh hutan hujan tropis berdaun lebar yang selalu hijau di ketinggian rendah, zona beriklim subtropis dari (2.400–2.700 mdpl), kemudian hutan berdaun lebar, semi-gugur, dan akhirnya hutan salju berdaun jarum yang selalu hijau.
Di ketinggian 4.600 mdpl, daerahnya dingin, tandus, berangin, dan bersalju permanen serta gletser mendominasi. Pada ketinggian sekitar 5.300 mdpl, terdapat lapisan es besar dengan beberapa gletser keluar.
6. Orang Tibet Khampa Menghuni Kaki Gunungnya
Seorang antropolog bernama Christiaan Klieger dari California Academy of Sciences, dan fotografer Dong Lin menelusuri kembali langkah mereka sebelumnya dan berhasil melakukan survei antropologi pertama di wilayah Hkakabo Razi. Dengan berjalan kaki, mereka mencapai desa paling utara di Myanmar, Tahaundam, yang dihuni oleh sekitar 200 orang Tibet Khampa, termasuk pendaki gunung Nyama Gyaltsen.