Liputan6.com, Jakarta - Balai Pustaka menggelar pameran sekaligus bazar buku bertajuk Parade Masa di Gedung Balai Pustaka, Matraman, Jakarta Timur. Pameran digelar mulai hari Sabtu, 3 Mei 2025 hingga 1 Juni 2025 dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Informasi itu dibagikan Balai Pustaka di sejumlah unggahannya dalam beberapa hari terakhir ini di akun Instagram resminya, @pt_balaipustaka. "Tuan dan Nyonya jangan takut & bingung ya! Kami akan memandu perjalananmu dari masa ke masa. Sudah siap “jelajah literasi dari masa ke masa?" tulis salah satu unggahan pada 1 Mei 2025.
Pameran buku ini juga digelar untuk menyambut ulang tahun perusahaan yang bergerak di bidang penerbitan, percetakan dan multimedia itu yang ke-108 pada September 2025.
"Balai Pustaka genap akan berusia 108 tahun di tanggal 22 September 2025. Untuk itu, Balai Pustaka membuat Parade Masa yang pertama kali dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional," ucap Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji saat ditemui pada pembukaan Parade Masa di Jakarta, Sabtu, dikutip dari Antara.
Mengusung tema "Jelajah Jejak Literasi dari Masa ke Masa", pameran Parade Masa menampilkan beragam koleksi karya sastrawan legendaris Indonesia dan arsip lainnya yang diterbitkan Balai Pustaka dalam satu abad terakhir.
"Jadi Parade Masa ini memamerkan buku-buku legendaris, fenomenal, yang dikenal masyarakat luas. Mulai dari novel perdana Azab dan Sengsara, Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Sengsara Pembawa Nikmat, Layar Terkembang, dan semuanya ada di pameran ini,"terang Achmad.
Bazar Buku
Selain itu, ada juga bazar buku yang menawarkan promo menarik mulai dari potongan harga hingga 95 persen, produk mulai harga Rp2.999, hingga paket All You Can Read seharga Rp125 ribu. Buku-buku yang dijual pada bazar ini meliputi karya novel legendaris Indonesia, buku budaya, hukum, sains, pendidikan, hingga sejarah dan biografi.
Selain pameran dan bazar, Balai Pustaka juga mengadakan sejumlah kegiatan untuk meramaikan Parade Masa antara lain panggung apresiasi sastra, diskusi sastra, bedah buku, hingga pertunjukan seni budaya. Kedepannya, Balai Pustaka akan menggelar lagi acara Parade Masa dengan tema yang berbeda-beda pada tahun ini antara lain peringatan Hari Sastra Nasional dan Hari Kemerdekaan Indonesia.
"Jadi Parade Masa 1 nanti dilanjutkan Parade Masa 2 buat memperingati Hari Sastra Nasional tanggal 3 Juli dan Kemerdekaan Republik Indonesia yang genap berusia 80 tahun. Jangan lupa nanti datang kembali," ungkapnya.
Di pekan lalu, bertepatan dengan Hari Buku Sedunia, Rio de Janeiro, di Brasil, dinobatkan sebagai Ibu Kota Buku Dunia (World Book Capital) oleh UNESCO, menggantikan Strasbourg, Prancis, yang memegang gelar tersebut pada 2024. Hari Buku Sedunia jatuh pada 23 April setiap tahunnya.
Mendorong Kebiasaan Membaca Buku
Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia menjadi simbol perayaan literasi serta menghargai dan menghormati penulis yang ikut serta dalam memajukan pengetahuan masyarakat. Sejarah perayaan ini berawal dari inisiatif di Spanyol yang kemudian diadopsi secara internasional oleh UNESCO sejak 1995.
Perayaan ini bertujuan untuk menghormati buku sebagai jembatan antargenerasi dan budaya, juga mendorong kebiasaan membaca di kalangan masyarakat baik dewasa maupun anak-anak. Dikutip dari Indian Express, Rabu, 23 April 2025, tanggal 23 April dipilih secara simbolis karena bertepatan dengan wafatnya beberapa penulis besar dunia seperti William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega pada 1616.
Mereka dianggap telah berkontribusi besar bagi khazanah sastra dunia, karya-karya mereka masih dibaca dan dipelajari hingga saat ini. Dengan demikian, 23 April menjadi simbol yang tepat untuk merayakan kontribusi para penulis dan buku itu sendiri.
Tema Hari Buku Sedunia 2025 adalah "Read Your Way", yang mengajak anak-anak dan masyarakat untuk menemukan cara membaca sesuai gaya masing-masing. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap buku dan membaca di kalangan masyarakat, terutama di antara anak muda, dengan memanfaatkan teknologi digital.
Hari Buku
Di Indonesia, Hari Buku Sedunia juga dirayakan dengan antusias. Berbagai kegiatan menarik diadakan untuk memeriahkan hari spesial ini. Salah satu kegiatan yang umum dilakukan adalah memberikan diskon besar-besaran di toko buku.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses buku dan mendorong minat baca. Selain diskon buku, berbagai kegiatan lain juga diadakan, seperti pameran buku, bedah buku, lomba menulis dan membaca, dan kegiatan literasi lainnya.
Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan budaya membaca dan menghargai karya sastra Indonesia. Dengan adanya Hari Buku Sedunia, diharapkan masyarakat Indonesia semakin sadar akan pentingnya membaca dan menghargai karya sastra.
Indonesia juga memiliki Hari Buku Nasional yang diperingati setiap 17 Mei. Adanya dua peringatan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya membaca dan menghargai karya sastra. Kedua peringatan ini saling melengkapi dan bertujuan untuk mendorong terciptanya budaya literasi yang kuat di Indonesia.