Sambut Hari Ekraf Nasional 2025, Kemenekraf Luncurkan Kampanye Oktoberkreasi

9 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Jelang Hari Ekraf Nasional (Hekrafnas) yang jatuh pada 24 Oktober, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemeneekraf) meluncurkan kampanye Oktoberkreasi. Kampanye itu menghadirkan berbagai aktivasi offline dan online, termasuk forum internasional, festival, hingga challenge media sosial.

“Hari Ekraf Nasional bukan sekadar perayaan seremonial satu hari yang menjadi formalitas, tetapi menjadi momen penting bagi para pegiat kreatif untuk bergerak bersama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, menciptakan ekosistem ekonomi kreatif yang semakin inklusif, berkelanjutan, dan berdampak nyata,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 20 Oktober 2025.

Rangkaian aktivasi offline dimulai dengan penyelenggaraan forum internasional Friends of Creative Economy (FCE) pada Selasa, 21 Oktober 2025, sebagai bagian dari rangkaian menuju World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026. Selanjutnya, Kemenekraf kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Innovation Days 2025 dan menggelar festival Styles AsikFest di Lippo Mall Nusantara.

Sementara, berbagai aktivasi online digelar di kanal media sosial Kementerian Ekraf, di antaranya User Generated Content (UGC) Challenge Oktoberkreasi, pendaftaran kreator IP, lomba kreasi logo ekonomi kreatif, serta pengembangan microsite Oktoberkreasi sebagai platform terpadu yang mengintegrasikan seluruh kegiatan kreatif sepanjang bulan tersebut.

Bakal Ada Pekan Belanja Produk Ekraf Nasional

Wakil Menteri Ekraf Irene Umar mengajak seluruh pegiat ekonomi kreatif untuk menjadikan kampanye ini sebagai wadah untuk mengenalkan karya kreatif unggulan dari setiap daerah agar masyarakat semakin memahami potensi dan optimistis terhadap kekuatan ekonomi kreatif dalam mendorong kontribusi yang nyata bagi perekonomian Indonesia.

"Kekayaan kreativitas Indonesia dari Sabang sampai Merauke itu luar biasa. Setiap daerah punya unique selling point-nya masing-masing. Kampanye Oktoberkreasi untuk memperingati Hekrafnas 2025 ini harus menjadi wadah bagi para pegiat ekraf dari daerah hingga pusat untuk bersatu dan memamerkan keunggulan produk kreatif daerahnya," ujar Wamen Ekraf.

Kemenekraf juga mendukung komunitas Gerakan Ekraf Nasional (Gekrafs) dalam penyelenggaraan BRIXGEKRAFS: Pekan Belanja Produk Ekraf Nasional, yang berlangsung di 20 lokasi di seluruh Indonesia pada 24--31 Oktober 2025. Program ini menampilkan ribuan produk unggulan pelaku ekonomi kreatif lokal untuk memperluas akses pasar serta memperkuat keberlanjutan usaha.

Puncak acara akan digelar di Jawa Tengah sebagai penutup kampanye Oktoberkreasi 2025. 

Kontribusi Ekraf pada Perekonomian Nasional

Genap satu tahun Kemenkraf berdiri yang juga menandai satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dengan umur yang belum lama, Menekraf menyatakan bahwa ekraf mencatatkan kontribusi positif terhadap ekonomi nasional. Teuku Riefky menjelaskan, pada 2025, kementeriannya menargetkan nilai ekspor sebesar 26,44 miliar dolar AS, naik satu miliar dolar dari tahun sebelumnya.

"Berdasarkan data BPS, sepanjang tahun 2024 nilai ekspor ekraf menyumbang lebih dari 9 persen terhadap total ekspor nasional. Pada pertengahan 2025, nilainya mencapai 13 miliar dolar AS, setara Rp215 triliun atau 50 persen target 2025. Angka ini mencerminkan kekuatan ekonomi berbasis kreativitas dan inovasi yang tumbuh di berbagai subsektor," ujarnya dalam keterangan terpisah.

Selain ekspor, investasi di sektor ekonomi kreatif juga mengalami lonjakan signifikan. Hingga pertengahan 2025, total investasi tercatat sebesar Rp90,12 triliun atau 66 persen dari target nasional, dengan kontribusi mencapai sembilan persen dari total realisasi investasi nasional.

"Angka ini menggambarkan kepercayaan investor terhadap potensi industri kreatif Indonesia," ungkap Teuku Riefky.

Subsektor Ekraf Pemberi Kontribusi Terbesar

Subsektor yang berkontribusi terbesar berasal dari aplikasi, fesyen, kuliner, dan kriya, diikuti subsektor gim, musik, dan film, termasuk film animasi yang terus berkembang pesat. Pertumbuhan ini dinilai akan berdampak langsung terhadap peningkatan kapasitas ekspor, penyerapan tenaga kerja, dan pembukaan pasar baru bagi pelaku ekonomi kreatif di tingkat global.

Pada 2024, sektor ekonomi kreatif mencatatkan pertumbuhan PDB positif sebesar 5,69 persen, dengan menyerap 26,47 juta tenaga kerja, yang mayoritas berasal dari kalangan usia muda dan perempuan. Capaian jumlah tenaga kerja tersebut telah melampaui target 2025 yang sebesar 25,55 juta orang. Adapun angka PDB nasional 2025 akan dirilis pada awal 2026.

Sementara itu, berdasarkan data Ekrafhub per 20 Oktober 2025, sebaran pelaku ekonomi kreatif di Indonesia didominasi oleh lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Jawa Barat mencatat porsi tertinggi dengan 24,29 persen, disusul DKI Jakarta sebesar 16,08 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta 9,87 persen, Jawa Tengah 8,90 persen, dan Jawa Timur 6,76 persen.

"Kami percaya, keberhasilan ekonomi kreatif tidak lepas dari sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, lembaga keuangan, akademisi, media dan komunitas serta asosiasi kreatif. Kolaborasi ini menjadi kunci agar produk Indonesia mampu bersaing di kancah global," ujarnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |