Perampok Museum Louvre Tak Usik Berlian Terkutuk Marie Antoinette Seharga Hampir Rp 1 Triliun

5 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah tiara, kalung, dan perhiasan berharga dirampok dari Museum Louvre, Paris, Prancis, oleh penjahat yang berpakaian seperti pekerja museum pada Minggu pagi, 19 Oktober 2025. Tapi, ada satu berlian besar senilai sekitar 60 juta dolar Amerika Serikat (AS) (sekitar hampir Rp 1 triliun) yang justru ditinggalkan.

Melansir Marie Claire, Selasa (21/10/2025), delapan barang dicuri dari koleksi terkenal dunia, menurut Le Parisien, termasuk tiara safir, berlian, kalung dan anting-anting Ratu Marie-Amélie, serta bros Ratu Hortense. Tiara mutiara Permaisuri Eugénie, kalung zamrud dan anting-anting dari parure Marie-Louise, bros relikui dan bros busur dari korset Permaisuri Eugénie juga diambil.

Namun, berlian 140,6 karat, Regent Diamond—salah satu berlian paling terkenal di dunia—tidak tersentuh. Batu berharga itu telah lama diyakini "terkutuk" sejak ditemukan oleh seorang budak di India pada 1701. Konon, pria yang diperbudak itu dibunuh kapten kapal yang berjanji akan membantunya melarikan diri dari negara itu dengan berlian, yang dia sembunyikan di luka di kakinya.

Berlian itu akhirnya sampai ke Inggris dan dipotong jadi beberapa batu yang lebih kecil. Salah satunya dijual pada Philippe II, yang ditunjuk sebagai bupati Louis XV. Itulah asal-usul nama Regent Diamond.

Promosi 1

Berlian Terkutuk di Museum Louvre

Berlian itu kemudian dipasang di mahkota untuk penobatan Louis XV dan Louis XVI, menurut Industri Berlian Israel. Marie Antoinette juga mengenakan Regent Diamond di salah satu topinya, tapi ketika Revolusi Prancis melanda, ia dan Raja Louis XVI dieksekusi, dan batu permata itu menghilang.

Setelah ditemukan di loteng sebuah bangunan di Paris, berlian itu akhirnya sampai ke Napoleon Bonaparte, yang menggunakannya pada pedangnya. Seperti bangsawan Prancis, nasib kaisar tidak bahagia. Dia meninggal pada 1821 setelah diasingkan ke pulau terpencil Saint Helena.

Mengutip France24, Senin, 20 Oktober 2025, Kepala Jaksa Paris Laure Beccuau dalam wawancara dengan BFM TV menyatakan, sebenarnya ada sembilan barang berharga yang dicuri. Namun salah satunya "tertinggal" di lokasi kejadian.

Mahkota di Museum Louvre

Benda yang tertinggal itu tampaknya terjatuh saat mereka melarikan diri. Pihak berwenang Prancis mengonfirmasi telah menemukan mahkota abad ke-19 yang dulunya milik Permaisuri Eugenie, istri Napoleon III. Mahkota tersebut menampilkan elang emas dan dilapisi 1.354 berlian dan 56 zamrud, menurut situs web museum.

Beccuau menyatakan, pihak berwenang Prancis sedang memburu "tim perampok" yang terdiri dari empat orang. Sementara itu, Menteri Kebudayaan (Menbud) Prancis menyatakan pada TF1 bahwa dirinya telah melihat beberapa rekaman di museum.

"Mereka tidak menargetkan orang. Mereka masuk dengan tenang dalam empat menit, menghancurkan etalase, mengambil barang rampasan mereka, dan pergi. Tidak ada kekerasan, sangat profesional," ucapnya.

Museum Louvre Tutup

Museum Louvre tetap ditutup untuk umum pada Senin, 20 Oktober 2025, setelah kasus perampokan yang terjadi pada Minggu, 19 Oktober 2025. Investigasi polisi terus berlanjut demi mengembalikan delapan koleksi perhiasan dari era Napoleon yang "tidak ternilai harganya" itu.

Upaya penyelamatan koleksi berharga itu tidak mudah. Polisi hanya punya tenggang waktu terbatas jika ingin mengembalikan artefak nasional tersebut dalam keadaan utuh. Sejumlah pihak bahkan menyangsikan upaya tersebut dapat berhasil.

Christopher Marinello, pendiri Art Recovery International, mengatakan, kalaupun para pencuri hanya ingin mendapatkan uang tunai secepat mungkin, mereka mungkin akan melebur logam mulia atau memotong ulang batu permata tanpa memperhatikan integritasnya.

"Kita perlu membubarkan geng-geng ini dan mencari pendekatan lain, atau kita akan kehilangan hal-hal yang tidak akan pernah kita lihat lagi," ujar Marinello pada CNN.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |