Korea Selatan Rilis Panduan Perjalanan Ramah Hewan Peliharaan

3 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Pariwisata Korea Selatan (KTO) merilis panduan perjalanan ramah hewan peliharaan pada Senin, 13 Oktober 2025. Panduan yang disusun bersama Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata setempat itu dibuat untuk merespons semakin banyak orang yang bepergian dengan hewan peliharaan mereka karena dianggap sebagai bagian dari keluarga.

Mengutip Korea Times, Senin, 13 Oktober 2025, panduan itu menguraikan langkah-langkah yang diterapkan di berbagai fasilitas, termasuk objek wisata, akomodasi, restoran, dan kafe. Dirincikan pula fitur-fitur penting seperti kait tali kekang dan disinfektan yang perlu disiapkan untuk menyambut tamu hewan peliharaan.

Fasilitas lain yang direkomendasikan termasuk ruang tunggu hewan peliharaan, taman bermain, dan area pembuangan sampah. Panduan itu juga mengkompilasi peraturan utama berdasarkan Undang-Undang Perlindungan Hewan, Undang-Undang Sanitasi Pangan, dan Undang-Undang Pengelolaan Pakan.

Untuk memastikan kepraktisan, KTO berkonsultasi dengan para ahli, termasuk dokter hewan dan ahli perilaku hewan Seol Chae Hyun, CEO Petsgo Travel Lee Tae Gyu, dan pejabat dari Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan.

Promosi 1

Destinasi Wisata Ramah Hewan Peliharaan di Korsel

KTO menyatakan bahwa panduan itu bertujuan untuk menciptakan lingkungan di mana pemilik hewan peliharaan dan bukan pemilik hewan peliharaan dapat hidup berdampingan dengan nyaman dan aman.

"Sejak 2022, kami telah menetapkan enam kota, termasuk Ulsan, Taean, Pocheon, Suncheon, Iksan, dan Gyeongju, sebagai destinasi wisata ramah hewan peliharaan. Kami berharap pedoman baru ini akan mendorong lebih banyak pemerintah daerah dan operator pariwisata untuk bergabung dengan pasar wisata ramah hewan peliharaan," ujar Choi Hye-ri, kepala tim strategi konten pariwisata KTO.

Pasar wisata ramah hewan peliharaan sedang berkembang pesat di Korea karena semakin banyak orang yang ingin membawa serta hewan peliharaan mereka dalam perjalanan. Menurut data dari Kementerian Pertanian, Pangan, dan Urusan Pedesaan, 28,6 persen rumah tangga Korea memiliki hewan peliharaan, termasuk sekitar lima juta anjing di seluruh negeri.

Peluang Kembangkan Wisata Berkualitas

Survei terpisah oleh Open Survey menemukan bahwa 75,8 persen pemilik hewan peliharaan ingin bepergian dengan hewan peliharaan mereka. Mereka yang ingin bepergian menghabiskan biaya jauh lebih besar daripada wisatawan lain, yaitu 1,9 kali lebih banyak untuk perjalanan sehari dan 3,3 kali lebih banyak untuk menginap.

Di sisi lain, berdasarkan studi yang dilakukan pada komunitas Amish di Indiana, Amerika Serikat, hidup bersama hewan peliharaan ternyata berdampak positif pada sistem imun. Meskipun tingkat kondisi terkait imun seperti asma dan alergi meningkat secara global sejak 1960-an, hal ini tidak terjadi pada suku Amish.

Mengutip BBC, Rabu, 4 Januari 2025, para peneliti percaya bahwa paparan mikroba dari hewan peliharaan sejak usia dini membantu membentuk sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat. Untuk memahami lebih jauh, para ilmuwan membandingkan komunitas Amish dengan komunitas Hutterites di South Dakota. 

Kedua komunitas memiliki banyak kesamaan, di antaranya keturunan Eropa dan pola makan yang sehat. Namun, tingkat asma dan alergi pada anak-anak Hutterites jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Amish.

Kurangi Risiko Terkena Asma

Perbedaan utama adalah bahwa Hutterites telah mengadopsi teknologi pertanian modern, sementara Amish masih hidup dalam kontak dekat dengan hewan. Penelitian pada 2016 menunjukkan bahwa anak-anak Amish memiliki sel-sel T regulator yang lebih baik, yang membantu mengontrol respons kekebalan tubuh.

Debu rumah Amish menunjukkan paparan mikroba yang lebih besar, yang kemungkinan besar berasal dari hewan peliharaan mereka. Fenomena efek pertanian mini menunjukkan bahwa risiko alergi pada anak-anak berkurang seiring dengan jumlah hewan peliharaan yang mereka miliki di rumah.

Penelitian lain mendukung temuan ini, menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh di peternakan atau memiliki hewan peliharaan seperti anjing, berrisiko lebih rendah terkena asma dan alergi. Jack Gilbert, seorang profesor di University of California San Diego, menyatakan bahwa interaksi fisik dengan hewan ternak dapat mengurangi kemungkinan terkena asma atau alergi hingga 50 persen. Bahkan, memiliki anjing di rumah dapat mengurangi risiko ini sebesar 13--14 persen.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |