Liputan6.com, Jakarta - Tepat pada Selasa, 21 Oktober 2025, Hermes mengumumkan suksesor Veronique Nichanian yang mengundurkan diri setelah 37 tahun mengabdi. Nama Grace Wales Bonner akan menjabat sebagai direktur kreatif baru untuk lini koleksi busana pria Hermes.
Desainer asal Inggris berusia 35 tahun itu dikenal akan keaktifannya mengelola merek pakaian pria dengan namanya sendiri pada 2014. Ia juga lama berkolaborasi dengan Adidas. Wales Bonner dikabarkan akan melanjutkan merek miliknya di sampping perannya di Hermes.
"Saya sangat senang menyambut Grace ke dalam keluarga direktur artistik Hermès. Pandangannya terhadap mode, kerajinan, dan budaya kontemporer akan berkontribusi dalam membentuk gaya busana pria Hermès, memadukan warisan rumah mode dengan tampilan percaya diri di masa kini," kata Pierre-Alexis Dumas, direktur artistik umum Hermès, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Vogue, Rabu (22/10/2025).
Ia menyatakan bahwa minat dan keingintahuan Grace terhadap praktik artistik sangat selaras dengan pola pikir dan pendekatan kreatif Hermès. "Kita berada di awal dialog timbal balik yang memperkaya," ujarnya lagi. Wales Bonner rencananya akan mempersempahkan pertunjukan debutnya untuk rumah mode Prancis tersebut pada Januari 2027.
"Saya merasa sangat terhormat dipercaya memegang peran sebagai direktur kreatif busana siap pakai pria Hermès. Merupakan mimpi yang terwujud untuk memulai babak baru ini, mengikuti jejak para pengrajin dan desainer yang terinspirasi," ujar Wales Bonner.
Geliat Grace Wales Bonner di Industri Fesyen Tahun Ini
Wales Bonner lahir di London dari ibu berkebangsaan Inggris dan ayah berkebangsaan Jamaika. Ia lulus dari Central Saint Martins pada 2014 dan segera mendirikan merek pakaian prianya. Ia juga merilis lini busana wanitanya pada 2018.
Ia meraih berbagai penghargaan, termasuk penghargaan desainer pakaian pria pendatang baru di British Fashion Awards pada 2015, LVMH Young Designer Prize pada 2016, dan CFDA International Men’s Designer of the Year pada 2021. Tahun ini menjadi salah satu tahun sibuk sang desainer.
Wales Bonner kembali ke kalender peragaan busana Paris pada Juni 2025 setelah momen besarnya di Met Gala 2025. Setelan beludru mewahnya, bertahtakan kerang cowrie yang secara historis digunakan sebagai mata uang di seluruh Afrika Barat, turut serta dalam pameran tersebut.
Ia juga mendandani Lewis Hamilton bersama FKA Twigs, Omar Apollo, Jeff Goldblum, dan banyak lagi. "Untuk busana pria, Paris pada dasarnya adalah tempat yang tepat. Saya banyak berbicara tentang warisan dan tradisi, jadi saya pikir Paris adalah tempat di mana Anda bisa berdiskusi tentang hal itu," ujarnya.
Melepas Kepergian Veronique Nichanian dari Hermes
Untuk koleksi musim semi/musim panas 2026, Wales Bonner menyajikan 'sebuah proposisi untuk berpakaian yang eklektik, perpaduan antara warisan olahraga, gaya kasual, preppy, dan penjahitan yang lebih halus'.
"Setelah menghadiri Met Gala dan memikirkan ide Superfine [merujuk pada tema pameran Costume Institute "Superfine: Tailoring Black Style"], saya ingin memiliki rasa kontinuitas, memikirkan karakter tersebut, dan menghadirkan sedikit semangat itu," ujar desainer Inggris tersebut di belakang panggung.
Sementaram pertunjukan terakhir Nichanian akan berlangsung di Paris Men's pada 24 Januari 2026, dan rumah mode tersebut akan melewatkan pekan mode pada Juni 2026. Koleksi SS27 akan diciptakan oleh studio tersebut.
Veronique Nichanian meninggalkan Hermes dengan mencetak rekor sebagai direktur kreatif terlama dalam sejarah rumah mode. Sang desainer memimpin lini busana pria merek fesyen tersebut selama 37 tahun.
Dipertimbangkan Selama 2 Tahun
Melansir majalah NSS, Sabtu, 18 Oktober 2025, Nichanian mengumumkan perpisahannya dengan Hermes pada Kamis, 16 Oktober 2025. Setelah Silvia Venturini Fendi, Nichanian adalah desainer busana pria brilian kedua yang mengundurkan diri, dan kini, taruhan untuk suksesornya terbuka lebar.
Kendati rumah mode Prancis ini lebih terkenal dengan aksesorinya daripada busana siap pakai, tapi dapat dikatakan bahwa selama hampir empat dekade, Nichanian tidak pernah salah langkah. Tahun demi tahun, ia menghadirkan koleksi-koleksi yang sama bijaksana dan suksesnya di panggung peragaan busana, tanpa pernah menurunkan standar sedikit pun.
Desainer berusia 71 tahun itu menggambarkan keputusan ini pada Le Figaro sebagai 'puncak dari perjalanan yang dilalui bersama para eksekutif top Hermes'. Dalam dua tahun terakhir, ia telah berdiskusi dengan CEO Axel Dumas dan direktur artistik Pierre-Alexis Dumas, keponakan dan putra mendiang Jean-Louis Dumas.
"Rumah mode ini memberi saya kebebasan untuk memilih saat yang paling tepat untuk menyerahkan tongkat estafet," ujar sang desainer.