4 Mahasiswa Raih Titel Peneliti Terbaik Indofood Riset Nugraha 2024--2025, Bikin Riset soal Pangan Nabati hingga Ikan Teri

3 hours ago 8

Liputan6.com, Jakarta - Dewan juri akhirnya menetapkan empat mahasiswa dari berbagai universita sebagai Peneliti Terbaik dan Terpilih Program Indofood Riset Nugraha (IRN) 2024--2025. Penilaian itu ditentukan berdasarkan lima kriteria, yaitu proses, mutu, teknik presentasi, penguasaan materi, dan sikap peneliti.

Titel peneliti terbaik pertama diberikan pada Hamzah Akram Maulana dari Universitas Tanjungpura. Ia membuat penelitian berjudul Dairy-Free Imitation Cream Cheese dengan Fat Replacer pada Berbagai Konsentrasi Koagulan Gluconic Acid-Δ-Lactone Sebagai Plant-Based Food Berbasis Potensi Lokal Kalimantan Barat.

Penghargaan serupa juga diberikan kepada Kalisha Nirmala Chandra dari Universitas Gadjah Mada. Ia membuat penelitian berjudul Designing Functional Eggs: Peningkatan Kualitas Telur dan Ekspresi Gen Antioksidan Ayam Petelur Melalui Inovasi Suplemen Pakan Berbahan Selenium Organik.

Pemenang ketiga adalah Rosdiana Anjelina dari Institut Teknologi Bandung. Ia membuat penelitian berjudul Analisis Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman, Kualitas Biomassa, Serta Dinamika Kandungan Nitrogen Pada Sistem Three Sisters Dengan Penggunaan Pupuk Vermikompos.

Terakhir adalah Zhafa Nesya Salsabila dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Ia membuat penelitian berjudul Isolasi, Seleksi, dan Identifikasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Teri Fermentasi (Rusip) sebagai Kandidat Kultur Starter dan Penghasil Bakteriosin.

"Selamat kepada empat Peneliti Terbaik dari program IRN tahun 2024/2025. Kami berharap semua penerima Indofood Riset Nugraha dapat menginspirasi generasi muda Indonesia terhadap isu keberlanjutan pangan dan pada akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa," kata Head of Corporate Communications PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Indrayana, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Senin, 21 Oktober 2025.

Promosi 1

Indofood Riset Nugraha 2025--2026

Menjelang pelaksanaannya selama dua dasawarsa, Indofood Riset Nugraha konsisten mengusung misi untuk mendorong minat riset mahasiswa dalam bidang pangan, inovasi pangan, dan pemanfaatan sumber daya lokal. Tahun ini, program tersebut mengangkat tema Penelitian Pangan Fungsional Berbasis Potensi dan Kearifan Lokal. 

Secara umum, pengertian pangan fungsional adalah sumber pangan yang tidak hanya berperan sebagai sumber energi dan gizi, tetapi juga berkhasiat tertentu yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat.

Ketua Tim Pakar IRN Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc, menjelaskan, "Tema ini sangat relevan dengan kondisi sekarang, mengingat masih begitu banyaknya sumber pangan fungsional bernilai gizi tinggi di Indonesia yang masih belum dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, jika berbicara tentang pangan lokal, pemanfaatannya juga memiliki dampak untuk pengembangan ekonomi masyarakat."

96 Proposal Lolos Seleksi

Hingga batas akhir penerimaan proposal IRN 2025--2026 pada 31 Agustus 2025, Indofood menerima sebanyak 735 proposal penelitian dari 135 kampus di berbagai wilayah di Indonesia.

"Angka ini naik sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya. Ini menunjukkan antusiasme mahasiswa meningkat untuk melakukan penelitian, khususnya di bidang pangan fungsional dari berbagai aspek keilmuan," kata Indrayana. 

Selanjutnya, proposal melalui seleksi administrasi sebelum dilakukan seleksi substansi. Proses seleksi substansi melibatkan sembilan tim pakar lintas keilmuan, mulai dari pakar di bidang Teknologi Pangan, Sosial Ekonomi Pertanian, Budidaya Pertanian, Peternakan, Gizi dan Kesehatan, Perikanan dan Kelautan, hingga Genetika dan Bioteknologi Molekuler, serta dari praktisi di sektor industri.

Hasilnya, 96 proposal penelitian mahasiswa berhak memperoleh bantuan dana riset. Mereka juga akan didampingi Tim Pakar IRN untuk dibimbing dalam menghadapi tantangan maupun kendala selama proses penelitian melalui dua tahapan audit.

Bantuan Dana Program IRN

Selain itu, peserta yang lolos juga akan diberikan pelatihan-pelatihan soft skill yang diperlukan, khususnya dalam membangun karakter peneliti muda yang tangguh. "Kami berharap, hadirnya program IRN dapat semakin memberdayakan para peneliti muda untuk berinovasi dan berkontribusi bagi pengembangan pangan lokal, yang pada akhirnya akan turut memperkuat ketahanan pangan nasional," imbuh Indrayana.

Para penerima IRN adalah mahasiswa yang melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian studi S1-nya dan berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Bantuan dana diserahkan secara simbolis, ditandai dengan Penandatanganan MoU di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sejak pertama kali diluncurkan pada 2006, program IRN telah menerima lebih dari 8.300 proposal dan mendanai sekitar 1.200 penelitian mahasiswa. IRN adalah salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood).

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |