Liputan6.com, Jakarta - Bandara Orio al Serio yang terletak di kota Bergamo, Italia utara, mengalami penundaan penerbangan atau delay yang signifikan pada Selasa, 8 Juli 2025. Hal ini terjadi akibat insiden tragis yang melibatkan seorang pria tak dikenal terhisap ke dalam mesin pesawat.
Mengutip dari Euronews, lalu lintas udara yang sempat terganggu akhirnya kembali normal pada pukul 12 siang, meskipun beberapa penerbangan masih tertunda. Berdasarkan laporan media lokal, insiden tersebut terjadi ketika pria tersebut berlari ke landasan pacu dan terhisap ke dalam mesin pesawat Volotea yang sedang bersiap untuk lepas landas menuju Asturias, Spanyol.
Kejadian ini memaksa otoritas bandara Bergamo Milan, yang dikenal sebagai SACBO, menutup bandara pada pukul 10.20 waktu setempat, menangguhkan semua penerbangan yang dijadwalkan. Penerbangan yang terdampak termasuk layanan Ryanair ke berbagai destinasi seperti Crotone, Praha, Zadar, Tirana, Kos, Malta, Naples, Porto, Alghero, dan penerbangan Eurowings ke Dusseldorf.
Diduga Hendak Bunuh Diri
Meskipun lalu lintas udara dinyatakan kembali normal pada siang hari, penundaan masih terjadi pada penerbangan Ryanair ke Fez, Lisbon, Kopenhagen, Bristol, dan Cagliari, serta penerbangan AJet ke Istanbul dan AirArabia ke Casablanca. Pihak berwenang segera membuka penyelidikan untuk mengungkap detail insiden ini.
Berdasarkan informasi dari surat kabar Corriere della Sera, pria tersebut diduga meninggalkan mobilnya di luar terminal dan berlari melalui area kedatangan di lantai dasar. Ia berhasil mengakses landasan pacu melalui pintu keamanan dan berlari menuju pesawat Volotea saat sedang bermanuver sebelum lepas landas.
Sumber dari kantor berita Italia, Ansa, mengonfirmasi bahwa korban bukanlah penumpang ataupun karyawan bandara. Dugaan sementara menyebutkan bahwa pria tersebut melakukan aksi bunuh diri. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari otoritas bandara terkait insiden yang mengejutkan itu.
Keamanan Bandara dan Landasan Pacu Disorot
Insiden ini menyoroti pentingnya keamanan di area bandara dan menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana seseorang dapat mengakses area terbatas seperti landasan pacu. Otoritas bandara dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut setelah penyelidikan selesai dilakukan.
Kejadian tersebut menjadi pengingat akan pentingnya pengawasan ketat di bandara untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang. Masyarakat dan penumpang diharapkan tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang selama proses penyelidikan berlangsung.
Lain cerita tentang penerbangan pesawat Singapore Airlines bernomor SQ897 rute Hong Kong - Singapura. Pilot memutar balik pesawatnya dan tak jadi lepas landas dari Bandara Internasional Hong Kong.
Menurut situs pelacakan Flightradar24, penerbangan yang dijadwalkan lepas landas pada pukul 20.25, waktu setempat, pada Selasa, 10 September 2024. Tapi, menurut situs web Bandara Hong Kong, pesawat dimaksud baru berangkat tiga jam kemudian. Pesawat baru tiba di Singapura pada pukul 02.48 pada Rabu, 11 September 2024, menurut laman web Bandara Changi.
Gara-gara Penumpang Mabuk
Mengutip AsiaOne, Kamis, 12 September 2024, delay alias keterlambatan pesawat itu disebabkan oleh seorang penumpang yang mengamuk setelah permintaan minuman beralkohol sebelum pesawat lepas landas ditolak awak kabin. Hal itu menurut laporan media online HK01 News yang berbasis di Hong Kong.
Setelah situasi tak bisa dikendalikan, awak kabin menghubungi menara kontrol dan meminta untuk kembali. Mereka juga menelepon polisi untuk membantu mereka menangani penumpang berulah tersebut, lapor saluran berita TVBS yang berbasis di Taiwan.
Menanggapi HK01 News, polisi setempat menyebut penumpang yang dimaksud adalah laki-laki warga negara Singapura berusia 71 tahun, bermarga Tan. Ia menambahkan bahwa kasus tersebut dianggap sebagai 'permintaan bantuan polisi' dan tidak ada penangkapan yang dilakukan.
Juru bicara maskapai nasional Singapura itu mengatakan penumpang pesawat itu tak bisa diatur. Ia dilaporkan berulang kali menganiaya awak kabin di pesawat sebelum akhirnya pesawat lepas landas.