Kematian Tragis Influencer Turki Pengidap Anoreksia, Berat Badannya Hanya 23 Kg

10 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Jangan anggap remeh anoreksia. Gangguan makan itu nyatanya bisa merenggut nyawa pengidapnya. Salah satunya dialami influencer kecantikan asal Turki, Nihal Candan.

Perempuan berusia 30 tahun dengan 910 ribu pengikut di Instagram itu meninggal dunia pada 21 Juni 2025 karena anoreksia. Ia kehilangan berat badan sebanyak 40 kg dalam dua tahun dalam perjuangannya melawan penyakit itu. Berat badannya bahkan hanya tersisa 23 kg saat kematiannya.

Mengutip Kbizoom, Sabtu, 5 Juli 2025, seebelum meninggal, Nihal Candan mengonsumsi kopi dan minuman berkarbonasi setiap hari. Meskipun telah menjalani perawatan untuk anoreksia, ia mengalami serangan jantung dan akhirnya tidak dapat pulih. Penyebab kematiannya adalah serangan jantung akibat komplikasi anoreksia.

Kabar kematian Nihal, menurut Panjere.app, disampaikan pertama kali di media sosial oleh Sıla Doğu, adik Dilan Polat, rekannya sesama influencer dari Turki. Dalam unggahan singkatnya, ia menulis, "Kami kehilangan Nihal."

Sebelum meninggal, ia bersama saudara perempuannya Bahar Candan ditangkap polisi atas tuduhan termasuk pencucian uang dan penipuan. Setelah dibebaskan, kondisi fisiknya tidak hanya tidak membaik tetapi menjadi lebih buruk. Berat badannya secara bertahap turun menjadi 30 kilogram dan ia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi yang sangat kritis.

Ayah Mendiang Jatuh Sakit

Menurut laporan, selama dirawat di rumah sakit, jantung Nihal Candan sempat berhenti berdetak dua kali, tetapi berhasil dihidupkan kembali melalui intervensi medis. Ibu Nihal, Umut Candan, sebelumnya menyatakan bahwa putrinya menghadapi situasi yang mengancam jiwa dan harus dihubungkan ke mesin agar tetap hidup.

Kematiannya baru diumumkan secara resmi pada Senin, 21 Juni 2025. Berita meninggalnya influencer itu dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu gelombang kesedihan di kalangan pengguna dan penggemar tokoh televisi ini. Sementara, ayahnya, Profesor Dr. Hakan Candan, menderita serangan jantung akibat tekanan emosional yang disebabkan oleh kondisi kritis putrinya. 

Nihal Candan menjadi terkenal melalui penampilannya di program TV mode lokal Bu Taz Benim. Ia memperoleh popularitas karena selera modenya yang unik dan kemudian terjun ke bisnis kecantikan. Pada 2023, Nihal Candan menghadapi kontroversi ketika ia ditangkap atas tuduhan penipuan dan pencucian uang terkait penjualan mobil murah ilegal milik adik perempuannya, Bahar Candan.

Bahaya Anoreksia Lebih Tinggi dari Bunuh Diri

Anoreksia adalah gangguan makan serius yang ditandai dengan dorongan obsesif untuk menurunkan berat badan, yang sering kali menyebabkan penolakan makanan. Tekanan sosial budaya, terutama dari media sosial dan budaya selebritas yang mempromosikan bentuk tubuh ideal yang tidak realistis seperti tampilan bak kulit berbalut tulang,, memiliki pengaruh yang lebih kuat daripada genetika—terutama di kalangan remaja dan wanita berusia 20-an.

Laporan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea menemukan bahwa 3 dari 10 wanita berusia 20-an menganggap diri mereka kelebihan berat badan meskipun berat badannya normal. Lebih dari separuh telah berusaha menurunkan berat badan, termasuk 16,2 persen wanita dengan berat badan kurang.

Sering dikaitkan dengan depresi dan kecemasan, anoreksia dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti hipotermia, dehidrasi, dan amenore. Disebutkan pula anoreksia memiliki tingkat kematian enam kali lebih tinggi daripada populasi umum, dengan risiko bunuh diri yang tinggi.

Kasus Anoreksia Vlogger Inggris

Di tempat lain, seorang YouTuber pengidap anoreksia, Eugenia Cooney, memicu kekhawatiran publik karena tubuhnya yang terlihat kian kurus. Para penggemar yang khawatir kemudian membombardir menelepon 911.

Dikutip dari Daily Mail, Rabu, 25 Oktober 2023, para penggemar perempuan berusia 29 tahun ini sangat khawatir dengan kesehatan Eugenia Cooney. Mereka tak berhenti menghubungi kantor polisi Greenwich dengan telepon dari seluruh dunia, TMZ melaporkan.

Bukan pertama kalinya vlogger kelahiran Worcester, Massachusetts itu membuat penggemar risau dengan penampilannya. Gelombang kekhawatiran kembali menyeruak dalam beberapa minggu terakhir setelah dia mengunggah beberapa video TikTok yang menunjukkan dia terlihat lelah dan lemah saat bernyanyi dan menari.

Sersan Polisi Greenwich Brent Reeves mengatakan kepada media tersebut bahwa penelepon yang khawatir ingin memastikan dia baik-baik saja dan tidak dipaksa oleh ibunya untuk membuat konten dan menjaga penampilannya. Namun, Reeves menegaskan bahwa hal tersebut tidak benar.

Reeves mengatakan bahwa dirinya telah mengenal vlogger tersebut selama lebih dari satu dekade dan menjalin hubungan baik dengannya. Menurut sersan tersebut, keduanya memiliki kode untuk memberi sinyal jika Eugenia membutuhkan bantuan.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |