Insiden Evakuasi Penerbangan Dipicu Alarm Kebakaran Palsu, 18 Orang Terluka Usai Lompat dari Sayap Pesawat

22 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Perintah evakuasi mendadak di penerbangan Ryanair berubah menjadi 'kacau balau'. Belasan penumpang pun terluka karena melompat beberapa meter dari sayap pesawat, bukan meluncur lewat perosotan darurat yang biasanya terbuka bila ada kejadian tersebut.

Mengutip The Sun, Rabu (9/7/2025), insiden bermula saat seorang awak kabin berlari menyusuri lorong sambil berteriak 'evakuasi, evakuasi' yang dipicu alarm kebakaran palsu pada 4 Juli 2025. Penumpang yang panik berteriak-teriak untuk menyelamatkan diri. Rekaman pesawat tujuan Manchester di landasan pacu Palma, Majorca, Spanyol, menunjukkan sekelompok orang berada di sayap pesawat, beberapa di antaranya terjatuh ke landasan.

Pihak maskapai mengklaim beberapa korban hanya 'cedera yang sangat ringan (keseleo pergelangan kaki, dll). Faktanya, sejumlah penumpang harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang, seperti dialami Francine Elkinson. Ia mengalami patah tulang parah pada kaki kanannya dan harus dioperasi selama tiga jam untuk memasang pen dan pelat.

"Saya sedang menonton film ketika tiba-tiba mereka berteriak meminta semua orang untuk evakuasi," katanya saat terbaring di ranjang rumah sakit di Palma, Senin, 7 Juli 2025. 

Penumpang Sebut Tindakan Awak Kabin Mengerikan

Francine melanjutkan, "Ada pintu terbuka dan saya langsung melewatinya. Saya sangat ketakutan dan linglung sehingga saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan saya melompat. Jika ada seseorang di balik pengeras suara yang memberi tahu saya ke mana harus pergi, saya pasti bisa sampai ke perosotan, dan saya tidak akan berada dalam kondisi seperti ini.

Ia termasuk di antara tiga orang yang dibawa ke rumah sakit di Palma. Ia meyakini ada enam orang yang juga mengalami patah tulang. Sementara, layanan darurat di Majorca melaporkan bahwa total 18 orang terluka.

Pihak maskapai bujet itu mengatur agar Francine kembali ke Inggris dengan penerbangan pada malam harinya, Namun, dia mengaku "ketakutan" dan tidak ingin terbang lagi.

Sementara temannya, Danielle Kelly (56) menjalani operasi ketiga kalinya pada Senin, 7 Juli 2025 untuk operasi ketiga setelah patah tulang di kaki, pergelangan tangan, dan sikunya membutuhkan pemasangan pen. Penumpang lain juga menyalahkan staf Ryanair atas evakuasi yang "sangat kacau" itu.

Melompat dari Ketinggian 4,5 Meter

Richard dan Jo Barton, dari Saddleworth, Greater Manchester, mengkritik perilaku tim maskapai itu sebagai "mengerikan" dan menyebut, "Mereka benar-benar gagal."

Richard, yang berusia akhir 60an, berkata, "Saya tidak percaya dengan apa yang diklaim Ryanair saat ini. Mereka menganggapnya hanya sebagai beberapa pergelangan kaki terkilir dan cedera biasa - bukan itu yang terjadi."

Pasangannya, Jo yang berusia awal 60-an, menyebut bahwa proses evakuasi itu benar-benar kacau bak 'neraka'. Ia melihat semua orang berebut keluar dari pesawat melalui pintu darurat yang berada dekat sayap. Ia bahkan menyaksikan seorang pria mendorong wanita dan anak-anak agar bisa keluar demi menyelamatkan dirinya sendiri.

Tinggi lompatan itu, kata Jo, sekitar 15 kaki atau sekitar 4,5 meter dari permukaan tanah. Ia pun melihat seorang wanita dengan kaki terkilir dalam sudut yang aneh yang diyakininya bukan sekadar terkilir dan memar.

Richard menyalahkan kekacauan yang terjadi akibat 'kurangnya pelatihan dan penanganan yang buruk' oleh tim pramugari. Ia menyatakan dalam kondisi penumpang yang panik, tidak ada seorang pun awak kabin yang mengarahkan mereka sehingga beberapa melompat tanpa pengaman.

Pernyataan Maskapai Ryanair yang Bikin Penumpang Marah

Pasangan itu mengklaim bahwa setelah penumpang dievakuasi, orang-orang yang terluka tergeletak di sekitar area yang tidak aman di dekat pesawat dan terpaksa menunggu hingga 30 menit untuk mendapatkan bantuan medis. "Penumpang dibiarkan menunggu dengan informasi yang sangat minim hingga akhirnya penerbangan baru dijadwalkan pada pukul 7 pagi," kata Richard.

Sementara itu, pihak maskapai sebelumnya mengatakan bahwa upaya lepas landas penerbangan dari Palma ke Manchester pada 4 Juli 2025 terpaksa dihentikan karena indikasi lampu peringatan kebakaran yang salah. Mereka mengklaim bahwa para penumpang diturunkan menggunakan perosotan tiup dan dikembalikan ke terminal.

"Saat turun, sejumlah kecil penumpang mengalami cedera yang sangat ringan (keseleo pergelangan kaki, dll.) dan awak pesawat meminta bantuan medis segera," klaim maskapai.

"Untuk meminimalkan gangguan bagi penumpang, kami segera mengatur pesawat pengganti untuk mengoperasikan penerbangan ini, yang berangkat dari Palma pukul 07.05 pagi ini. Kami dengan tulus meminta maaf kepada penumpang yang terdampak atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan."

Maskapai penerbangan telah dihubungi untuk memberikan komentar lebih lanjut.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |