Fatima Bosch Jadi Miss Universe 2025, Apa Saja Hadiah dan Fasilitas Mewah yang Bakal Diterimanya?

Liputan6.com, Jakarta - Akhirnya, gelar Miss Universe 2025 jatuh kepada Fatima Bosch. Wakil Meksiko itu menarik perhatian sejak awal setelah memutuskan walkout dari ruangan usai berdebat dengan Direktur Nasional Miss Universe Thailand Nawat Itsaragrisil hingga dikatai bodoh. Nawat pun sempat meminta maaf sambil menangis usai dikrik sembari mengaku tidak pernah bermaksud menghina Bosch. 

Di babak final, Bosch berdiri berhadapan dengan wakil Thailand, Praveenar Singh. Pada akhirnya, dewan juri memilih dia sebagai pemenang menggantikan Victoria Kjaer, dan berhak mengenakan mahkota Lumière de l'Infini. Setelah kemenangannya, apa saja hadiah, fasilitas, dan manfaat yang berhak diterima Bosch?

Melansir Hola!, Jumat, 21 November 2025, meski belum ada pernyataan resmi, sebagai pemenang Miss Universe 2025, Bosch diperkirakan akan mendapatkan uang tunai sebesar USD 250 ribu atau sekitar Rp4 miliar. Besaran hadiah itu sama dengan yang diterima Miss Universe 2024.

Ia juga berhak tinggal selama menyandang gelar itu di apartemen mewah milik Organisasi Miss Universe di New York City. Namun, ia harus berbagi tempat dengan pemenang Miss USA dan Miss Teen USA. Selain tempat tinggal, Organisasi Miss Universe memastikan bahwa seluruh kebutuhan harian Bosch, dari makan hingga transportasi, akan ditanggung sepenuhnya oleh organisasi.

Fasilitas mewah lainnya adalah bepergian dengan menumpang pesawat pribadi yang disediakan oleh Miss Universe Organization. Selain bepergian untuk keperluan pers, tujuan utama setiap perjalanan adalah untuk meningkatkan kesadaran dan bekerja sama dengan badan amal. Setiap perjalanan juga mencakup hotel, makanan, dan akses ke fotografer.

Sebagai pemegang gelar, Bosch juga berhak mengenakan mahkota Lumiere de l'Infini. Mahkota itu diperkenalkan pertama kali pada 2024 dan dirancang oleh merek perhiasan asal Filipina, Jewelmer.

Presiden Miss Universe, Raul Rocha, memuji desain mahkota baru ini dalam pernyataannya. "Mahkota paling cantik sepanjang sejarah Miss Universe," katanya.

Proses pembuatan mahkota ini dilakukan dengan sangat teliti menggunakan tangan, menerapkan teknik-teknik tradisional yang menjaga kualitas dan detail seni yang tinggi. Keunikan utama dari Lumiere De L'Infini terletak pada penggunaan permata organiknya.

Mahkota ini menampilkan 23 mutiara emas, yang juga dikenal sebagai Mutiara Laut Selatan (South Sea Pearls). Permata-permata indah ini bermakna budaya mendalam karena dianggap sebagai permata nasional Filipina.

Mengutip Hola, perempuan bernama lengkap Fátima Bosch Fernández itu lahir pada 19 Mei 2000, di Villahermosa, Tabasco, Meksiko. Sejak kecil, ia menunjukkan kepribadian yang ceria, kecintaan yang mendalam terhadap alam, dan apresiasi yang kuat terhadap kekayaan budaya negaranya.

Pada 2025, Fátima dinobatkan sebagai Miss Universe Meksiko, dengan bangga menjadi perwakilan pertama dari Tabasco yang meraih gelar nasional ini. Melalui platformnya, ia berupaya menginspirasi orang lain untuk merangkul keunikan mereka dan memimpin dengan welas asih, dengan keyakinan teguh bahwa kecantikan sejati ditemukan dalam pelayanan, kebaikan, dan cahaya.

Perjalanan Fatima menjadi seorang Miss Universe 2025 penuh liku. Pada usia enam tahun, Fátima didiagnosis menderita disleksia, ADHD, dan hiperaktif, yang menimbulkan tantangan dalam pendidikan awalnya. Namun, melalui ketekunan dan tekad, ia mengubah hambatan-hambatan ini menjadi kekuatan, mengungkap kreativitas dan ketahanannya.

Pada usia 16 tahun, Fátima memulai studi di luar negeri selama setahun di Vermont, AS, sebuah pengalaman yang memperluas wawasannya dan membantunya meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. Sekembalinya ke Meksiko, ia mewujudkan salah satu impian masa kecilnya dengan dinobatkan sebagai Flor Tabasco pada usia 17 tahun.

Ia kemudian menempuh pendidikan di bidang Desain Mode dan Pakaian di Universidad Iberoamericana di Mexico City, dan kemudian melanjutkan studinya di NABA – Nuova Accademia di Belle Arti di Milan, Italia. Dengan hasratnya terhadap mode berkelanjutan, Fátima merancang kreasi yang merevitalisasi bahan-bahan terbuang, memadukan seni dengan tujuan.

Selain menekuni seni, Fátima mendedikasikan lebih dari sembilan tahun untuk menjadi sukarelawan bagi anak-anak penderita kanker, menyelenggarakan kegiatan pengumpulan mainan Natal tahunan di Rumah Sakit Onkologi Tabasco. Melalui inisiatif sosialnya, Ruta Monarca dan Corazón Migrante, ia memadukan kesadaran lingkungan dengan upaya kemanusiaan, mendukung para migran, serta mempromosikan kesehatan mental dan harapan.