Wings Air Batalkan 25 Penerbangan Imbas Erupsi Gunung Lewotobi dan Gunung Lewotolok

Liputan6.com, Jakarta - Wings Air membatalkan 25 penerbangan pada Rabu (18/6/2025). Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipatif atas dampak erupsi Gunung Lewotobi di Kabupaten Flores Timur dan Gunung Lewotolok di Kabupaten Lembata.

Keduanya merupakan gunung api aktif di wilayah timur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang saat ini mengalami peningkatan aktivitas vulkanik disertai penyebaran abu. Keputusan pembatalan penerbangan diambil berdasarkan hasil koordinasi dengan otoritas terkait, serta mempertimbangkan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan.

Penyebaran abu vulkanik di udara dan sisi darat diperkirakan akan berdampak langsung terhadap jarak pandang pilot, sistem navigasi pesawat, serta berpotensi membahayakan mesin pesawat.

"Operasional pesawat berisiko terganggu akibat kemungkinan kerusakan mesin dan sistem pendukung lainnya jika terpapar abu vulkanik," ungkap Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro lewat rilis pada Lifestyle Liputan6.com, Rabu. 

Wings Air telah menginformasikan pada seluruh pelanggan yang terdampak mengenai pembatalan penerbangan ini. Bagi pelanggan yang telah memiliki tiket, Wings Air menyediakan pilihan pengembalian dana atau perubahan jadwal sesuai ketentuan yang berlaku.

Penerbangan Wings Air yang dibatalkan per Rabu, 18 Juni 2025:

IW1828 Maumere (MOF) – Kupang (KOE)

IW1829 Kupang (KOE) – Maumere (MOF)

IW1961 Labuan Bajo (LBJ) – Maumere (MOF)

IW1960 Maumere (MOF) – Labuan Bajo (LBJ)

IW1927 Kupang (KOE) – Bajawa (BJW)Labuan Bajo

IW1927 Bajawa (BJW) – Labuan Bajo (LBJ)

IW1926 Labuan Bajo (LBJ) – Bajawa (BJW)

IW1926 Bajawa (BJW) – Kupang (KOE)

IW1831 Kupang (KOE) – Ende (ENE)

IW1831 Ende (ENE) – Labuan Bajo (LBJ)

IW1830 Labuan Bajo (LBJ) – Ende (ENE)

IW1830 Ende (ENE) – Kupang (KOE)

IW1991 Kupang (KOE) – Ruteng (RTG)

IW1957 Kupang (KOE) – Ende (ENE)

IW1956 Ende (ENE) – Kupang (KOE)

IW1923 Kupang (KOE) – Waingapu (WGP)

IW1990 Ruteng (RTG) – Kupang (KOE)

IW1929 Kupang (KOE) – Larantuka (LKA) 

IW1928 Larantuka (LKA) – Kupang (KOE)

IW1878 Lombok (LOP) – Bima (BMU)

IW1879 Bima (BMU) – Lombok (LOP)

IW1832 Denpasar (DPS) – Tambolaka (TMC)

IW1833 Tambolaka (TMC) – Denpasar (DPS)

IW1834 Denpasar (DPS) – Tambolaka (TMC)

IW1835 Tambolaka (TMC) – Denpasar (DPS)

Wings Air terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik dan berkoordinasi secara intensif dengan AirNav Indonesia, pengelola bandar udara, dan otoritas penerbangan sipil lainnya. Penerbangan akan kembali dioperasionalkan setelah dipastikan bahwa ruang udara dan bandar udara tujuan dinyatakan aman untuk aktivitas penerbangan.

"Wings Air tetap berkomitmen menjaga keselamatan, kenyamanan, dan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan," tutup Mandala. 

Bukan hanya Wings Air yang melakukan pembatalan penerbangan. Sejumlah maskapai penerbangan, termasuk AirAsia, juga membatalkan penerbangannya ke Bali, Lombok, dan Labuan Bajo. 

Mengutip kanal Bisnis Liputan6.com, Rabu, hal ini berlaku untuk maskapai AirAsia Malaysia (AK), AirAsia Indonesia (QZ), dan AirAsia X Malaysia (D7). Perubahan ini mulai berlaku hari ini sebagai langkah mitigasi terhadap potensi bahaya dari abu vulkanik.

AirAsia memastikan bantuan maksimal bagi penumpang yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi. Informasi terkait status penerbangan dikirimkan melalui email dan SMS, disertai opsi pemulihan perjalanan yang bisa dipilih.

Tim operasional pun terus bekerja memastikan para penumpang dapat melanjutkan perjalanan secepat dan seaman mungkin menggunakan penerbangan pengganti yang tersedia. Karena situasi cuaca yang masih berubah-ubah, AirAsia menyarankan penumpang rutin memeriksa status penerbangan melalui aplikasi AirAsia MOVE atau laman resmi airasia.com/flightstatus.

Informasi juga tersedia melalui akun media sosial mereka, serta pusat bantuan pelanggan di support.airasia.com. AirAsia juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan bagasi kabin maksimal tujuh kg dan mengimbau penumpang memenuhi persyaratan perjalanan sesuai kebijakan pemerintah.

Foto Pilihan