6 Fakta Menarik Gunung Kennedy di Myanmar yang Cocok untuk Astrofotografi

9 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Kennedy di Myanmar adalah salah satu puncak paling menonjol di dunia yang diklasifikasikan berdasarkan seberapa tingginya dibandingkan puncak-puncak lain di dekatnya. Gunung ini memiliki ketinggian 2.703 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Gunung ini lebih dikenal sebagai Kennedy Peak karena ada pula nama gunung yang sama berlokasi di Kanada. Masih banyak hal mengenai Gunung kennedy selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Kennedy yang dirangkum Tim Lifestyle Liputan6.com pada Kamis (19/6/2025).

1. Jalur Pendakian 

Mengutip dari laman Summits, disebutkan bahwa tidak ada jalur pendakian khusus menuju puncak Kennedy Peak. Namun, ada jalan tanah berdebu, yang diaspal di beberapa area dan berubah menjadi jalur tanah berkerikil di kemudian hari.

Jalan bercabang di titik yang disebut Kennedy Junction. Separuh percabangan mengarah ke kota bernama Teddim, dan separuh lainnya mengarah ke puncak. Bagian terakhir tepat sebelum puncak sedikit lebih kasar daripada bagian trek lainnya, seringnya tidak dapat didaki dengan kendaraan. 

2. Jarak Tempuh 8 Jam dari Bandara Mandalay

Bandara internasional terdekat adalah Bandara Internasional Mandalay dan dibutuhkan waktu sekitar 8 jam dengan mobil untuk mencapai puncak dari sini. Untuk mencapai Kennedy Peak, Anda dapat naik pesawat dari Bandara Mandalay ke Kalaymyo dan dari sana naik bus pribadi ke Tedim.

Area ini terkenal dengan flora dan faunanya. Saat menaiki jalan tanah, Anda mungkin akan melihat bunga, kupu-kupu, dan satwa liar lainnya. Dengan suasana alami itu, tidak ada fasilitas khusus di gunung, meskipun di perjalanan mungkin akan menjumpai penduduk setempat yang menjual makanan dan minuman serta barang-barang lainnya.  

3. Sebaiknya Pakai Pemandu

Meskipun tidak mutlak diperlukan, mungkin lebih baik untuk membawa pemandu, terutama mengingat daerah tersebut terpencil dan ketegangan politik historis di daerah tersebut. Jejak yang ditinggalkan oleh Mithun (atau Drung ox) juga berpotensi membingungkan pendaki tentang rute mana yang benar untuk ditempuh. 

4. Pendakian Malam Cocok untuk Astrofotografi

Jika Anda kebetulan berada di puncak pada malam hari, tempat ini sangat cocok untuk astrofotografi. Pagi-pagi sekali juga memberikan hadiah kepada para pekemah dengan lautan awan dan pemandangan matahari terbit di atas pegunungan di sekitarnya.

Anda tidak memerlukan perlengkapan khusus untuk mendaki Kennedy Peak. Anda mungkin dapat mendaki dengan sandal, meskipun sepatu kets direkomendasikan. Tapi perlu diingat bahwa jalan turunnya curam dan berbatu.

Daerah pegunungan ini memiliki musim panas yang pendek, hangat, dan berawan serta musim dingin yang pendek, sejuk, kering, dan cerah. Di antara musim panas dan musim dingin terdapat hujan yang aktif.

5. Di Puncaknya Terdapat Salib dan Pagoda Emas

Puncak ini merupakan gunung tertinggi kedua di Negara Bagian Chin dan terkenal sebagai lokasi pertempuran antara tentara Jepang dan Inggris dalam Perang Dunia II. Di puncak terdapat salib perak besar, pagoda emas, dan menara stasiun TV di dekatnya.

6. Waktu Terbaik Kunjungan

Waktu terbaik untuk mengunjungi Kennedy Peak untuk langit yang cerah dan suhu yang nyaman adalah antara pertengahan Maret dan pertengahan April. Namun, jika Anda ingin melihat bunga rhododendron dan sakura, Anda harus merencanakan perjalanan pada bulan Desember, yang cenderung lebih dingin dan kering.

Antara akhir Maret dan awal Juni biasanya merupakan musim hangat dengan suhu tinggi rata-rata harian di atas 27°C. Musim dingin terjadi antara akhir November dan awal Februari dengan suhu tinggi rata-rata harian di bawah 22°C.

Hujan turun antara pertengahan Mei dan akhir September dengan peluang 18 persen atau lebih bahwa setiap hari akan menjadi hari hujan. Juli adalah bulan dengan curah hujan tertinggi dengan rata-rata hampir 10 hari hujan.

Musim yang lebih kering terjadi antara akhir September dan pertengahan Mei. Bulan dengan curah hujan paling sedikit adalah Januari dengan rata-rata curah hujan kurang dari satu hari dalam sebulan.

Foto Pilihan

Pengunjung melihat koleksi di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |