Liputan6.com, Jakarta - Salah satu minuman yang disukai banyak orang adalah kopi. Dengan rasa pahit dan aromanya khas, kopi bahkan kerap dipilih untuk menemani aktivitas sehari-hari, seperti saat bekerja atau bahkan ketika bersantai di rumah. Lalu apa kaitannya dengan bumbu dapur?
Belakangan ini semakin banyak anak muda menyukai kopi karena semakin banyak gerai kopi kekinian bermunculan. Namun terkadang, tidak sedikit orang yang menghindari kopi karena rasanya pahit pekat.
Beberapa jenis kopi memang cenderung sangat pahit dan asam. Buat mengurangi rasa pahit tersebut, sebagian besar orang akan menambahkan gula sebagai penyeimbang rasa pada minuman.
Namun ternyata selain menggunakan gula, ada satu bumbu dapur yang bisa ditambahkan ke dalam kopi jika kamu ingin mengurangi rasa pahitnya. Tak perlu khawatir, bumbu dapur ini tidak mengubah rasa kopi secara menyeluruh. Aromanya tetap sedap dan enak diminum.
Dilansir dari akun Instagram @ruma.haqiqi, Kamis (19/6/2025), cukup siapkan secangkir kopi yang sudah diseduh dan siap dikonsumsi. Setelah itu, ambil sejumput garam. Tak perlu terlalu banyak, cukup sedikit saja agar tidak mengubah rasa kopi.
Sinyal Rasa Pahit pada Kopi
Jika sudah, langsung masukkan ke dalam gelas berisi kopi tadi. Selanjutnya, aduk-aduk kopi. Melansir laman brilio.net, Kamis, pada dasarnya, garam dapat membantu mengurangi rasa pahit pada kopi melalui beberapa mekanisme kimia yang sederhana namun efektif. Pertama, garam punya kemampuan untuk menekan atau menutupi rasa pahit.
Natrium dalam garam dapat menginteraksi dengan reseptor rasa pada lidah, menghalangi sebagian sinyal rasa pahit yang biasanya diterima oleh otak. Ini membuat rasa pahit pada kopi menjadi kurang dominan dan lebih seimbang.
Kedua, garam juga bisa meningkatkan rasa manis alami dalam kopi. Meskipun garam sendiri tidak manis, keberadaannya dapat memperkuat persepsi rasa manis yang ada, sehingga rasa kopi secara keseluruhan menjadi lebih seimbang dan enak.
Hal ini terjadi karena garam mampu menurunkan ambang deteksi manis, sehingga membuat lidah lebih merasakan manis alami dari biji kopi tanpa harus menambahkan gula. Terakhir, menambahkan sedikit garam ke dalam kopi juga dapat membantu menetralkan asam yang ada dalam kopi.
Kopi dan Hipertensi
Asam bisa berkontribusi pada rasa pahit dan astringen, terutama dalam kopi yang diseduh dengan metode tertentu atau yang menggunakan biji kopi dengan profil rasa lebih tajam. Garam juga bisa membantu menyeimbangkan pH kopi, sehingga membuatnya lebih halus dan nyaman di lidah.
Bagi pecinta kopi, secangkir minuman ini bisa menjadi penyemangat hari, terutama di akhir pekan. Namun, jika Anda memiliki tekanan darah tinggi atau hipertensi, mungkin muncul pertanyaan: bolehkah tetap minum kopi? Apakah kopi bisa memperburuk tekanan darah tinggi?
Jawabannya tidak hitam-putih. Menurut para ahli, kopi memang dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah dalam jangka pendek, tetapi efeknya bisa berbeda pada tiap orang, tergantung dari frekuensi konsumsi, genetik, usia, hingga kebiasaan hidup.
Melansir dari kanal Health Liputan6.com, 15 Juni 2025, hipertensi adalah kondisi kronis di mana aliran darah memberikan tekanan terlalu tinggi pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan komplikasi serius lainnya.
Penderita Hipertensi Berat
Kopi mengandung kafein, senyawa yang dikenal sebagai stimulan alami. Ini bisa meningkatkan detak jantung dan menyempitkan pembuluh darah untuk sementara waktu, sehingga berdampak pada tekanan darah.
"Kafein menghalangi adenosin, molekul yang membantu pembuluh darah rileks," jelas dr. Ragavendra Baliga, ahli jantung di The Ohio State University Wexner Medical Center, dilansir Prevention.
"Hal ini dapat menyebabkan peningkatan sementara tekanan darah, terutama pada mereka yang bukan peminum kopi."
Efek ini terutama dirasakan oleh orang yang jarang mengonsumsi kafein. Studi dalam Journal of the American Heart Association menyebutkan bahwa penderita hipertensi berat yang mengonsumsi dua atau lebih cangkir kopi berkafein per hari, memiliki risiko dua kali lipat untuk mengalami kematian akibat penyakit jantung atau stroke.
Namun, efek ini tidak terlihat pada orang dengan tekanan darah yang lebih rendah atau yang minum kopi secara teratur.