Liputan6.com, Jakarta - Ribuan warga Spanyol turun ke jalan beberapa kota wisata, termasuk Barcelona dan Mallorca, untuk berdemo dan memprotes dampak overtourism yang semakin tak terkendali. Sebagian dari mereka menyemprotkan pistol air ke arah para turis asing sebagai simbol perlawanan.
Melansir The Guardian, Kamis (18/6/2025), warga lokal turun ke jalan pada Minggu, 15 Juni 2025 sebagai bagian dari aksi yang tergabung dalam aliansi "Southern Europe Against Overtourism."
Selain pistol air, para demonstran menggunakan flare dan stiker untuk mengepung hotel-hotel besar dan bisnis pariwisata. Mereka menyuarakan keprihatinan atas dampak langsung pariwisata massal terhadap harga sewa, akses hunian, dan identitas budaya kota.
Aksi protes ini jadi viral di media sosial. Para demonstran mengenakan pakaian warna-warni sambil membawa poster bertuliskan, "Tourists Go Home!" dan "We Want Homes, Not Hotels!" yang jadi medium protes mereka.
Pariwisata Menaikkan Biaya Perumahan
Beberapa orang mengaku harus pindah dari rumah sendiri karena kalah saing dengan Airbnb dan apartemen sewa jangka pendek. Rekaman dari kantor berita menunjukkan pengunjuk rasa menyemprotkan air ke orang-orang yang berdiri di luar hostel dan alun-alun yang populer di kalangan wisatawan.
Protes serupa juga terjadi di Lisbon (Portugal), Venesia (Italia), dan kota-kota besar Eropa lain. Protes tersebut mencerminkan meningkatnya keresahan di antara sebagian penduduk Eropa tentang dampak pariwisata.
Demonstrasi serupa telah dikoordinasikan musim panas lalu. Para pengunjuk rasa mengeluh bahwa pariwisata menaikkan biaya perumahan dan mengurangi ketersediaan hunian bagi penduduk setempat.
Mereka juga mencatat bahwa pengunjung memberi beban tambahan pada infrastruktur dan lingkungan. "Satu turis bertambah, satu tetangga berkurang," demikian tulisan spanduk pengunjuk rasa yang ditulis dalam bahasa Katalan. "Pariwisata mencuri roti, tempat tinggal, dan masa depan kita," bunyi poster lainnya.
Terlalu Bergantung pada Pariwisata
Kelompok yang jadi koordinator aksi tersebut adalah Sud d'Europa contra la Turistització, yang berarti "Eropa Selatan melawan Pariwisata Berlebihan." Kelompok itu mengatakan, mereka turun ke jalan untuk "mempertahankan kota dari penjarahan yang dilakukan monokultur pariwisata," dan menuntut penurunan pariwisata.
Mereka mengutip dampak negatif lain, termasuk pasar tenaga kerja yang "terlalu bergantung pada pariwisata," dengan pekerjaan yang dibayar rendah. Sekitar 15,6 juta wisatawan mengunjungi Barcelona pada 2023, tahun terakhir yang datanya tersedia.
Tahun lalu, Wali Kota Jaume Collboni mengumumkan rencana melarang penyewaan apartemen pariwisata pada 2028, sebagai bagian dari upaya memperlambat kenaikan sewa properti di kota tersebut. Menurut Collboni, harga sewa hunian di Barcelona melonjak sebesar 68 persen selama satu dekade terakhir.
Di Palma, ibu kota pulau Mallorca di Spanyol, para demonstran terlihat mengejek para turis saat mereka duduk menyeruput minuman di sebuah bar. Kini, pemerintah daerah menyatakan akan mengevaluasi kebijakan pariwisata dan mempertimbangkan pembatasan jumlah pengunjung, serta izin akomodasi harian.
Tindakan Pemerintah Spanyol
Pemerintah Spanyol sebelumnya sudah mengambil tindakan tegas terhadap penyewaan jangka pendek melalui platform, seperti Airbnb, imbas krisis perumahan di negara tersebut. Sebanyak lebih dari 65 ribu listing Airbnb diperintahkan untuk dihapus karena tidak mematuhi peraturan yang berlaku.
Mengutip Euronews, 21 Mei 2025, langkah ini merupakan bagian dari tindakan keras yang diluncurkan Kementerian Hak Konsumen Spanyol, dengan tujuan menegakkan hukum dan mengatasi pelanggaran yang marak terjadi dalam bisnis persewaan akomodasi liburan.
Menteri Hak Konsumen Spanyol, Pablo Bustinduy, menegaskan, langkah ini diambil untuk mengatasi kurangnya kontrol dan ilegalitas yang umum terjadi dalam penyewaan jangka pendek. "Tidak ada lagi alasan. Cukup dengan melindungi mereka yang menjadikan hak atas perumahan di negara kita sebagai bisnis," ujarnya.
Penegakan hukum ini terutama menargetkan iklan di wilayah Madrid, Andalusia, dan Catalonia, di mana pariwisata paling terkonsentrasi. Kementerian tersebut telah memberi tahu Airbnb mengenai iklan yang tidak sesuai, beberapa bulan lalu, namun perusahaan tersebut mengajukan banding atas tindakan tersebut di pengadilan.