Isian Takoyaki di Jepang Diganti Sosis Imbas Harga Gurita Melonjak

10 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Kenaikan harga makanan di Jepang makin berdampak pada harga berbagai jenis makanan, termasuk Takoyaki. Beberapa gerai makanan di Tokyo dan sekitarnya kini banyak mengganti isian utama gurita dengan bahan alternatif seperti sosis.

Ada juga yang menggantinya dengan kamaboko (olahan ikan), hingga konnyaku (agar-agar dari umbi konjac), demi menjaga biaya produksi dan harga jual tetap terjangkau. Dilansir dari The Mainichi, Kamis (18/6/20250, salah satu contohnya adalah toko Horaiya yang terletak di dekat Stasiun Machiya-ekimae, Tokyo.

Pemiliknya, Masako Hasegawa (77), mengungkapkan bahwa sejak November 2023 mereka mulai menggunakan sosis sebagai pengganti gurita karena lonjakan harga pasca Pandemi COVID-19. "Biaya setelah pandemi terlalu tinggi untuk terus memakai gurita yang harganya semakin melomjak," ujarnya.

Meski tidak menggunakan gurita lagi, sajian "sosis-yaki" tetap disiapkan hangat dengan campuran kol, jahe merah acar, agetama (adonan goreng), kaldu dashi, dan saus ala Worcestershire Jepang. Sebelumnya, lima butir takoyaki isi gurita dijual seharga 180 yen (sekitar Rp20 ribu).

Perbedaan Rasa Gurita dan Sosis

Namun, meski sudah mengganti isian dengan sosis, kenaikan harga tepung dan bahan lainnya membuat harga harus dinaikkan menjadi 200 yen (sekitar Rp22 ribu). Jika masih tetap memakai gurita, harganya diyakini bakal lebih dari 200 yen.

Meski beberapa pelanggan setia mengaku kecewa dengan perubahan tersebut, Hasegawa menyebut sosis justru digemari anak-anak dan para lansia (lanjut usia) karena teksturnya lebih empuk dan mudah dikunyah.

Prbedaan utamanya,s rasa sosis lebih kuat, sementara gurita memiliki rasa yang sedikit lebih mewah yang terbentuk secara bertahap. Selain itu, tekstur gurita lebih kenyal sedangkan tekstur sosis cenderung lebih empuk dan lembut saat menjadi isian takoyaki.

"Kami hanya ingin terus menyajikan makanan enak dengan harga tetap terjangkau," jelas Hasegawa. Menurut laporan Teikoku Databank Ltd. pada Desember 2024, kenaikan harga tepung, telur, listrik dan gaji tenaga kerja membuat bisnis makanan berbasis tepung seperti okonomiyaki dan yakisoba semakin menantang. Namun, yang paling terdampak adalah usaha takoyaki, karena harga gurita sudah melambung.

Gurita Lebih Mahal dari Tuna

Data Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang mencatat harga gurita di Tokyo naik hampir dua kali lipat dalam satu dekade—dari 277 yen per 100 gram pada 2014 menjadi 528 yen pada Mei 2025. Harganya bahkan lebih mahal daripada harga tuna.

Di sisi lain, meningkatnya tren pesta takoyaki rumahan atau tako-pa membuat banyak orang mulai bereksperimen dengan bahan alternatif seperti chikuwa, keju, sampai telur ikan cod. Camilan asal Negeri Sakura ini juga banyak disuka di Indonesia beberapa tahun belakangan ini.

Penjualan takoyaki pun telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Satu yang mencuri atensi adalah JJ Tako, takoyaki yang dijual oleh warga asli Jepang yang berlokasi di Yogyakarta.

Dalam sebuah unggahan yang dibagikan oleh akun Instagram Voila Jogja, takoyaki dijual di gerobak, mirip seperti di tempat asalnya. Gerobak juga dihias dengan lampion warna merah bertuliskan kanji yang digantung. 

Penjual Takoyaki Asal Jepang

Berdasarkan keterangan yang disertakan di video, penjual takoyaki yang asli orang Jepang itu bernama Haruko. Ia telah menetap di Indonesia sejak menikah dengan sang suami bernama Hala.

JJ Tako berjualan di Kronggahan 2 Ruko No. 8A, Kranggahan (Utara RS UGM), Yogyakarta. Mereka buka mulai pukul 16.00 WIB hingga sajian habis. Pilihan isi takoyaki tak kalah beragam dengan harga terjangkau, mulai dari gurita, jamur, sosis, dan udang yang dapat disesuaikan dnegan selera.

Ada pula bumbu spicy mayo dan bubuk cabai. Video juga menunjukkan Haruko tengah mengaduk adonan takoyaki sebelum dimasak di wajan khusus yang juga berbentuk bulat. Kemudian baru diisi dengan filling yang diinginkan, kemudia ditutup kembali dengan adonan.

Sembari menunggu matang, adonan yang telah tampak bulat dibolak-balik dengan dua tangkai tusukan. Setelah berwarna agak kecokelatan, takoyaki diangkat dan disajikan bersama saus yang dibuat sendiri oleh pasangan ini.

Foto Pilihan

Pengunjung melihat koleksi di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |