Liputan6.com, Jakarta - Seorang turis Indonesia yang sedang bertamasya di salah satu tempat wisata populer Hong Kong, The Peak, ditangkap setelah sebuah tumbler jatuh dari ranselnya dan mengenai pengunjung lain yang berjalan di bawahnya. Polisi menerima laporan korban pada pukul 12.16 siang pada Rabu, 2 Juli 2025.
Mengutip South China Morning Post (SCMP), Kamis (3/7/2025), wanita Tiongkok terluka di kepalanya. "Seorang pria yang berdiri di lantai atas sedang bertamasya. Ia telah menaruh ranselnya di pagar, tetapi gelas-nya (tumbler) jatuh dari saku samping, jatuh ke lantai bawah dan mengenai wanita itu," kata juru bicara itu.
Disebutkan ukuran tumbler yang menimpa wanita Tiongkok cukup besar, yaitu 17 cm dengan lebar 8 cm. Hal itu menyebabkan cedera yang cukup parah pada wanita berusia 40 tahunan tersebut.
Setelah menerima laporan, petugas dan paramedis tiba di tempat kejadian untuk menyelidiki kasus. Wanita yang terluka itu tetap sadar, tanpa tanda-tanda pendarahan yang terlihat dari kepalanya.
Namu, sebagai tindakan pencegahan, ia dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Queen Mary untuk diperiksa. Saat ditangkap, turis tersebut berdiskusi dengan korban mengenai kompensasi. Belum ada informasi lanjutan mengenai kejadian.
Turis Tiongkok Berbondong-bondong ke Hong Kong
Di luar insiden tersebut, Hong Kong saat ini sedang ramai kunjungan wisatawan Tiongkok karena perayaan serah terima Hong Kong dari Inggris ke China. Mengutip SCMP, ratusan pengunjung dari Tiongkok daratan memanfaatkan liburan di Hong Kong.
Mereka berbondong-bondong ke tempat wisata populer dan menikmati diskon, kunjungan museum gratis, naik feri dan trem, serta tiket murah di beberapa tempat wisata utama. Tanpa terpengaruh oleh cuaca mendung dan hujan pada Selasa, 1 Juli 2025, mereka berkumpul di lokasi-lokasi populer di seluruh kota.
Lokasi yang menjadi padat wisatawan termasuk Central, Causeway Bay, Mong Kok, dan Tsim Sha Tsui, dengan banyak yang berencana untuk menghabiskan uang di 3.800 restoran yang menawarkan diskon. Setidaknya 12 kelompok tur yang terdiri dari lebih dari 200 orang tiba di titik kontrol Heung Yuen Wai pada pukul 9 pagi, dengan beberapa datang ke Hong Kong untuk pertama kalinya.
Trem Kota Gratis
Banyak yang bepergian dengan keluarga mereka, termasuk anak-anak yang baru saja memulai liburan musim panas mereka. Pedagang garmen Huang Yujie (42) dan seorang temannya yang berasal dari Shantou, membayar masing-masing 168 yuan atau sekitar Rp380 ribu untuk mengikuti tur satu hari.
Rencana perjalanan mereka meliputi kunjungan ke Kuil Wong Tai Sin, kawasan pejalan kaki Tsim Sha Tsui, dan The Peak dengan bus wisata. "Ini pertama kalinya saya ke Hong Kong. Saya dan teman saya sama-sama libur pada tanggal 1 Juli, jadi kami memutuskan untuk datang dan merasakan suasana peringatan serah terima Hong Kong," kata Huang.
Meskipun rencana perjalanannya padat, ia berharap dapat menemukan waktu untuk berbelanja di toko obat dan toko pakaian. Ia memperkirakan akan menghabiskan sekitar 2.000 dolar HK yang setara Rp4,5 juta.
Di pos pemeriksaan Lo Wu, Fan Huajie (21) dari Shanghai, mengatakan bahwa ia berencana untuk mengunjungi kota tersebut selama tiga hari dan menikmati kulinernya. Ia mengetahui bahwa Hong Kong meluncurkan banyak penawaran untuk perayaan serah terima, termasuk promosi tiga hari bagi pengunjung untuk menaiki trem kota secara gratis.
Ramai karena Banyak Program Diskon
"Saya pikir diskon ini sangat bagus, karena ini menunjukkan bahwa ada suasana yang meriah," katanya, seraya menambahkan bahwa ia akan mencoba memanfaatkan penawaran tersebut.
Di Mong Kok, Louis Lu Oule, seorang mahasiswa dari provinsi Jiangsu yang sedang berkunjung, mengatakan bahwa meskipun ia dan keluarganya fokus pada wisata, mereka juga akan berbelanja karena penawaran liburan.
"Makan di restoran mewah dan berbelanja bukanlah prioritas utama kami. Kami sering mencari pilihan tempat makan yang terjangkau," katanya sambil menunggu ayahnya membeli barang diskon di toko Mannings dekat Langham Place.
"Namun diskon ini [tetap] menarik dan pastinya membuat kami menghabiskan lebih banyak uang." Di Kowloon Barat, Mark Wu, seorang mahasiswa berusia 23 tahun dari provinsi Fujian yang berkunjung selama empat hari, mengatakan bahwa ia ingin sekali menyantap makanan lezat setempat dan berbelanja.