Studi: Genetik dan Lingkungan Berpengaruh pada Kesehatan Mental

23 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah studi terhadap saudara kembar identik menunjukkan bahwa genetik seseorang memengaruhi kepekaan mereka terhadap pengalaman hidup. Salah satu faktor utama, yang pada gilirannya, membuat mereka lebih atau kurang rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Mengutip Euronews, Rabu (18/6/2025), para ilmuwan telah lama percaya bahwa beberapa kombinasi gen dan lingkungan kita, termasuk pola makan, gaya hidup, dan kejadian traumatis, membentuk kepribadian dan kondisi kesehatan seseorang, baik fisik maupun mental.

Sekarang, penelitian baru menunjukkan ada langkah lain yang terlibat, dengan gen memengaruhi cara seseorang menanggapi pengalaman hidup kita. Alur ini membuat seseorang akan bergulat dengan serangkaian kondisi psikologis.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature Human Behaviour ini menganalisis data dari hampir 22 ribu saudara kembar identik di 11 studi, dalam apa yang menurut para peneliti merupakan studi terbesar yang pernah memetakan seluruh DNA saudara kembar identik. 

Hubungan Genetik

Mereka mengidentifikasi hubungan genetik-lingkungan dengan kondisi yang sangat luas, seperti kecemasan, depresi, pengalaman psikotik, neurotisisme, autisme, dan gangguan hiperaktivitas defisit perhatian (ADHD).

"Temuan ini mengonfirmasi bahwa gen memengaruhi sifat kejiwaan dan perkembangan saraf sebagian melalui pengaruhnya terhadap cara orang merespons dunia di sekitar mereka," kata Thalia Eley, salah satu penulis studi dan profesor genetika perilaku perkembangan di King’s College London, dalam sebuah pernyataan.

Para peneliti mengamati saudara kembar identik karena mereka memiliki kode genetik yang hampir sama persis, sehingga memungkinkan untuk fokus pada bagaimana DNA dan pengalaman hidup orang berinteraksi, dan apa arti tumpang tindih itu bagi kesejahteraan kita.

Misalnya, jika saudara kembar identik memiliki gen yang membuat mereka lebih peka terhadap faktor lingkungan, mereka diharapkan berbeda satu sama lain karena masing-masing memiliki pengalaman hidup unik yang menempatkan mereka di jalur yang berbeda dari segi kesehatan mental.  

Identifikasi Gen Tertentu

Tapi, jika saudara kembar identik memiliki gen yang membuat mereka kurang peka terhadap faktor luar, mereka diharapkan memiliki sifat yang lebih mirip satu sama lain. Dengan mengetahui hal ini, para peneliti mengidentifikasi gen-gen tertentu yang tampaknya lebih berpengaruh daripada yang lain.

Penelitian tersebut menemukan bahwa gen yang berhubungan dengan pertumbuhan dikaitkan dengan ciri-ciri autisme. Adapun gen yang berhubungan dengan reaktivitas stres dikaitkan dengan depresi dan gen yang membantu mengatur hormon stres dikaitkan dengan pengalaman, seperti psikotik.

Para peneliti mengatakan, temuan tersebut dapat digunakan untuk lebih memahami bagaimana hubungan DNA-gaya hidup membentuk hasil kesehatan seseorang, dan apa artinya bagi orang-orang yang berjuang dengan masalah kesehatan mental atau neurologis yang serius.

"Beberapa orang lebih peka terhadap keadaan mereka, dan ini bisa jadi hal yang positif dalam keadaan yang baik, tapi dapat membuat hidup lebih menantang daripada bagi orang lain dalam keadaan yang penuh tekanan," kata Eley.

Hubungan Tipe Kepribadian dengan Kesehatan Mental

Mengutip kanal Citizen Liputan6.com, 16 Juni 2025, beberapa tipe kepribadian yang umum dikenal dalam psikologi dan bagaimana masing-masing tipe dapat berhubungan dengan kesehatan mental adalah:

1. Teori Empat Temperamen dan Kesehatan Mental

Teori yang berasal dari Hippocrates ini mengklasifikasikan kepribadian jadi empat tipe: sanguinis, melankolis, koleris, dan plegmatis. Masing-masing tipe memiliki karakteristik yang berbeda dan dapat memengaruhi kesehatan mental dengan cara yang unik.

2. Teori Big Five Personality dan Kesehatan Mental

Teori Big Five Personality, juga dikenal sebagai OCEAN, mengidentifikasi lima dimensi kepribadian: Openness (keterbukaan), Conscientiousness (kehati-hatian), Extraversion (ekstroversi), Agreeableness (keramahan), dan Neuroticism (neurotisisme).

3. MBTI dan Hubungannya dengan Kesehatan Mental

Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah alat yang populer untuk memahami preferensi kepribadian. Meskipun bukan alat diagnostik untuk masalah kesehatan mental, pemahaman tentang tipe MBTI seseorang dapat memberikan wawasan tentang bagaimana mereka bereaksi terhadap stres.

Penting untuk diingat bahwa tipe kepribadian hanyalah salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan mental. Faktor-faktor lain, seperti genetika, lingkungan, pengalaman hidup, dan dukungan sosial juga berperan penting.  

Foto Pilihan

Pengunjung melihat koleksi di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |