Sandiaga Uno Ungkap Alasan Melarang Anaknya Ambil Beasiswa LPDP

6 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno punya cara pandang cukup berbeda soal beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Beasiswa LPDP dikenal sebagai salah satu program beasiswa paling bergengsi di Indonesia.

Program beasiswa regularnya memberi kesempatan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) melanjutkan studi magister dan doktoral, baik di dalam maupun luar negeri, dengan biaya sepenuhnya dari negara.  Fasilitas yang diberikan LPDP terbilang lengkap, mulai dari biaya pendidikan, biaya hidup, hingga tunjangan penelitian.

Siapa saja yang memenuhi kriteria akademik berhak mendapatkannya, tanpa memandang latar belakang ekonomi, termasuk dari kalangan mampu sekali pun. Melalui sebuah video diskusi yang diunggah di akun X pribadinya @sandiuno, ia mengungkap prinsip hidup yang dipegang teguh soal pendidikan anaknya.

Di kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menanggapi pertanyaan mahasiswa yang membahas soal tanggung jawab moral penerima LPDP. Ia menegaskan bahwa menurutnya, beasiswa LPDP bukanlah hutang finansial, melainkan amanah besar.

Prioritas Penerima Beasiswa LPDP Menurut Sandi

"Saya nggak menyebutnya hutang ya, tapi responsibility. Tanggung jawab kita untuk membangun ini," ujar pria yang akrab disapa Sandi ini dilansir dari akun X miliknya, Jumat (27/6/2025).

Ia juga mengingatkan bahwa kesempatan jadi penerima LPDP "sangat langka dan hanya bisa dinikmati segelintir orang di Indonesia." Menurutnya, program ini sebaiknya diberikan pada mereka yang benar-benar membutuhkan. Mereka yang punya prestasi dan nilai akademis bagus, tapi belum memiliki kemampuan finansial mencukupi disebut jadi prioritas utama.

"Mereka yang bisa dapat beasiswa ini sangat beruntung. Hanya sekian persen dari orang Indonesia yang bisa mendapatkan LPDP," ujarnya. Sandi mengaku telah melarang anaknya mendaftar LPDP, meski secara kemampuan akademik, sang anak sebenarnya layak mendapat beasiswa.

Ia berpegang pada prinsip bahwa anaknya tidak boleh mengambil kesempatan yang bisa jadi hak orang lain. "Anak saya, saya larang dapat LPDP. Kenapa? Karena saya bilang kalau kamu dapat LPDP, berarti kamu ngambil jatah orang lain," tukasnya. 

Amanah Besar Penerima Beasiswa LPDP

Sandi kemudian menceritakan bahwa salah satu anaknya baru saja lulus program Master dari New York University (NYU) tanpa menggunakan fasilitas beasiswa dari pemerintah. Menurutnya, langkah itu sudah jadi bagian dari tanggung jawab moral keluarganya.

Sandi kembali menekankan bahwa menjadi penerima LPDP adalah amanah besar yang harus dibalas dengan kontribusi nyata untuk bangsa. Ia berharap, mereka yang mendapat kesempatan ini selalu ingat tanggung jawab moral mereka.

"Mereka punya responsibility bagi Indonesia. Jangan menganggap utang itu adalah seperti kita dalam perusahaan pinjaman untuk utang. Tapi ini merupakan responsibility kita untuk membangun (negeri). Jadi terpulang pada adik-adik sekalian bagaimana menganggapnya," tutupnya.

Pernyataan Sandiaga soal beasiswa LPDP mendapat banyak respons positif dari warganet. Mereka mengapresiasi sikap bijak Sandi sebagai orangtua dengan kemampuan finansial sangat memadai, tapi tetap memikirkan hak orang lain.

Belum lama ini, Mutiara Baswedan, putri mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, mengumumkan bakal melanjutkan studi S2 ke Amerika Serikat (AS). Ia meraih beasiswa untuk berkuliah di salah satu kampus Ivy League, Universitas Harvard.

Beasiswa Mutiara Baswedan

"PERSIAPAN KEBERANGKATAN-257 Halo Nyong-Nona! 👋🏽✨ Berakar Dalam Budaya, Bertumbuh Dalam Makna. Perkenalkan, saya Mutiara Baswedan, akan melanjutkan studi Magister di Program Master of Education in Education Policy and Analysis, Harvard University, Amerika Serikat. Bersama @lpdp.ri dan @pk257.lpdp saya siap melanjutkan perjalanan akademik dan mengabdi bagi bangsa," tulis putri Anies Baswedan di akun LinkedIn-nya, Senin, 9 Juni 2025.

Ia menyambung, "Saya berkomitmen untuk membawa semangat nasionalisme, serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia dalam setiap langkah perjalanan saya. Saya juga siap mengikuti PK-257 Dala Mawarani yang akan dilaksanakan pada 16–26 Juni 2025. Dengan dedikasi penuh, saya bertekad memberikan kontribusi terbaik untuk masa depan Indonesia."

Masih di akun tersebut, riwayat pendidikan Mutiara Baswedan terbilang mentereng. Sebelumnya, ia telah lulus sebagai Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada 2020.

Mutiara Annisa Baswedan merupakan anak sulung dari Anies Baswedan dan Fery Farhati. Perempuan kelahiran 3 Juni 1997 ini pernah mengikuti ajang pertukaran pelajar di Denmark pada 2014 melalui AFS dan Bina Antarbudaya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |