Liputan6.com, Jakarta - Menyambut datangnya liburan sekolah 2025, Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersiap menghadirkan destinasi wisata yang aman, nyaman, dan berkesan. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mensosialisasikan Surat Edaran soal libur sekolah tahun 2025 agar pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku usaha pariwisata dapat mewujudkan imbauan tersebut.
"Saya mengapresiasi Kementerian Dalam Negeri atas kesempatan yang telah diberikan kepada kami untuk berkomunikasi secara langsung dengan para kepala daerah provinsi serta kabupaten/kota dari seluruh 38 provinsi di Indonesia," kata Menpar Widiyanti Putri Wardhana saat “Rapat Koordinasi Libur Sekolah 2025” dalam keterangan resminya di Jakarta, dikutip dari laman resmi Kemenpar, Sabtu (28/6/2025).
Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri itu dilakukan secara virtual pada Senin, 23 Juni 2025. Dalam kesempatan tersebut Widiyanti menjelaskan bahwa periode libur sekolah merupakan salah satu momen utama peningkatan mobilitas masyarakat dan aktivitas ekonomi sektor pariwisata.
Intensitas pergerakan wisatawan akan disertai dengan potensi risiko yang menuntut antisipasi yang matang dari pemerintah pusat, daerah, maupun pengelola destinasi, baik dari aspek keselamatan, antisipasi bencana alam, hingga kedisiplinan pengunjung.
Standar Usaha Pariwisata Berbasis Risiko
Maka dari itu di dalam surat edaran disebutkan bahwa pemerintah daerah diminta agar menerapkan standar kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan (CHSE). Mereka juga diharapkan menerapkan standar usaha pariwisata berbasis risiko dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk kelancaran berwisata.
Pengelola daya tarik wisata diimbau untuk memberikan pelayanan prima kepada wisatawan, memastikan pelaksanaan SOP, standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), standar keamanan terutama pada wahana dengan risiko tinggi, mitigasi risiko destinasi, serta pengelolaan yang berkelanjutan.
Pengelola dituntut untuk menyampaikan informasi destinasi secara aktif kepada wisatawan, baik secara langsung maupun melalui media sosial; hingga menyediakan rest area yang memadai untuk pengemudi.
Menopar Widiyanti meminta masyarakat untuk mematuhi peraturan di destinasi, melakukan penilaian risiko serta memahami modul terkait CHSE dan kebencanaan. Ia berharap masyarakat dapat berkolaborasi untuk memantau dan memberikan informasi perkembangan situasi destinasi, menjaga dan memitigasi keamanan dan keselamatan pada destinasi serta menjaga kebersihan dan kenyamanan di destinasi.
22 Modul Panduan Mitigasi Risiko
"Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha, serta masyarakat adalah kunci untuk mewujudkan destinasi yang tertib, aman, dan ramah bagi semua kalangan, terutama keluarga dan anak-anak," terangnya.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto menambahkan bahwa surat edaran sudah disertai dengan 22 modul panduan mitigasi risiko.
"Berkenan Bapak/Ibu untuk mencermati lebih lanjut modul-modul ini selain menjadi panduan, juga bisa dijadikan sebagai referensi, dalam hal-hal yang berkaitan dengan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan di destinasi wisata, khususnya pada momentum libur sekolah 2025,” kata Hariyanto.
Menjelang masa liburan sekolah ada banyak alternatif aktivitas dan wisata yang bisa dijalani anak-anak. Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berkolaborasi dengan para mitra Co-Branding Wonderful Indonesia ikut memberi pilihan dengan menghadirkan dan mempromosikan program aktivasi bertajuk "Kampung Main". Program ini bertujuan untuk mengenalkan desa wisata sebagai destinasi wisata berkelanjutan kepada para pengunjung khususnya anak-anak yang sedang memasuki masa liburan sekolah.
Kampung Main dari Kemenpar
"Harapannya, anak-anak sebagai agen perubahan nantinya bisa membawa dampak positif dalam membangun masyarakat yang lebih baik," kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, 24 Juni 2025 yang diterima tim Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 24 Juni 2025.
Made berharap kerja sama serta dukungan berbagai pihak mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan, masyarakat, dan ekonomi. Program aktivasi Kampung Main ini patut kita apresiasi. Keterlibatan 18 mitra Co-branding Wonderful Indonesia ini menandakan bahwa kepedulian terhadap regenerative tourism bukan hanya datang dari pemerintah, tetapi juga stakeholder lainnya," lanjutnya.
Made menambahkan, program aktivasi Kampung Main ini dijadwalkan berlangsung di lima kota berbeda. Ada di kota mana saja dan kapan waktu pelaksanaannya?
1. Jakarta (Taman Mini Indonesia Indah, 26-29 Juni 2025)
2. Bandung (Kiara Artha Park, 4-6 Juli 2025),
3. Yogyakarta (Pasar Wiguna Taman Ambarrukmo, 5-6 Juli 2025),
4. Surabaya (Kidzania, 11-13 Juli 2025),
5. Tabanan, Bali (Secret Garden Village, 11-13 Juli 2025).