Cinta Laura Ungkap Cara Bagi Waktu Bisa Berprestasi di Pendidikan Meski Suka Nongkrong

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Cinta Laura dikenal bukan hanya sebagai artis multitalenta, tapi juga sukses menyeimbangkan pendidikan dan karier. Di tengah kesibukannya di dunia hiburan, ia tetap menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama.

Cinta Laura mampu menamatkan kuliah di salah satu universitas terbaik dunia. Ia lulus dari Universitas Columbia, New York dengan dua jurusan sekaligus, yaitu Psikologi dan Sastra Jerman pada 2014 lalu.

Cinta bahkan menyelesaikan pendidikannya hanya dalam waktu tiga tahun, sesuatu yang tak banyak dilakukan mahasiswa lainnya. Efisiensi waktu yang ia terapkan menjadi salah satu kunci utama keberhasilannya menyelesaikan dua jurusan sekaligus.

Wanita kelahiiran 17 Agustus 1993 ini lulus dengan predikat cumlaude dan meraih IPK hampir sempurna yaitu 3,9. Dilansir dari sebuah wawancara di kanal YouTube MALAKA, Jumat (27/6/2025), menurut Cinta gelar kehormatan itu hanya diberikan kepada sekitar 20 persen buat lebih dari 1.000 mahasiswa Columbia yang lulus pada tahun tersebut.

Cinta pun tak segan membagikan rahasia membagi waktunya selama kuliah. Ia mengaku justru semakin produktif dan fokus saat tetap punya ruang untuk bersosialisasi seperti hangout alias nongkrong bareng teman-temannya.

Cinta Manfaatkan Waktu Selesaikan Tugas

"Waktu aku di New York, semakin sering aku nongkrong-nongkrong, jalan-jalan, keluar-keluar, malah semakin tinggi nilai-nilai aku," ungkapnya .Ia menjelaskan bahwa beban tugas di kampusnya cukup padat dan menuntut manajemen waktu yang serius. Dalam waktu singkat, ia sering dituntut menyelesaikan bacaan dalam jumlah besar.

Cinta termasuk morning person dan menyusun jadwal kuliah hanya sampai sore hari agar bisa punya waktu produktif setelahnya. Setiap malam, ia memanfaatkan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya secara konsisten.

"Aku biasanya ngambil kelas dari pagi, sampai, jam 4 sore. Pokoknya sebelum jam 6 sore udah selesai. Setelah itu, bikin planning apa yang aku mau selesaikan di hari itu, aku kerjakan di perpustakaan, dari jam 6 sampai jam 10 malam," jelasnya.

Kebiasaan ini ia lakukan setiap hari, termasuk merancang rencana akhir pekan dan biisa menyelesaikan semua tugas lebih awal. Dengan begitu, waktu luang di akhir pekan bisa digunakan untuk bersosialisasi tanpa beban.

Strategi Cinta Laura Agar Bebas Saat Weekend

Ia lebih memilih menghabiskan satu hari penuh di perpustakaan daripada liburan panjang seperti mahasiswa lain. Ia menyusun strategi agar sisa akhir pekannya bebas dari tugas dan bisa digunakan untuk bersosialisasi dengan tenang.

"Kalalu long weekend aku bisa di perpustakaan jam 9 pagi, sampai jam 6 atau jam 7 malam. Terus satu minggu udah, aku bebas," lanjutnya.

Cinta menegaskan pentingnya keseimbangan antara produktivitas akademik dan kebahagiaan pribadi. Ia percaya bahwa kebahagiaan dari kehidupan sosialnya justru berdampak positif pada performa akademik.

"Akhirnya bisa nongkrong, bisa happy-happy, bisa fun-fun. Dan itu menunjukkan kepada aku bahwa aku masih bisa punya kehidupan sosial, aku masih bisa bahagia, dan bisa melakukan yang terbaik di sekolah," jelasnya.

“Karena kebahagiaan yang aku rasakan dengan kehidupan sosial aku, akhirnya performance sama prestasi aku waktu di sekolah itu meningkat,” tutupnya.Cinta Laura membuktikan bahwa disiplin bukan berarti mengorbankan waktu bersenang-senang. Kuncinya ada pada pengelolaan waktu yang tepat dan konsisten, bukan pada seberapa lama kita duduk di depan buku.

Cinta Ikut Protes Tambang Nikel di Raja Ampat

Tak hanya berprestasi, Cinta juga termasuk kritis terhadap perkembangan situasi di negeri ini. Belum lama ini Cinta Laura turun ke media sosial untuk ikut mengomentari kisruh tambang nikel yang dituding merusak alam Raja Ampat. Melalui video berdurasi 4 menit dan 4 detik pada 10 Juni 2025, perempuan 31 tahun itu turut mengecam dugaan perusakan lingkungan di "surga terakhir di Bumi."

Ia bahkan mengawali klip itu dengan mengumpat. "Maaf, guys. Gue emosi banget. Berapa nilai satu nyawa manusia? Apakah satu tambang? Satu kapal pesiar? Satu deal strategis? Satu izin ditantangani dan dividend dicairkan?"

"Aku penasaran. Apakah orang-orang serakah ini masih ingat dengan wajah-wajah manusia yang dikorbankan, ditinggalkan, dengan tempat tinggal yang hancur dan tanah yang diracuni?"

Cinta menyebut Raja Ampat sebagai "satu satu surga terakhir dunia." "Tapi saat ini, di salah satu kawasan laut paling rapuh di dunia, perusahaan-perusahaan tambang merobek hutan, mencemar air, dan mencekik terumbu karang. Semua demi nikel untuk menggerakkan mobil listrik".

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |