Liputan6.com, Jakarta - Kenyamanan dan keamanan jadi dua hal yang selalu disorot saat naik transportasi umum, termasuk kereta api. Tidak heran, ada penumpang kereta yang merasa terganggu ketika orang di gerbong keretanya tidur sampai mendengkur.
Situasi itu dialami seorang penumpang kereta bernama Bambang Soetarno. Ia merasa terganggu karena suara dengkuran sesama penumpang yang duduk tidak jauh darinya. Bukan hanya dia, beberapa penumpang lain disebut merasa terganggu. Bambang pun mengadukan penumpang yang mendengkur itu pada kondektur.
Meski kejadiannya pada 2023 lalu, ia baru membagikannya di akun Instagram-nya, @bambang_soetarno, Minggu, 13 April 2025. "Pengalaman tak terduga yang saya alami pada 14 Desember 2023 yang melakukan perjalanan dari St. Semarang Poncol menuju St. Jatibarang. Beruntung setelah saya hubungi Kondektur, penumpang tersebut langsung ditegur. Great job KAI," tulis Bambang dalam keterangan unggahannya.
Video itu viral dan dibagikan ulang di sejumlah akun media sosial. Unggahan itu mendapat banyak tanggapan dari warganet dan menuai pro kontra. Meski banyak yang memuji, beberapa warganet juga ada yang kurang setuju dengan tindakan Bambang.
Hal itu pun diakui Bambang saat dihubungi Lifestyle Liputan6.com, Rabu, 16 April 2025. "Awal ceritanya, saya naik KA Kertajaya dari Stasiun Semarang Poncol menuju Stasiun Jatibarang Indramayu pada 4 Desember 2023. Waktu itu kereta berangkat pukul 02.00 WIB, tapi kalau jadwal sekarang berganti pukul 02.43 WIB. Saya dalam kondisi lelah setelah perjalanan dari Jepara, saat naik kereta, langsung tertidur pulas," ungkap Bambang.
"Saya kemudian terbangun karena suara dengkuran penumpang yang sangat keras dan berulang-ulang sekitar pukul 05.00. Karena saya merasa terganggu, dengkurannya sangat keras, jadi pukul 05.16 saya menghubungi kondektur atas keluhan tersebut," lanjutnya.
Insiatif Menghubungi Kondektur Kereta
Kondektur langsung merespons pukul 06.13 WIB dengan posisi orang mendengkur sudah setengah sadar. Penumpang lain mengaku sudah menegur pria yang tertidur itu dengan baik-baik, tapi tak ada tanggapan.
Ada yang ingin menegur lagi tapi merasa tidak enak hati dan takut. Beberapa penumpang juga mengaku terganggu dengan suara mendengkur penumpang itu. Namun, mereka memilih mengalah daripada terjadi keributan.
"Jadi, saya inisiatif menghubungi kondektur saja untuk menegur orang mendengkur tersebut supaya tidak terjadi keributan kalau ditegur kembali oleh penumpang lain. Nomor kontaknya kan ada di dalam kereta, jadi bisa langsung dihubungi,” ujar Bambang.
Sekitar pukul 06.15 WIB, kondektur merespon pesan Bambang dan mendatangi penumpang yang mendengkur. Penumpang itu diingatkan kondektur untuk saling menjaga kenyamanan bersama.
"Itu kronologi ceritanya. Lalu, saya inisiatif bagikan konten tips supaya kalau ada kendala naik kereta, langsung menghubungi pihak KAI seperti kondektur. Saya memberi pujian pada KAI, keluhan langsung ditangani secara sat set-sat set, makanya di caption Instagram saya cantumkan ,Great job KAI!,'" jelas Bambang.
Tak Semua Orang Sependapat
Meski begitu, pria yang berprofesi sebagai komika, MC dan pengajar itu mengakui tak semua orang sependapat dengannya. Sejumlah warganet mengkrtik tindakannya karena berbagai alasan, termasuk soal privasi.
"Saya tidak berekspektasi akan menimbulkan pro dan kontra terhadap masyarakat luas, seperti yang dilihat di kolom komentar akun Instagram saya. Begitu ramai hingga akun centang biru dan orang berpengaruh sampai ikut menanggapi fenomena ini," tutur Bambang.
"Barang kali konten saya menyinggung orang yang tidurnya mendengkur di transportasi umum, saya haturkan mohon maaf yang sebesar-besarnya, karena sejak awal, tidak ada maksud menghina atau mem-bully orang yang mendengkur. Karena awalnya hanya membagikan tips jika kita mengalami kendala di kereta," tutupnya.
Kenyamaman penumpang tentu jadi prioritas utama. Maka itu, belum lama ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) merilis fitur terbaru di aplikasi Access by KAI yang memungkinkan penumpang perempuan memilih teman sebangku secara lebih spesifik untuk memberi kenyamanan lebih bagi perempuan, termasuk mencegah terjadinya pelecehan seksual di tempat publik.
Fitur untuk Penumpang Perempuan
"Dengan adanya fitur ini, penumpang perempuan dapat merasa lebih nyaman selama perjalanan. Kami berharap inovasi ini dapat meningkatkan rasa aman dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan," ujar Anne dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 22 Maret 2025.
Menurut Anne, saat ini aplikasi tersebut sudah diunduh lebih dari 7.633.584 kali dengan 7.317.566 pengguna aktif aplikasi Access by KAI pada 2024. "Sebelumnya, proses pemilihan seat belum memberikan kemudahan bagi penumpang perempuan yang ingin duduk bersebelahan dengan sesama perempuan," jelas Anne.
Fitur ini hanya dapat digunakan oleh member Access yang memesan tiket untuk penumpang perempuan dan berlaku untuk semua KA Antar Kota. Jika dalam satu pemesanan terdapat penumpang laki-laki, fitur ini tidak akan ditampilkan. Meskipun demikian, KAI tetap memastikan perlindungan data pribadi pelanggan sesuai kebijakan yang berlaku.
Tidak hanya via aplikasi, pelanggan yang memesan tiket di loket stasiun pun bisa meminta kepada petugas jika ingin duduk bersebelahan dengan sesama perempuan. Inovasi ini, diklaim Anne, mencerminkan komitmen KAI dalam meningkatkan kualitas layanan dan memberikan rasa aman bagi seluruh pelanggan.
"KAI juga akan memantau pelaksanaan fitur ini serta mengumpulkan masukan dari pelanggan guna penyempurnaan layanan di masa mendatang," tutup Anne.