Liputan6.com, Jakarta - Menjelang peringatan Hari Buku Nasional, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kementerian Ekraf) berkolaborasi dengan Shopee Indonesia dan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI). Mereka mengampanyekan Festival Penulis Lokal sebagai upaya menjaga hak cipta dan orisinalitas terhadap Intellectual Property (IP) bagi industri penerbitan di Indonesia.
"Kita berada di era kolaborasi. Harapannya, Festival Penulis Lokal jadi bisa membuat buku dan penerbitan tumbuh ideal dan menjadikan industri kreatif makin inklusif, berdaya saing, dan mendapat perlindungan mulai dari penulis, penerbit, hingga pembaca," kata Wamen Ekraf Irene Umar dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Sabtu, 17 Mei 2025.
"Buku itu ibarat bekal bagi generasi ke depan asal dipastikan ada perlindungan lisensi terkait hak kekayaan intelektual dan kami akan terus meningkatkan sinergi demi ekosistem ekraf yang sehat dan berkelanjutan," tambahnya.
Festival Penulis Lokal bertujuan untuk mendukung, mempromosikan, dan melindungi karya para penulis lokal melalui ekosistem digital Shopee. Festival Penulis Lokal juga mendorong penguatan ekspor sehingga penulis dan penerbit Indonesia bisa menembus pasar internasional.
Membeli Buku Asli
Tak hanya itu, untuk mengurangi peredaran buku bajakan, Wamen Ekraf juga mengajak para pengguna Shopee untuk membeli buku-buku orisinal karya penulis lokal. Festival Penulis Lokal memiliki komitmen untuk mengajak masyarakat membeli produk buku asli serta menjaga hak cipta penulis lokal melalui fitur yang ada dalam platform Shopee mulai hari ini hingga 31 Mei 2025.
"Kampanye Festival Penulis Lokal diharapkan bisa mendorong minat pembaca untuk membeli buku asli dan memperkuat perlindungan bagi karya penulis lokal," harap Director of Business Partnership, Shopee Indonesia, Daniel Minardi.
Sementara itu, Ketua Umum IKAPI Arys Hilman Nugraha menyatakan pihaknya senantiasa melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap IP berupa buku sesuai amanat Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Saat ini, IKAPI memiliki hampir 2.700 anggota yang karya-karya bukunya wajib dilindungi karena punya nilai atau manfaat ekonomi bagi kehidupan sehari-hari.
Pentingnya Literasi Sebagai Modal Kreativitas
"IKAPI beerperan penting untuk mendorong perlindungan terhadap hak cipta sebagai fondasi penting terciptanya industri kreatif yang sehat dan berkelanjutan. IKAPI juga berkomitmen untuk mengedukasi, mendorong penegakan hukum, dan memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam upaya mengurangi pelanggaran hak cipta.," ujar Arys Hilman.
Sementara itu, Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya membuka perayaan Hari Buku Nasional ke-23 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta. Hari Buku Nasional diperingati setiap tanggal 17 Mei sejak 2002. Menteri Ekraf Teuku Riefky menekankan pentingnya literasi sebagai modal kreativitas dalam membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
"Di setiap halaman buku terdapat daya cipta, imajinasi, dan dedikasi yang harus dihargai," ucapnya di Aula H.B. Jassin, Gedung Ali Sadikin, TIM, Jakarta pada Sabtu, 17 Mei 2025.
"Melindungi karya termasuk bentuk penghormatan terhadap kreativitas. Ekonomi kreatif bertumbuh ketika ide-ide hebat dilindungi dan diberdayakan," tambahnya. Karya-karya tulis dapat membuka jalan bagi adaptasi film, pertunjukan, bahkan produk digital, dan berbagai macam produk dari ekonomi kreatif.
Bangsa Berbasis Pengetahuan
Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan penerbitan dan penulisan punya peran strategis terhadap subsektor ekonomi kreatif lain seperti film, animasi, dan produk digital karena dapat menjadi sumber inspirasi dan adaptasi bagi industri kreatif.
Saling keterikatan subsektor itu disebut Menteri Ekraf Teuku Riefky akan memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa berbasis pengetahuan dan mendorongnya sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang selalu digaungkan Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf).
Sementara itu Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Hafidz Muksin mengapresiasi kolaborasi antara Kemendikdasmen dan Kemenekraf. Dia meyakini dukungan pemerintah melalui kolaborasi seperti ini akan semakin menguatkan ekosistem pendidikan dan ekonomi kreatif.
"Peringatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi dan kreativitas dalam membangun bangsa," kata Hafidz Muksin.
Acara perayaan Hari Buku Nasional ke-23 tahun ini bertemakan 'Kita Bertemu di Halaman 23' yang sekaligus menjadi momentum penting bagi industri buku dan ekonomi kreatif di Indonesia. Perayaan hari ini diramaikan rangkaian kegiatan Baca Bareng, Diskusi Literasi, dan Book Signing bersama penulis dan pelaku industri buku.