Liputan6.com, Jakarta - Di tengah peperangan Iran dan Israel, sejumlah pesawat masih terbang melintasi langit Iran. Salah satunya sebuah unggahan di Instagram yang viral dan jadu sorotan publik adalah pesawat yang terbang di atas langit Teheran, ibu kota Iran.
Dikutip pada akun TikTok @real_beauty_laser pada Senin (16/6/2025), berdasarkan aplikasi pelacakan penerbangan Flightradar24 memperlihatkan sebuah pesawat milik Mahan Air dengan nomor penerbangan IRM050. Pesawat tersebut terlihat melintasi wilayah udara Iran pada Jumat, 13 Juni 2025.
Pesawat tersebut diketahui berangkat dari Bandara Internasional Suvarnabhumi (BKK), Bangkok, Thailand menuju Bandara Internasional Imam Khomeini (IKA), Teheran. Dalam tangkapan layar, pesawat Airbus A340-642 itu berada di ketinggian 35.200 kaki dengan kecepatan 452 knots, dan diperkirakan tiba dalam waktu kurang dari 30 menit. Untungnya, pesawat tersebut mendarat dengan selamat di Teheran tanpa kurang suatu apa pun.
Yang membuat publik heboh bukanlah sekadar penerbangannya, melainkan keberaniannya tetap terbang di jalur udara yang saat ini dihindari oleh hampir semua maskapai. Dalam tangkapan layar lainnya, tampak mayoritas penerbangan menghindari langit Iran dan memilih rute penerbangan alternatif di sekelilingnya.
Mendarat di Iran
Unggahan ini diberi narasi yang mengundang kekhawatiran sekaligus kelucuan, seperti sang pilot disebut tidak peduli terhadap peperangan. Belum ada pernyataan resmi dari pihak Mahan Air mengenai keputusan untuk tetap melintasi wilayah udara Iran. Namun sebagai maskapai yang berbasis di Teheran, penerbangan ke dan dari Iran mungkin menjadi bagian dari operasi rutin yang tidak dapat dihindari meskipun situasi sedang memanas.
Di sisi lain, Arab Saudi mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga negara dan penduduk setelah penutupan wilayah udara sejak Jumat, 13 Juni 2025. Hal ini menyusul serangan Israel terhadap Iran yang meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang bermusuhan di kawasan tersebut.
Mengutip dari Arab News, Senin (16/6/2025), meningkatnya ketegangan di kawasan tersebut disinyalir dapat menimbulkan risiko keamanan dan beberapa negara di Timur Tengah hingga menutup wilayah udara mereka.
Imbasnya ada gangguan perjalanan, termasuk pembatalan penerbangan. Otoritas bandara utama di Kerajaan Arab Saudi telah menyarankan mereka yang bepergian untuk memeriksa dengan maskapai penerbangan mereka sebelum menuju ke bandara untuk menghindari penundaan atau perubahan penerbangan.
Wilayah Udara Iran, Irak dan Israel
"Demi keselamatan dan kenyamanan Anda dan karena perkembangan terkini di beberapa negara di kawasan tersebut, para pelancong yang menuju tujuan yang terkena dampak penutupan wilayah udara disarankan untuk menghubungi maskapai penerbangan masing-masing secara langsung sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara," tulis laman resmi Bandara Internasional Raja Khalid Riyadh dan Bandara Internasional Raja Abdulaziz, Jeddah di media sosial resminya.
Dua bandara lainnya seperti Bandara Internasional Raja Fahd, Dammam dan Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah ikut memberi peringatan tersebut. "Ini untuk mengonfirmasi pembaruan terkini tentang penerbangan mereka dan untuk menghindari penundaan atau perubahan yang tidak terduga. Kami menghargai pengertian dan kerja sama Anda, dan kami selalu senang melayani Anda," tulis mereka.
Setelah Israel menyerang Iran pada Jumat pagi, maskapai penerbangan mengalihkan penerbangan yang terdampak penutupan wilayah udara. Data Flightradar24 menunjukkan maskapai penerbangan meninggalkan wilayah udara di atas Israel, Iran, dan Irak, sementara maskapai penerbangan berusaha keras mengalihkan dan membatalkan penerbangan untuk menjaga keselamatan penumpang dan awak.
Penerbangan Diharapkan Berangkat Sesuai Jadwal
"Saat ini dalam penerbangan Emirates EK216 dari LAX ke DXB. Kami dialihkan untuk menghindari wilayah udara Iran yang ditutup. Kami akan mendarat di Jeddah untuk mengisi bahan bakar, kemudian diharapkan dapat melanjutkan perjalanan ke Dubai," tulis Joanne Serrieh, seorang jurnalis yang bekerja dengan Alarabiya di X.
Samim Akhter, seorang ekspatriat India yang bekerja di Riyadh selama puluhan tahun dan terbang pulang malam ini untuk keberangkatan terakhir.
"Setelah mengetahui tentang penutupan wilayah udara dan pengalihan penerbangan dari Arab News, saya menghubungi maskapai penerbangan saya, sejauh ini, penerbangan diharapkan berangkat sesuai jadwal. Tidak ada perubahan waktu, jadi saya akan berangkat tepat waktu," ungkapnya.
"Jika ada perubahan, saya akan diberi tahu oleh maskapai," katanya. "Meningkatnya ketegangan setelah serangan Israel terhadap Iran telah menciptakan kekacauan yang tidak perlu. Saya berharap dan berdoa agar keadaan segera kembali normal."