Liputan6.com, Jakarta - Ancaman bom ke maskapai jadi hal yang serius dalam dunia penerbangan, karena terkait keselamatan penumpang dan awak. Faktanya, kasus ancaman bom tidak terjadi sekali dua kali saja, namun mencapai ratusan teror per tahun.
Sejak awal 2025 saja, sudah ada beberapa ancaman bom yang dialamatkan ke maskapai penerbangan. Terbaru terjadi pada Saudia Airlines yang mendapat teror bom melalui email yang setelah diselidiki diduga dikirim dari India.
Maskapai dan bandara di India menerima total 999 ancaman bom palsu sejak awal 2024 hingga 14 November tahun itu. Jumlah ini hampir 10 kali lebih banyak dibandingkan keseluruhan tahun 2023. Tahun lalu, 12 orang ditangkap terkait 256 laporan polisi yang diterima mengenai ancaman bom hingga 14 November 2024.
Mengutip kanal Global Liputan6.com, 30 Oktober 2024, ancaman terhadap penerbangan domestik dan internasional ini sebagian besar disampaikan melalui media sosial, mengganggu perjalanan di pasar penerbangan yang tumbuh paling cepat di dunia. Syukurnya, semua ancaman itu terbukti hanya alarm palsu.
Terkait kasus ancaman bom, berikut catatan kasus-kasusnya terhadap sejumlah maskapai penerbangan yang dihimpun dari berbagai sumber, Rabu (18/6/2025).
1. Air India Mendarat Darurat di Kanada
Air India sempat melakukan pendaratan darurat di Kanada pada 15 Oktober 2024. "Pesawat penumpang, yang terbang dari ibu kota India, New Delhi, ke Chicago, Amerika Serikat (AS) jadi sasaran ancaman keamanan yang diunggah daring dan sebagai tindakan pencegahan telah mendarat di Bandara Iqaluit di Kanada," kata pihak Air India seperti dilansir CNA.
Segera setelahnya, pesawat dan penumpang diperiksa ulang sesuai protokol keamanan yang ditetapkan. "Air India mencatat bahwa maskapainya, dan maskapai penerbangan lokal lainnya, telah menjadi sasaran sejumlah ancaman dalam beberapa hari terakhir," sebut Air India.
"Meski semuanya kemudian ditemukan sebagai hoaks, sebagai operator maskapai yang bertanggung jawab, semua ancaman ditanggapi dengan serius," sambungnya.
2. Air India Tujuan New York
Berdekatan dengan peristiwa itu, media India melaporkan bahwa penerbangan Air India dari Mumbai ke New York dialihkan di tengah udara ke New Delhi setelah peringatan palsu pada Senin, 14 Oktober 2024. Ancaman keamanan serupa juga diterima melalui media sosial pada 28 Oktober 2024.
3. IndiGo Dialihkan ke Ahmedabad
Mengutip Straits Times, Rabu, 30 Oktober 2024, IndiGo mengonfirmasi bahwa dua penerbangannya harus dialihkan akibat ancaman bom. Penerbangan 6E 133 yang berangkat dari Pune menuju Jodhpur dialihkan ke Ahmedabad, sementara penerbangan 6E 87 dari Kozhikode ke Dammam dialihkan ke Mumbai.
4. Air India AI 379 Mendarat Darurat di Phuket
Bandara Internasional Phuket menerima ancaman bom di pesawat Air India AI 379 selama penerbangannya pada Jumat, 13 Juni 2025. Pengumuman itu disampaikan pihak bandara pada pukul 9.30 pagi, mengutip data Aeronautical Radio of Thailand seperti dilansir dari The Nation.
Pilot pesawat Air India AI 379, yang terbang dari Phuket (HKT) ke Delhi (DEL) dengan 156 penumpang di dalamnya, melaporkan adanya ancaman bom di dalam pesawat. Pilot tersebut meminta izin melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Phuket.
Bandara Phuket mengaktifkan Airport Contingency Plan (ACP) untuk menghadapi ancaman bom, dengan mengikuti prosedur yang ditentukan. Bandara tersebut mengatakan, semua persiapan yang diperlukan telah dilakukan sebagai tanggapan atas ancaman tersebut.
5. IndiGo Mendarat Darurat di Nagpur
Penerbangan IndiGo tujuan Delhi dari Muscat terpaksa melakukan pendaratan darurat di Nagpur pada Selasa, 17 Juni 2025, setelah adanya ancaman bom. Setibanya di Nagpur, penumpang di dalam pesawat diturunkan dan penyelidikan dimulai atas insiden tersebut.
"Semua penumpang telah diturunkan, penyelidikan masih berlangsung, tidak ada yang mencurigakan sejauh ini," Lohit Matani, DCP Nagpur mengatakan kepada kantor berita ANI.
"Kami mengonfirmasi telah menerima masalah keamanan yang berkaitan penerbangan IndiGo 6E1272 yang terbang dari Muscat ke Kochi ketika pesawat tersebut mengoperasikan sektor berikutnya dari Kochi ke Delhi sebagai 6E2706 pada 17 Juni 2025. Mengikuti protokol, otoritas terkait segera diberitahu, dan pesawat dialihkan ke Nagpur. Penerbangan tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Dr. Babasaheb Ambedkar, Nagpur dan semua pelanggan diturunkan," kata Juru Bicara IndiGo.
Insiden ini terjadi sehari setelah penerbangan Lufthansa ke Hyderabad melakukan putar balik di udara. Pesawat kemudian kembali ke Jerman pada hari Minggu karena ancaman bom.
6. Saudia Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu
Kasus ancaman bom yang menimpa Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah - Jakarta memaksa pesawat mendarat darurat di Bandara Kualanamu Medan. Diketahui bahwa pesawat itu mengangkut 442 jemaah haji rombongan Kloter JKS 12.
Setelah dicek, Kapolda Sumut Irjen Wishnu Hermawan Februanto menyatakan bahwa pesawat itu steril dari benda bermuatan bom. Kementerian Agama (Kemenag) melalui Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief bersyukur mendengar informasi tersebut.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II Medan, Asri Santosa menjelaskan, informasi ancaman bom diperoleh sekitar pukul 07.30 WIB. "Ada sebuah email masuk ke Kementerian Perhubungan, Jakarta. Di situ ada ancaman bom. Dalam email dijelaskan pesawat akan diledakkan setelah landing di Jakarta," bebernya.
Mnegutip dari kanal News Liputan6.com, kabar terbaru Pada Rabu (18/6/2025), Saudi Airlines SV 5276 yang mengangkut jemaah haji akhirnya diberangkatkan dari Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) ke Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.