Taman Terkecil di Dunia Ada di Jepang, Luasnya Hanya Seukuran 2 Lembar Kertas A3

2 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - Guinnes World Records resmi mengakui sebuah taman di Prefektur Shizuoka, Jepang tengah, sebagai taman terkecil di dunia. Luasnya tercatat hanya 0,24 meter persegi, seukuran sekitar dua lembar kertas A3.

Meski mini, taman tersebut tetap mencerminkan taman. Terletak di sudut kawasan perumahan di Kota Nagaizumi, taman ini terdiri dari batu bata persegi kecil yang ditinggikan, tanaman kecil di samping bangku, dan dua monumen batu, termasuk satu dengan ukuran bunga simbolis kota. Bahkan, ada beberapa rumput agar terlihat hijau.

Mengutip Kyodo, Senin (28/4/2025), taman ini telah dijuluki oleh penduduk setempat sebagai taman terkecil di dunia dan dihargai sebagai ruang istirahat selama lebih dari 30 tahun, sebelum akhirnya diakui secara resmi oleh Guinness pada Desember 2024. Terletak sekitar 300 meter dari balai kota, taman ini dibangun pada 1988 menggunakan lahan sisa dari pekerjaan konstruksi jalan.

Seorang mantan pejabat kota mengusulkan ide untuk membuat taman mungil setelah terinspirasi oleh Mill Ends Park di Oregon, pemegang rekor sebelumnya dengan luas 0,29 meter persegi. Dengan dukungan lokal, kota tersebut memutuskan untuk menantang rekor dunia pada 2023.

Untuk biaya terkait dengan pendaftaran untuk Guinness World Records, kota tersebut mengamankan sekitar 2,5 juta yen, melalui anggaran mereka, penggalangan dana online, dan sumbangan dari sektor swasta. Kota itu kemudian menyewa seorang surveyor untuk mengukur lahan tersebut dan menyerahkan sertifikat yang membuktikan bahwa taman tersebut telah ada selama lebih dari lima tahun.

Ruang tersebut juga dikategorikan ulang dari bagian jalan menjadi taman. Sejak mendapatkan pengakuan Guinness, taman ini telah menjadi objek wisata populer, menarik pengunjung dari luar Shizuoka.

"Kami berharap taman ini dapat menjadi peluang untuk mempromosikan kota kami," kata Shuji Koyama dari divisi manajemen konstruksi kota.

Taman-taman di Jakarta Bakal Dibuka Lebih Lama

Beda cerita dari Jakarta, Gubernur Pramono Anung berencana untuk memperpanjang jam operasional taman-taman yang berada di wilayahnya, dari sebelumnya ditutup pada pukul 21.00 WIB menjadi 22.00 WIB. Hal ini disampaikannya usai meninjau Taman Tebet Eco Park di Jakarta Selatan, Jumat, 11 April 2025.

Mengutip kanal News Liputan6.com, politikus senior PDI Perjuangan (PDIP) itu langsung meninjau infrastruktur yang ada mulai dari aspal, kursi-kursi, penerangan hingga jembatan melingkar yang menjadi ikon di taman tersebut. Pramono juga menyoroti kali di Taman Tebet Eco Park yang berwarna hitam. Namun, tim Tebet Eco Park yang ikut mendampingi menjelaskan bahwa hal tersebut berasal dari aliran yang sudah tersaring.

Pramono juga sempat mengajak warga yang ada di sana untuk berbincang. Dia langsung menanyai respons soal wacana penambahan jam operasional taman menjadi lebih malam. Kepada Pramono, warga mengaku senang karena ruang publik terbuka bisa difungsikan lebih lama untuk berkegiatan dari sebelumnya.

"Senang kalau begitu, bisa buat olahraga kalau pulang sore. Kalau mau ketemu dengan saudara juga bisa di sini," kata warga saat berdiskusi dengan Pramono.

Rencana 10 Taman Buka Sampai Malam

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta Rano Karno menargetkan aktivasi taman pada malam hari mulai berlaku bertepatan dengan perayaan HUT ke-498 Jakarta pada 22 Juni 2025. Saat ini, pemerintah masih terus mematangkan operasi.

Menurut Rano, jumlah taman di Jakarta keseluruhannya lebih dari 500 lokasi. Namun, aktivasi taman beroperasi hingga malam mempertimbangkan luasan dan letaknya agar ke depan tidak mengganggu kawasan permukiman.

Disebutkan Rano, ada 10 taman yang akan dioperasikan hingga malam hari. Dari 10 taman ini, enam di antaranya akan beroperasi hingga 24 jam. Sisanya akan aktif sampai pukul 22.00, seperti Tebet Eco Park yang letaknya berdekatan dengan kawasan permukiman penduduk.

"Ini merupakan salah satu upaya kita meningkatkan UMKM," ujar Rano, dikutip dari Beritajakarta.

Rano mengungkapkan, beberapa persiapan yang sedang dilakukan antara lain, pemasangan CCTV untuk pengamanan serta lokasi bagi pelaku UMKM berjualan. "Terhadap pelaku UMKM yang berminat, nantinya akan dikenakan tarif retribusi sesuai aturan berlaku," ujarnya.

Taman Dibayangi Oknum Ormas Cari Sampingan

Di sisi lain, publik pengguna taman dibayangi oleh aksi oknum ormas yang meresahkan. Pada Rabu, 8 Januari 2025, pengunjung Taman Literasi Blok M diminta bayar oleh anggota dari ormas Pemuda Pancasila.

Dalam video yang beredar, seorang anggota Pemuda Pancasila (PP) tampak mendesak warga yang sedang membuat konten di taman tersebut untuk meminta izin terlebih dahulu ke pihak PP. Video tersebut lantas menuai tanda tanya, apakah benar beraktivitas di taman-taman Kota Jakarta harus bayar?

"Enggak ada aturannya mereka harus izin dengan Ormas Pemuda Pancasila," sebut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Satriadi Gunawan, dilansir dari Antara, Selasa, 14 Januari 2025.

Pihaknya sampai sekarang masih berkoordinasi dengan pengelola Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, yaitu PT Integrasi Transit Jakarta (PT ITJ)) dan Pemuda Pancasila terkait peristiwa tersebut. "Kami koordinasikan dengan pihak pengelola dan ormas tersebut. (Terkait sanksi terhadap anggota ormas yang terlibat) Belum bisa kami pastikan, kami koordinasikan dulu," imbuh Satriadi.

PT ITJ pun mengklarifikasi kasus warga yang didesak untuk meminta izin ke Pemuda Pancasila jika hendak membuat konten di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Selanjutnya, pihaknya bakal menempatkan personel untuk mengawasi dan berpatroli di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu dan sekitarnya.

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |