Liputan6.com, Jakarta - Singapura memperluas fasilitas Bandara Internasional Changi dengan membangun Terminal 5 yang sangat dinantikan. Proyek ambisius ini diresmikan oleh Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, dalam upacara peletakan batu pertama yang berlangsung pada tanggal 14 Mei 2025.
Mengutip dari CNN, Minggu (18/5/2025), terminal baru ini diharapkan akan siap menyambut penumpang pada pertengahan tahun 2030an. Proyek ini awalnya diumumkan pada tahun 2013 dan dijadwalkan untuk dimulai pada 2020, namun tertunda akibat pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 tidak hanya mempengaruhi jadwal pembangunan, namun juga memicu penyesuaian dalam rencana desain Terminal 5. Sistem ventilasi canggih yang dapat diaktifkan selama pandemi ditambahkan ke dalam rencana pembangunan.
Desain atap berlapis pada Terminal 5 menawarkan cara inovatif untuk mengalirkan udara dan memungkinkan terminal dibagi menjadi beberapa terminal mini jika diperlukan. Hal ini memungkinkan penutupan sebagian terminal di Bandara Changi untuk memisahkan penumpang atau melakukan pengujian penyakit jika diperlukan.
Bandara Changi Ingin Mempertahankan Reputasi
Bandara Changi, yang telah meraih gelar sebagai bandara terbaik dunia pada 2025, terus berupaya mempertahankan reputasinya. Dengan populasi sekitar enam juta orang, Singapura mengandalkan Bandara Changi sebagai pusat utama penerbangan komersial.
Berbeda dengan banyak bandara internasional lainnya, Changi tidak membedakan terminal untuk penerbangan domestik dan internasional, memungkinkan penumpang untuk bergerak bebas di seluruh area bandara. Yam Kum Weng, CEO Changi Group, menggambarkan Terminal 5 sebagai "mega namun nyaman."
Terminal ini dirancang untuk memberikan pengalaman bandara yang personal, bebas stres, dan benar-benar mengejutkan bagi para penumpang. Selain itu, terminal ini akan menerapkan teknologi titik masuk nirkontak yang sudah menjadi bagian dari strategi Changi untuk sepenuhnya bebas dokumen, hanya menggunakan biometrik.
Setelah selesai, Terminal 5 akan menjadi pusat utama bagi Singapore Airlines dan Scoot, maskapai berbiaya rendah milik Singapore Airlines. Saat ini, kedua maskapai tersebut beroperasi di terminal lainnya di Bandara Changi.
Fasilitas di Bandara Changi yang Jadi Daya Tarik
Salah satu daya tarik utama Bandara Changi adalah berbagai aktivitas dan atraksi yang ditawarkannya. Bandara ini memiliki berbagai taman tematik seperti taman kupu-kupu, kaktus, lili air, bunga matahari, dan anggrek.
Selain itu, terdapat area bermain anak-anak, seluncuran raksasa, kolam renang di puncak gedung, dan bioskop. Changi Jewel, kompleks ritel mewah 10 lantai yang menampilkan air terjun dalam ruangan terbesar di dunia, menambah daya tarik bandara ini. Kompleks ini, yang selesai dibangun pada 2019, dapat diakses oleh pengunjung yang tidak bepergian.
"Efisiensi dan pengalaman bukanlah hal yang saling eksklusif. Sering kali, bandara dirancang sebagai mesin murni untuk pergerakan — efisien tetapi impersonal. Sebaliknya, T5 dirancang sebagai kota mikro yang semarak yang khas Singapura — subur, berlapis, dan sangat manusiawi," ungkap Trent Tesch, kepala desainer untuk proyek di Kohn Pedersen Fox (KPF), firma yang terlibat dalam desain terminal baru.
Lokasi Singapura Strategis
Lokasi Singapura yang dekat dengan garis khatulistiwa berarti negara ini memiliki iklim tropis dengan suhu tinggi, hujan lebat, dan kelembapan yang tebal. T5 dirancang dengan mempertimbangkan iklim ini, termasuk sistem tenaga surya di atap yang besar.
Menurut KPF, sistem ini akan menghasilkan daya yang cukup untuk memberi daya pada sekitar 20.000 apartemen empat kamar per tahun. Dengan lebih dari 68 juta penumpang yang melewati Bandara Changi tahun lalu, menjadikannya hub udara tersibuk keempat di dunia, Singapura terus memperkuat posisinya sebagai pusat penerbangan internasional.
Dari Singapura, wisatawan dapat terbang langsung ke 170 kota di seluruh dunia. Pembangunan Terminal 5 diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kenyamanan penumpang, serta memperkuat reputasi Bandara Changi sebagai salah satu bandara terbaik di dunia.