Liputan6.com, Jakarta - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) resmi mengumumkan jalur pendakian Gunung Semeru, akan dibuka kembali mulai besok, Minggu (18/5/2025) dengan batas maksimal hingga kawasan Ranu Kumbolo. Informasi itu diumumkan di akun Instagram resmi TNBTS, @bbtnbromotenggersemeru pada Jumat, 16 Mei 2025.
“Kabar baik untuk #sahabatmentaritengger semua! Pendakian Gunung Semeru telah dibuka kembali mulai 18 Mei 2025, namun untuk saat ini hanya sampai Ranu Kumbolo ya. Saat menikmati keindahan dan ketenangan danau ini, mari kita tetap menjadi pendaki yang bertanggung jawab,” tulis keterangan unggahan tersebut.
“Hormati alam dan sesama pendaki karena kita datang sebagai tamu, mari tetap menjaga keindahan dan ketenangan Ranu Kumbolo. Sudah siap bertualang? Jangan lupa cek aturan terbaru sebelum berangkat ya sahabat! Salam Konservasi. 🍃,” sambungnya.
Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraja di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, 16 Mei 2025 mengatakan dibukanya kembali jalur pendakian Semeru tak lepas dari hasil pemantauan kondisi status aktif gunung tersebut oleh Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
a
"PVMBG menetapkan status Gunung Semeru pada level dua, dengan memperhatikan hal tersebut maka aktivitas pendakian kami buka kembali mulai 16 Mei 2025 dengan batas akhir sampai Ranu Kumbolo," kata Rudi, dikutip dari Antara.
Pembukaan pendakian Gunung Semeru juga secara resmi dituangkan di dalam Surat Pengumuman Nomor : PG.9/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/05/2025 tentang Pembukaan Jalur Pendakian Gunung Semeru. Pintu pendakian yang dibuka hanya melalui area Ranupani. Sedangkan kuota maksimal pendakian yang dibuka, yakni sebanyak 200 orang per hari dengan durasi menginap dua hari satu malam.
Harga tiket pendakian per orang untuk kategori Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditetapkan, adalahi Rp78 ribu dengan durasi menginap dua hari pada hari kerja, Rp88 ribu untuk satu hari kerja dan satu hari libur, serta Rp98 ribu untuk dua hari pada hari libur. Sedangkan, tiket bagi warga negara asing (WNA) sebesar Rp440 ribu dengan durasi menginap dua hari.
a
"Tiket pendakian wajib dibeli dan dibayar secara online melalui (laman) bromotenggersemeru.id, maksimal H-2 sebelum hari pendakian," ungkapnya.Rudi mengatakan, setiap pendaki wajib mematuhi standar operasional prosedur (SOP) pendakian yang telah ditetapkan oleh pihaknya.
Beberapa SOP yang ditetapkan, di antaranya usia pendaki minimal 10. Bagi pendaki yang berusia di atas 70 tahun wajib mendapatkan surat rekomendasi dari dokter yang mempunyai izin praktik."Pendaki wajib membawa surat keterangan sehat, bisa dari puskesmas, rumah sakit, dan klinik berizin operasional," jelas Rudi.
Surat keterangan sehat harus berlaku minimal H-1 sebelum pelaksanaan aktivitas pendakian di Gunung Semeru.Yang tak kalah penting, pendaki diwajibkan membawa KTP, kartu identitas anak (KIA), dan KK asli. Setiap data pendakian harus sesuai dengan dokumen kependudukan. Jika pendaki masih belum punya KTP, maka pengisian data pendakian menyesuaikan dengan KK.
Ketentuan lain, yakni pendaki Gunung Semeru dilakukan dalam bentuk rombongan, dengan jumlah personel di dalam satu grup mencapai 2-10 orang. Setiap rombongan satu pemandu lokal yang tergabung di dalam Organisasi Pemandu Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).
a
Pendaki wajib melalukan registrasi ulang dan mengikuti briefing di Pos Pintu Masuk Ranupani sebelum mendaki," tuturnya.
Balai Besar TNBTS sebelumnya menutup total aktivitas pendakian di Gunung Semeru, per Februari 2025 sampai batas waktu yang belum ditentukan.Penutupan dikarenakan kondisi cuaca ekstrem, sebagaimana informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dam Geofisika (BMKG).
Sementara itu, Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali erupsi. Tinggi letusan kali ini mencapai 1.000 meter di atas puncak pada Rabu pagi, 14 Mei 2025.
“Gunung Semeru erupsi lagi pada pukul 07.40 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak, atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Ghofron Alwi, Rabu, melansir kanal Regional Liputan6.com.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan erupsi terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 22 mm dan durasi 121 detik.