Cerita Mantan Karyawan Bank Sukses Merintis Bisnis Keripik Pisang di Kota Makassar

1 week ago 22

Liputan6.com, Makassar - Siapa bilang karier seorang wanita akan berakhir setelah menikah dan melahirkan anak? Indri Nova Lestari (37) pemilik bisnis Big Bananas dengan akun TikTok @big.bananass, membuktikan bahwa ia tetap bisa sukses dengan banting setir membuka bisnis makanan ringan.

Dulunya Indri adalah pegawai bank yang sudah mengabdi selama tujuh tahun. Usai melahirkan, wanita berhijab ini memutuskan berhenti dari pekerjaan utamanya dan mendirikan Big Bananas pada 2016 di Makassar, Sulawesi Selatan, yang kini telah memiliki 15 toko offline.

"Awal buka lagi hype pisang nugget, ternyata banyak yang suka dan repeat order," ungkap Indri saat konferensi pers TikTok Shop by Tokopedia, di Makassar, 22 April 2025.

Mengapa pisang? menurutnya buah ini paling umum ditemukan di Indonesia dan disukai oleh segala kalangan dan usia, dari anak kecil hingga orang tua. 

Untuk mengembangkan bisnisnya yang kini mengelola lebih dari 3.000 pesanan setiap bulannya, Indri ikut memberdayakan ibu rumah tangga di sekitar yang berusia 40-50 tahun. Hal ini ia lakukan untuk mendukung ibu rumah tangga agar tetap produktif dan berpenghasilan meskipun di rumah.

Menurutnya, di era digital persaingan bisnis jadi salah satu tantangan yang dihadapi Big Bananas. Indri pun merasa harus terus berinovasi dengan membuat menu baru maupun memanfaatkan berbagai platform penjualan online.

"Kami menghadirkan menu baru untuk menggaet minat pembeli, misalnya menu pisang nugget yang diberi beragam topping hingga keripik pisang dibalut cokelat, tiramisu, matcha, dan balado," bebernya. 

Live Streaming dan Buat Konten Video

Ditanya soal rahasia jualannya bisa laris manis, Indri mengaku mulai menjajal platform e-commerce TikTok Shop by Tokopedia selama dua tahun terahir untuk mempromosikan produknya. "Kita manfaatin TikTok untuk menghasilkan konten video promosi, baik short video maupun live streaming," imbuh Indri.

Menurutnya, berkat live streaming dan kerja sama kreator TikTok, penjualan Big Bananas meningkat pesat. Bahkan TikTok Shop by Tokopedia menyumbang 90 persen dari keseluruhan penjualan online dengan rata-rata ribuan pesanan per bulan.

Big Bananass, sambung dia, mulai memanfaatkan integrated seller center Tokopedia dan TikTok Shop di mana produk Big Bananass sekarang juga sudah tersedia di Tokopedia. Tak hanya itu, Big Bananas kampanye Tokopedia dan TikTok Shop seperti Beli Lokal dan Ramadan Ekstra Seru.

"Kami berhasil menaikkan penjualan hingga 200 persen dibandingkan sebelum mengikuti kampanye," serunya sambil mengatakan bahwa ketika live streaming setidaknya dilakukan 8-10 jam sehari, agar bisa menjangkau pelanggan baru. 

Bahan Baku Lokal dan Premium

Namun, di sisi lain Indri mengaku produknya laris manis juga karena terus menjaga kualitas. Ia melihat banyak juga bisnis camilan serupa menjual dengan harga lebih murah Rp10.000, tapi pembeli tak terpengaruh karena jualannya tetap laris. 

Salah satu strateginya dalam membuat keripik pisang berkualitas, ia mengambil pasokan suplier yang terpercaya dengan bahan baku 100 persen pisang kepok lokal dari Makassar. Para ibu tetangga yang membantunya juga diajarkan tahapan mengolah keripik pisang. Mulai dari proses pembersihan hingga tiga kali cuci agar tidak ada getah tersisa dan memastikan teksturnya renyah. 

Cokelat yang dipakai juga terbilang premium, sehingga tak bikin sakit tenggorokan. Hal inilah yang membuat pembeli Big Bananas terus membeli.

Di TikTok Indri menjual produk banana chips dengan harga satuan sekitar Rp42.000. Namun, ia menawarkan paket tiga rasa banana chips tersebut hanya dengan Rp120.000 saja, agar orang tertarik membeli sekaligus dan mendapat subsisdi gratis ongkir dari TikTok.

Tak heran, produk Big Bananas pun kini sudah dibeli oleh pelanggan dari berbagai kota di luar Makassar. Sayangnya, Indri tak mau blak-blakan soal besaran omsetnya setiap bulan, ia hanya memberi tahu bahwa setiap harinya bisa menghabiskan 300 sisir pisang untuk diolah. 

Prospek Cerah Industri Makanan dan Minuman

Menurut data pemerintah, industri makanan dan minuman olahan di Indonesia punya prospek yang sangat cerah. Pertumbuhan industri makanan dan minuman Indonesia pada kuartal II tahun 2024 mencapai 5,53 persen dan kontribusi terhadap PDB pada kuartal I tahun 2024 mencapai 6,97 persen.

"Pada kuartal I 2025, makanan dan minuman menjadi kategori produk terlaris di dua platform sekaligus, baik di Tokopedia maupun TikTok Shop," ungkap Antonia Adega, Communications Senior Lead, Tokopedia and TikTok E-commerce, saat konferensi pers di Makassar, Selasa, 22 April 2025. 

Hal ini, kata Adega, menandakan industri makanan dan minuman di Indonesia punya potensi sangat baik terutama di momen besar seperti Imlek atau Lebaran yang tahun ini sama-sama terjadi pada kuartal I 2025. "Pada skala nasional, Makanan dan Minuman menjadi kategori produk yang paling laris pada kuartal I 2025 di Tokopedia dan TikTok Shop," bebernya.  

Sejumlah produk di kategori Makanan dan Minuman menjadi yang paling laris, antara lain: cokelat, camilan, bahan masakan (mentega, minyak), kue kering, dan hampers atau gift set. Khusus di Sulawesi Selatan, kategori produk Makanan dan Minuman juga menjadi salah satu unggulan masyarakat baik melalui Tokopedia maupun TikTok Shop. Sejumlah produk, seperti cokelat, camilan, bahan masakan (bakso, bawang), aneka sambal, dan abon jadi yang paling laris. 

Read Entire Article
Online Global | Kota Surabaya | Lifestyle |