Liputan6.com, Jakarta - Pentas Musikal Keluarga Cemara 2025 garapan Visinema Studios dan Indonesia Kaya resmi digelar mulai Jumat, 20 Juni 2025 sampai 13 Juli 2025 di Teater Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan. Mengangkat kisah klasik yang lekat di hati masyarakat tanah air, musikal ini akan kembali menyapa penonton dengan produksi yang lebih matang dan siap menjadi pilihan tontonan keluarga di masa liburan sekolah.
Meski ceritanya menyentuh sekaligus menghibur, proses di balik panggung ternyata cukup menguras tenaga. Simhala Avadana, salah satu pemeran Abah, mengungkapkan bahwa stamina jadi tantangan utama bagi para pemain Musikal Keluarga Cemara.
"Yang paling menantang pastinya stamina karena kita tampil selama dua jam pertunjukan," kata Simhala dalam sesi press preview di Ciputra Artpreneur, Jakarta Selatan, Rabu, 18 Juni 2025.
Pemeran karakter Abah itu juga menerangkan bahwa proses latihan para pemain berlangsung intens hampir setiap hari selama dua bulan penuh. "Kita latihan tiap hari Senin-Jumat selama dua bulan, dari jam 1 siang sampai jam 9 malam," lanjutnya.
Persiapan Pemain Musikal Keluarga Cemara
Vokalis band Numata ini menambahkan, sejak awal para pemain Musikal Keluarga Cemara sudah diperingatkan tentang beratnya persiapan fisik yang harus dijalani.
"Jadi kita semua, memang udah dikasih tau latihannya bakal kayak atlet karena menguras tenaga banget. Tapi aku dan pemain lain kayaknya jalanin ini semua dengan semangat karena kesempatan seperti ini belum tentu ada setiap tahun, dan kebetulan beberapa pemain juga pernah tampil di tahun lalu," ungkap Simhala.
Senada dengan Simhala, Andrea Miranda yang berperan sebagai tokoh Emak juga fokus pada pentingnya manajemen energi dan waktu selama masa persiapan pertunjukan Musikal Keluarga Cemara tahun ini.
"Yang paling penting belajar untuk bagi-bagi energi juga sih sebenarnya. Stamina harus prima dan fit, tapi ketika bukan bagian kita latihan, kita juga nggak terlalu cuwawakan juga (bercanda) dan istirahat dulu. Jadi membagi-bagi (waktu dan energi) itu penting banget," tutur Andrea.
Pemeran Utama Musikal Keluarga Cemara
Simhala menambahkan, menciptakan pertunjukan musikal itu butuh kerja sama yang kuat dari semua pihak, baik dari para jajaran pemain sampai kru teknis dan panggung.
Pertunjukan Musikal Keluarga Cemara 2025 seperti di tahun lalu, menampilkan dua pemeran utama yang berbeda, terutama pemeran Abah, Emak, Euis, dan Cemara. Dengan begitu, tiap pemain utama akan tampil sekali dalam dua hari sehingga bisa mendapat waktu istirahat selama sekitar 30 kali pertunjukan.
Formasi pertama pemeran utama musikal Keluarga Cemara 2025 adalah Taufan Purbo, Galabby, Aisyah Fadhila, dan Fazka Bahanan masing-masing sebagai Abah, Emak, Euis dan Ara. Fornasi kedua adalah Simhala Avadana, Andrea Miranda, Amira Karin dan Quinn Salman, juga sebagai Abah, Emak, Euis dan Ara.
Sutradara Pasha Prakasa mengatakan total pertunjukan panggung Musikal Keluarga Cemara berjumlah 30 kali, Jadwal utama pada akhir pekan mencakup dua sesi pertunjukan per hari. Sedangkan pada hari kerja, hanya dijadwalkan satu sesi pertunjukan.
Jadi Alternatif Rekreasi Akhir Pekan
Program Manajer Indonesia Kaya Billy Gamaliel menambahkan, hadirnya pertunjukan panggung Musikal Keluarga Cemara diharapkan dapat membentuk budaya baru dalam menikmati masa libur sekolah, sehingga keluarga Indonesia, khususnya di Jakarta, dapat menjadikan teater sebagai alternatif pilihan rekreasi akhir pekan, selain pusat perbelanjaan dan tempat wisata lainnya.
"Kalau apresiasi terhadap tuntutan panggung semakin meningkat, maka teman-teman pekerja seni juga kehidupannya akan semakin meningkat dan pertunjukan seni di Indonesia bisa menjadi tuan rumah di bangsa kita sendiri," kata Billy.
Musikal Keluarga Cemara antara lain juga diperankan aktor Mang Saswi (sebagai Romli), Sitha Nursanti (sebagai Ceu Salmah), Ben Prihadi (sebagai Andi), Kalya Islamadina (sebagai Ima), dan masih banyak lagi. Cerita karya Arswendo Atmowiloto dengan skenario yang ditulis oleh Vemima Krisantina dan Widya Arifienti itu akan menampilkan sejumlah lagu, termasuk karya komposer Ifa Fachir dan Simhala Avadana hingga Harry Tjahjono.