Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini sejumlah artis menjalankan ibadah haji. Salah satunya adalah Sigit Purnomo Syamsuddin Said alias Pasha Ungu. Vokalis band Ungu itu juga mengajak ayah dan ibunya, sang istri Adelia Wilhelmina yang tampil cantik dengan hijab syariah, dan juga ibu mertuanya untuk berangkat haji tahun ini.
Melalui akun instagramnya, mereka berdua membagikan momen saat berpamitan dengan anak-anak dan keluarga yang lain saat hendak berangkat ke Tanah Suci. Mereka terlihat berfoto bersama di bandara.
Adelia Wilhelmina atau Adelia Pasha pun merasa sangat bersyukur bisa berangkat haji di tahun ini. Ia pun berterima kasih kepada sang suami karena sudah mengajaknya untuk menjalankan rukun Islam yang kelima.
Sebagai seorang ibu, Adelia juga berdoa untuk keselamatan anak-anaknya selama dirinya pergi ibadah haji. "Mohon maaf lahir batin semuanyaa. Semoga ALLAH jaga keluarga dan anak2 semuanya. Semoga ALLAH mudahkan dalam menjalankan rukun islam yang terakhir," tulis Adelia dalam unggahan di akun Instagramnya @adeliapasha, pada 30 Mei 2025. Adelia terlihat tetap canti memakai baju hitam dan hijab syariah panjang warna abu-abu yang menjuntai sampai ke bagian kaki.
Penampilan Pasha Ungu
Ia melengkapi penampilannya dengan sepatu warna putih. Sementara Pasha mengenakan jaket hitam, baju koko warna abu-abu dan celana panjang hitam. Pasha melengkapi penampilannya dengan peci haji hitam dengan motif warna putih dan sneakers hitam.
Pasha juga membagikan foto yang sama di akun Instagramnya, sebelum ia dan sang istri berangkat haji. Pasha secara khusus meminta doa agar ibadahnya dipermudah selama di Tanah Suci. "Bismillah dimudahkan semuanya," tulis Pasha dii akun @pashaungu_vm pada 30 Mei 2025.
Dalam unggahan lainnya, Pasha membagikan foto bersama Adelia dan ibu mertuanya saat berada di Makkah, Arab Saudi. "Alhamdulillah umroh pertama selesai," tulisnya dalam unggahan pada Minggu, 1 Juni 2025. Mereka bertiga mengenakan pakaian ihram serba putih
Sementars Adelia dalam unggahannya pada Senin, 2 Juni 2025 membagikan video singkat dirinya menuruni tangga jalan bersama Pasha di sebuah kawasan di Makkah.
Adelia Pakai Hijab Hitam
"Suamiku Surgaku❤️," tulisnya singkat dalam keterangan unggahannya. Adelia terlihat mengenakan baju dan hijab hitam dan Pasha memakai gamis pria warna putih dan topi haji warna hitam.
Sementara itu, Ivan Gunawan yang kabarnya memakai visa haji Furoda ternyata tidak memakai visa khusus tersebut. Ia kini sudah berada di Makkah. "Aku baru saja sampai di Makkah, ingin berbagi sesuatu buat teman-teman semua jemaah haji yang saat ini sedang berada di Makkah," ujarnya dalam unggahan di Instagram Story, Minggu, 1 Juni 2025.
Desainer yang akrab disapa Igun ini memamerkan kartu Nusuk miliknya. Kartu Nusuk adalah identitas para jemaah haji sehingga dapat dipastikan Igun merupakan salah satu dari mereka.
"Perhatikan baik-baik kartu Nusuk kalian, jangan sampai tidak dibawa, karena banyak sekali fungsinya. Ini sebagai tanda pengenal dan tanda masuk Masjidil Haram," lanjut Igun.
Ivan Gunawan Sudah Pakai Kartu Nusuk
Banyaknya kemudahan kartu nusuk diungkap pula oleh Igun, sehingga ia berharap para jemaah haji lebih memanfaatkannya. "Haji tahun ini memang sedikit berbeda, tapi Insya Allah bisa lebih ramai dan kita beribadah bisa lebih tenang," pungkas Igun.
Mengutip kemenag.go.id, Senin, 2 Juni 2025, jemaah haji asal Indonesia akan menerima kartu nusuk setibanya di Tanah Suci. Selain sebagai identitas, kartu nusuk merupakan "tiket" untuk mengakses berbagai layanan dalam aktivitas haji.
Menurut Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, ada tiga fungsi utama kartu nusuk. Pertama, Nusuk adalah layanan dari syarikah. Tahun ini, layanan jemaah haji Indonesia dikelola oleh delapan perusahaan swasta yang disebut sebagai syarikah.
"Setibanya di Madinah, jemaah akan ditempatkan di hotel yang telah ditentukan oleh syarikah. Nah, sebelum bergerak ke Makkah, setiap jemaah akan diberikan Nusuk," jelas Hilman.
Menjadi tanggung jawab petugas, lanjut Hillman, untuk memastikan setiap jemaah memiliki kartu Nusuk. Hal itu akan mempercepat proses identifikasi dan pelayanan karena data jemaah sudah sinkron dengan data syarikah.